10

1K 162 43
                                    

Karena suasana menjadi canggung dan (name) yang masih merenung. Koko hanya melihat (name) dengan tatapan iba.

Dia tau ini salahnya, tapi mau bagaimana lagi?

Dirinya menatap (name) dengan bayang-bayang Akane, karena (name) yang sangat menyerupai Akane.

Koko membuang nafas gusar dan duduk di samping (name). Koko menunduk dan melihat ke arah (name).

Seorang gadis dengan mata sembab dan wajah yang sangat menyedihkan. Sedang melamun ke arah lantai, yang kita tak pernah tau apa yang sedang dipikirkan oleh gadis itu.

Koko yang merasa kasihan akhirnya membuka pembicaraan.

"(Name)" panggil Koko.

"Iya, ada apa?" Ucap (name) sambil melihat ke arah Kokonoi dan tersenyum.

Koko yang melihat wanita tersebut sedikit tertegun. Mata sayu yang indah nan cantik!

Tak lupa senyumannya yang hangat itu. Rambut pirang dan bulu mata yang lentik.

Bagaikan Koko melihat Akane didepan matanya. Pria tersebut meraih pipi kanan (name) dan mengelusnya.

Afeksi yang diterima langsung oleh (name), membuat gadis itu memerah. Dia memang ingin menghilangkan perasaan yang ia miliki.

Tapi bagaimana?? Sulit sekali. Terlebih Koko yang bersikap seperti ini. Apa yang akan terjadi nantinya?

"Koko." Panggil (name) lirih.

"Ya?" Jawab Koko dengan nada berbisik.

(Name) yang mendengar ucapan laki-laki disampingnya juga seperti nada orang sedih.

Dirinya tau, Koko memikirkan dirinya. Tapi jika memang benar, mengapa perasaannya tak kunjung dibalas?

Presetan dengan kontrak yang sangat tidak berguna itu. Bagaimana dengan dirinya?

Mengapa harus sesosok Akane yang sudah terkubur itu? Sudah tidak ada lagi urusannya dengan dunia.

Mengapa dunia tidak pernah adil? Atas dasar apa pria ini sangat cinta pada wanita itu.

Toh mereka tak pernah pacaran. Tapi mengapa dirinya saja yang tak pernah dilihat oleh Koko?

Apa yang kurang darinya? Dirinya sudah berusaha menjadi gadis idaman laki-laki yang ada disampingnya.

Apa lagi yang kurang? Dirinya sudah berusaha untuk tidak memiliki perasaan pada pria konglomerat ini, sekarang dirinya sudah jatuh terlalu dalam.

Dan sekarang dirinya mengetahui fakta dimana Kokonoi Hajime mengetahui perasaannya.

Dan menyia-nyiakan nya, sungguh menyakitkan baginya.

Sekarang dirinya sedang berdebat dengan pikiran dan hatinya. Ingin melepas perasaan cintanya, tapi Koko terus menerus memberikan afeksi kepadanya.

Apa yang harus perempuan ini lakukan?

Karena pemikiran (name) yang begitu menumpuk membuat air matanya keluar lagi. Koko yang melihat itu merasa bersalah.

Ini semua memang salah Koko, namun nasi sudah menjadi bubur.

Apa yang bisa Koko lakukan? Dia hanya perlu menenangkan gadis itu saja. Walau dengan berat hati karena perasaan bersalahnya tapi setidaknya dia membantu wanita malang itu.

"(Name) maaf. Aku tidak tau harus bagaimana." Lirih sang lelaki.

(Name) hanya diam dan mengeluarkan air matanya itu. Cairan bening yang terus menerus mengalir, walau sang empu hanya menatap Koko.

Her - Hajime KokonoiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang