part 19

366 19 1
                                    

Satu persatu dari para undangan yang mereka undang pun mengucapkan selamat atas pernikahan hari dan juga putri

"Selamat ya sayang jadi suami dan istri yang baik,jaga kepercayaan nya ya,karena kepercayaan itu nomor satu."ucap bunda sambil mengelus tangan kedua nya

"Makasih bunda."ucap hari dan putri

"Selamat ya nak jadi suami yang bertanggung jawab jangan pernah main tangan sama istri kalau lagi emosi."ucap ayah sambil menepuk bahu hari

"Iya ayah,doain ya."ucap hari

"Tanpa kamu minta pun kami pasti akan mendoakan untuk kebahagiaan kalian."ucap ayah

"Selamat ya sayang mami harap pernikahan kalian langgeng terus sampai ke janah nya alloh."ucap mami

"Aamiin makasih mami doanya."ucap hari dan putri

"Selamat ya sayang nya papi,anak papi udah dewasa ya sekarang udah bisa jadi ibu sambung."ucap papi

"Alhamdulillah doain ya pi semoga aku bisa jadi bunda yang baik untuk dira."ucap putri

"Aamiin,buat kamu papi titip anak papi ya,sayangi dia seperti kamu menyayangi anak dan bunda kamu,papi harap kamu satu satunya laki laki terakhir yang ada di hidup putri."ucap papi

"Aamiin ya alloh,tanpa papi minta pun aku pasti jagain putri nya papi ko,aku ngga bakal ngecewain kepercayaan papi sama aku."ucap hari dan papi hanya tersenyum

Setelah mengucapkan selamat mami papi bunda dan ayah pun duduk di kursi yang sudah di sediakan dengan dira yang duduk bersama bunda

"Loh nia."ucap putri saat melihat nia

"Tega ya kamu,nikah ngga ngundang ngundang aku,sebel deh aku."ucap nia

"Lah ini kamu bisa ada di sini."ucap putri

"Aku datang di undang suami kamu."ucap nia

"Mas hari maksud kamu,kok bisa."ucap putri sambil menatap hari

"Lah dia temen aku,lebih tepatnya teman kita pas SMA."ucap nia

"Oyah,kok aku ngga tau ya."ucap putri

"Putri kangen banget."ucap rara sambil memeluk putri

"Dia rara."ucap nia

"Ih pada panggling banget ya."ucap putri

"Ini meli,ini irwan suami aku,itu gunawan suami rara,dan itu aco suaminya meli."ucap nia

"Lama ya kita ngga ke temu."ucap putri

"Dunia ini sempit ya,yang dulu teman sekarang jadi suami istri."ucap melu

"Jadi dia putri temen kita dulu."tanya hari

"Iya bang."jawab nia

"Ko kita bisa ngga ngeh ya."ucap hari

"Gimana aku mau kenal kamu terakhir aku ketemu kamu kan waktu SMA."ucap putri

"Iya juga si udah lama banget itu." ucap hari

"Disini kan ada keluarga putri yang lain ko kita bisa ngga ngeh ya padahal kan ayah putri yang jadi wali nya."ucap rara

"Ya kalau aku sendiri emang ngga tau keluarga putri jadi ngga tau kalau dia temen kita pas SMA"ucap hari

"Akan ada cerita aku menikahi temen di masa SMA ku nih ini mah."ucap irwan

"Lo ada ada aja deh wan."ucap yang lain

"Ayah bunda."panggil  dira sedikit berteriak

"Dira jangan teriak teriak."ucap hari sambil menatap putrinya

Engkaulah Takdirku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang