part 15

338 18 1
                                    

Di belahan dunia lain seorang wanita sedang bersiap siap untuk pergi dinas,yaitu ngajar di sekolah tempat dia mengajar

Setelah selesai berdandan putri pun turun ke bawah untuk sarapan pagi

"Pagi mi pi."sapa putri sambil mendekat ke meja makan

"pagi sayang."ucap papi dan mami

"masak apa mi?"tanya putri

"sup,tempe goreng,sama ayam goreng."ucap mami

"kamu ke sekolah sayang."tanya papi

"iya pi ada jadwal sama nanti ada rapat sama guru guru."jawab putri

"oh iya sayang kamu udah bilang sama hari kalau mami udah kasih tau bunda dia."tanya mami

"udah ko,soal nya dia juga nanyain kemarin."ucap putri

"emang ada apa mi."tanya papi

"itu bulan depan putri mau nikah sama anak nya temen aku."ucap mami

"ko papi ngga tau."ucap papi kaget karena putri nya akan menikah ko bisa bisa nya dia ngga di kasih tau

"gimana mau tau papi nya juga sibuk bulak balik ke luar kota."ucap mami

"iya juga si papi terlalu sibuk kerja,emang kapan ketemunya."tanya papi

"aku sama dia udah lama ketemunya pi tapi akrab nya baru kemarin kemarin saat bunda sama mami mau jodohin kita."ucap putri

"profesinya apa."tanya papi

"dokter umum dia juga duda anak satu."ucap putri

"ko kamu mau si put."tanya ayah

"putri ngga mempermasalahkan status nya pi yang penting dia sayang sama putri sama keluarga kita,bertanggung jawab,dan bisa membahagiakan putri di dunia dan akhirat."ucap putri

"ya udah papi mah ikut aja yang penting kamu bahagia dan kamu nyaman."ucap papi

"makasih pi,kirain tadi ngga mau ngerestuin."ucap putri sambil memeluk papinya

"papi pasti restui selagi itu baik buat kamu."ucap papi

"makasih."ucap putri sambil mengeratkan pelukan nya

"sama sama sayang."jawab papi

"ya udah aku yu pada makan nanti pada telat loh."ucap mami

"iya mi."ucap papi dan putri

Merekapun makan dengan diam
Setelah selsai makan putri pamit duluan soalnya udah siang

"mi pi putri duluan ya,assalamualaikum."ucap putri sambil menyalami kedua orang tuanya

"waalaikumsalam,hati hati."ucap papi mami

Putri pun keluar dari rumah nya dan mengendarai mobil nya menuju sekolah

***

Hari sudah sampai rumah sakit dan dia langsung masuk ke ruangan nya lalu ada yang mengetuk pintu

Tok tok tok

"masuk."ucap hari dari dalam

"pagi."sapa rara

"pagi ra,ada apa."tanya hari

"gak papa."jawab rara sambil tersenyum

"kamu ngga ada masalah kan."tanya hari yang melihat seperti ada ke sedihan di mata rara

"ngga ko."jawab rara

"bener?"selidik hari

"sebenernya aku bingung bang aku di suruh berhenti kerja sama gunawan."ucap rara sambil menunduk

"emang kenapa?"tanya hari

"suruh fokus sama anak sama suami."jawab rara

"ya udah kamu turutin aja ra."ucap hari

"tapi bang aku masih mau kerja."ucap rara

"tapi ra ngga baik lo ngebantah sama suami."ucap hari

"iya aku tau tapi aku masih bisa ko bagi waktu kerja ngurus anak sama suami lagian aku kerja juga cuma setengah hari dari sore sampai malam sip yang lain."ucap rara

"ya udah nanti aku yang bicara sama gunawan ya kamu nanti kirim aja nomer gunawan."ucap hari

"makasih ya bang."ucap rara sambil tersenyum

"iya sama sama."ucap hari sambil tersenyum

"ya udah aku keluar dulu ya,no nya udah aku kirim."ucap rara

"iya."jawab hari

Rara pun keluar dari ruangan hari setelah rara keluar hari menelpon gunawan

Via telpon
                          Gunawan

Hari:"halo,assalamualaikum."

Gunawan:"waalaikumsalam,siapa ya."

Hari:"ini gue hari."

Gunawan:"oh lo kirain siapa,ada apa tumben lu nelpon,dapat no gue dari mana."

Hari:"dari istri lo lah."

Gunawan:"oh."

Hari:"jadi gini tadi rara cerita ke gue kalau lo larang dia kerja emang iya?"

Gunawan:"iya."

Hari:"kenapa?"

Gunawan:"bukan larang dia kerja si ri gue takut aja ada yang deketin dia."

Hari:"lo cemburu."

Gunawan:"gue takut aja."

Hari:"tenang aja ada gue ko di sini lagian rara juga ngga pernah deket sama cowo lain selain gue."

Gunawan:"awas ya ri jangan nikung."

Hari:"gue juga udah punya kali gun,gue udah anggap rara kaya ade gue jadi mana mungkin lah."

Gunawan:"lo dah punya calon."

Hari:"udah."

Gunawan:"kapan nikah."

Hari:"bulan depan nanti tepat nya kapan gue kabarin lo."

Gunawan:"oke lah,yaudah ri gue lanjut kerja ya."

Hari:"iya,jadi gimana lo ijinin rara kerja."

Gunawan:"ya udah lah selagi dia masih mampu bagi bagi waktu."

Hari:"oke nanti gue sampein,bay."

Gunawan:"bay."

Telpon pun terputus

Hari pun keluar dari ruangan nya untuk melihat pasien nya tak di sengaja ia bertemu rara

"raaa."teriaknya

"Ih bang ngga usah teriak teriak,ada apa."tanya rara

"kata gunawan boleh ko kamu kerja asal kamu pinter bagi bagi waktu."Ucap hari

"makasih ya bang udah bantuin aku."ucap rara

"iya sama sama,ya udah aku duluan ya,awas jangan deket deket sama laki laki lain."ucap hari

"iya,kaya suami aku aja kamu."ucapnya sambil terkekeh

Hari pun melanjutkan memeriksa pasien yang lainnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jangan lupa di follow ya akun aku dan juga di vote dan komen biar tambah semangat bikin cerbung nya.

Happy reading😊

Engkaulah Takdirku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang