[12 ] Masa Lalu

125 30 104
                                    

"Kau harus menanggung semuanya, aku sedang mengandung sekarang. Kau, harus bertanggung jawab." Ucap wanita dengan surai hitam yang panjang dan nampak elegan.

"Berapa banyak yang kau butuhkan? Aku akan membayar semuanya jika kau ingin. " Pria itu melemparkan beberapa helai uang dihadapan sang wanita cantik, matanya kini berkaca-kaca, menatap tajam pada pria dihadapannya.

Melemparkan kembali uangnya, tepat diwajah pria itu. Sebelah sudut bibir pria itu terangkat dan menatapnya dengan senyuman smirk. "Kau tak lebih dari sekadar mainanku, seharusnya kau berterima kasih, karena aku telah berbuat baik dengan memberikan apapun yang kau mau. Kau ingin memiliki apartement pun aku sanggup memberikannya. "

"Apa aku terlihat seperti wanita murahan dihadapanmu? Kau yang sudah menjebakku." Mengepalkan kedua tangannya, air matanya tak dapat ia tahan. Mengalir deras membasahi wajah cantiknya. Harga dirinya telah hancur akibat pria brengsek dihadapannya ini. "Kau kekasihku bukan? Tidak seharusnya kau memperlakukanku seperti ini!"

"Aishh, mengapa kau banyak bicara sekali sih!" Mengeluarkan beberapa cek yang cukup menggiurkan bagi para manusia yang gila akan harta, tapi tidak dengan wanita cantik ini. sangat salah jika pria itu memiliki pemikiran sempit dan menghalalkan segala cara demi kesenangannya saja.

"Katakan padaku, jika kau membutuhkan lebih banyak lagi--"

Plakk.

Ucapannya terhenti kala sang wanita menamparnya hingga kekasihnya yang tadinya berdiri pun sampai jatuh tersungkur mencium lantai. "Cepat katakan! Apa dua tahun yang pernah kita lalui, tak berarti apapun bagimu? Kau sudah sangat baik kepadaku waktu itu, tapi mengapa sifatmu menjadi turun drastis? Aku tak seperti mengenal dirimu yang dulu, tak ada kata romantis bahkan sifat lembutmu."

"Aku bukan pria impianmu yang selalu kau bayangkan itu!" Pria itu melonggarkan dasinya. Menghela nafas pertanda emosinya kian memuncak atas sikap wanitanya itu."Kau ingin aku bersikap romantis seperti dulu, Heum?"

"Apa perkataanku kau anggap sebuah lelucon? Aku hamil! Kesucianku sudah kau rebut dengan begitu mudahnya. Setelah melakukan perbuatan itu, kau bahkan menghilang selama satu bulan.. "Wanita cantik itu menyeka kasar air matanya. Walau hal itu sama sekali tak berguna." Kau.. Tak lebih dari pria brengsek yang pernah kutemui, dengan seenaknya kau mempermainkan perasaan wanita sesuka hatimu. Dan kau menyalah gunakan kekuasaanmu demi semua itu."

Pria dihadapannya hanya terkekeh menjawab perkataannya."Hentikan semua omong kosongmu. "Pria itu melingkiskan kemejanya, merasa kesal dengan gadis dihadapannya ini. Mengapa situasi mudah seakan dibuat sulit olehnya, memangnya tidak bisa ia menggugurkan kandungannya dan mengambil uang yang diberikannya?

Mereka sekarang tengah beradu mulut didalam hotel. Kekasih brengseknya yang sulit ditemukan, membuat wanita cantik itu memutuskan untuk mencarinya sendiri. Dan sesuai informasi yang didapatnya, jika pria itu kini tengah berdiam diri didalam hotel bersama dengan wanita lain disana. Bukan hanya satu, tapi lelaki itu membawa dua orang wanita sekaligus.

Saat kekasihnya mulai berucap, pria itu menyuruh wanita bayarannya untuk keluar.

"Aku tak bisa tinggal diam untuk hal ini! Ibuku memintaku agar kau cepat bertanggung jawab atas semua perbuatanmu dan bertanggung jawab sebagai ayah dari anak didalam kandunganku ini. " Pria itu segera menepis tangan mungil kekasihnya yang sempat menariknya.

"Permudah saja, " merogoh beberapa benda didalam sakunya."Ini black card untukmu, kau bisa menyimpannya jika kau masih bersikeras memperjuangkan anak itu. Uang itu tidak akan habis, bahkan jika kau membeli seluruh dunia ini. "

Ia menumpahkan segala kesedihannya melalui air mata, harga dirinya merasa diinjak-injak. Persetan dengan cinta serta perkataan romantis yang pernah diucapkannya sewaktu berpacaran dulu. Karena sekarang semua itu hanyalah dusta.

My Handsome HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang