6

1.2K 185 10
                                    

Keesokan harinya (name) bangun dengan beban yang ada di dadanya. Dirinya mengira dirinya akan di jemput oleh tuhan, namun perkiraannya salah.

Dirinya mengedipkan matanya berkali-kali sampai dirinya bisa melihat dengan jelas. Dia menguap dan meregangkan tubuhnya. Akhirnya dia melihat ke sumber berat/beban yang ada didadanya.

Sungguh tak terduga. Pagi hari yang dikiranya menyenangkan dan menenangkan ini malah dibuat berisik dan gaduh dikarenakan gadis tersebut berteriak. Karena melihat seorang pria yang dengan nyamannya tertidur di atas dada miliknya.

"Woy! KOKO BANGUN!" Teriaknya sambil menjambak dan memukul kepala orang tersebut.

"Lima menit lagi." Ucapnya dan kembali ke posisi pertamanya di atas dada (name) dengan sangat santai.

"LU- BISA-BISANYA LU SANTAI! LIAT LU TIDUR DIMANA BEGO!" Ujar gadis itu sambil memukul kepala pria yang ada di dekapannya.

"Ini bantal gue. Kenapa emangnya?" Ucapnya santai sambil mencari posisi nyaman di atas dada (name).

Dikarenakan (name) sudah kesal sampai ubun-ubun. Dirinya mengambil remot AC di sebelahnya dan memukul kepala pria tersebut dengan benda yang ia pegang.

"CK?! AH ELAH?! LU BISA DIEM GAK SIH?!" Ucap Koko yang langsung beranjak dari kasurnya dan pergi kamar mandi untuk mandi.

"(NAME) BUATKAN SARAPAN!" Perintah Koko dari kamar mandi.

(Name) hanya bisa menghela nafas dan mulai pergi ke dapur dan memasak sarapan untuk dirinya dan Koko. Dirinya masih memikirkan bagaimana pria konglomerat itu bisa tidur disana. Dan sejak kapan?!

Pikirannya pergi kemana-mana bahkan dirinya mulai memerah. Koko yang sudah selesai mandi hanya melihat wanita di depannya sedang memasak. Koko akhirnya menghampiri perempuan itu dan memeluknya.

Karena Koko melihat wanita didepannya memerah dirinya merasa bahwa perempuan yang dia peluk ini sedang marah. Padahal wanita itu sedang memikirkan kehidupannya bersama laki-laki yang hidup bersamanya.

"Ya maaf kalo lu marah, gue kan kesel juga kalo pagi-pagi buta lu pukul ga jelas." Ucapnya sambil memeluk (name) lebih erat.

Dilain hal. Wanita yang merasakan kehangatan yang tak pernah ia rasakan seumur hidup itu hanya terdiam. Pikirannya mulai mencerna situasi.

"Jika aku tinggal dengannya, jadi apa aku nanti?" Pikirnya

"Apa aku akan menikah dengannya? Tapi kontrak yang ia berikan hanya untuk menggantikan posisi Akane saja." Pikirnya lagi.

"Aku tidak boleh suka dengan pria ini." Batinnya.

"Ya salah lu sendiri. Ngapain tidur di tempat yang gak seharusnya." Balas (name).

"Lah? Kan dikontrak nya sudah dibilang aku boleh ngelakuin apa aja. Jadi gapapa deh." Ucapnya sambil menjulurkan lidahnya.

Wajahnya mulai memerah dan melihat ke arah Koko.

"Apa-apaan maksud kata-kata laknat itu?" Batinnya.

"Sudahlah duduk di meja makan! Aku akan menyiapkan sarapan mu!" Ucapnya sambil memalingkan wajahnya ke arah masakannya itu.

Koko hanya mengangguk dan menuju ke arah meja makannya. Dirinya hany duduk dan melihat (name) yang gelagapan sambil menata sarapan yang ia buat. Koko hanya tertawa kecil dan menghidupkan ponsel pintarnya.

Banyak sekali orang yang kalah judi dengannya sehingga membuat dirinya mendapat banyak uang. Memang jika Koko sudah berurusan dengan uang maka dirinya akan berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkannya. Sama seperti dirinya mendapatkan hati mu/jk.

Her - Hajime KokonoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang