Lisa berlarian ke halaman parkir setelah bel istirahat, dia bergegas menjemput IU yang masih ada di kampusnya. Senyuman kecilnya terbit saat menyusun rencana apa saja yang akan dia kerjakan nanti bersama IU
*
IU POV
Aku melihat mobil Lisa masuk kehalaman parkir, aku tidak mau menunggu terlalu lama jadi aku berlarian mendekat ke mobil itu. Aku membuka pintu mobil dan langsung masuk, aku melihat senyuman Lisa lagi
"Makan siang?"
Aku menyatukan alisku lalu menggeleng, aku bisa saja terlambat bekerja jika aku harus menemaninya makan siang lagi pula orang seperti Lisa tidak akan mau makan di kedai tempatku bekerja
"Anniya aku kerja-"
"Great, kita makan disana"
Aku hampir saja kehilangan bola mataku karena terkejut, Lisa? Ingin makan siang di kedai? Oh aku pasti mengalami kerusakan telinga tiba-tiba
"emm Lisa, aku pikir kamu.."
Aku menggantung ucapanku, bagaimana caranya mengatakan pada orang kaya jika mereka makan ditempat yang sama sekali tidak mendapat bintang lima?
"Apa kamu makan street food? Kamu nggak nyaman makan dikedai?"
A-apa? Street food, ayolah dia pasti bercanda sekarang. Tiba-tiba dia membelokkan mobil disebuah stan makanan, tunggu. Stand makanan? Pedagang kaki Lima? Oh astaga dia pasti benar-benar bercanda
Saat mobil itu berhenti tepat didepan penjual itu dan Lisa membuka pintu untuk turun aku menarik lengannya, dan dia kembali menutup pintu
"Waeyo?"
Aku menggelengkan kepalaku lagi, aku tidak mau Lisa membeli makanan di pinggir jalan hanya karena berpikir aku tidak nyaman makan siang dikedai tempatku bekerja
"emm aku bisa telat kerja, bisa kita makan disana?"
Lisa tersenyum, aku bisa melihat dia menahan tawanya tapi kenapa? Dia kembali menyalakan mesin dan langsung menuju tempatku bekerja. Sepanjang perjalanan dia sibuk sekali dengan ponselnya yang entah berisi apa, aku hanya khawatir dia tidak konsentrasi
"Lisa? Bisa nanti aja telponnya? Kamu bisa aja-"
Lisa menggerakkan tangannya agar aku berhenti bicara, dia mengangguk padaku
"Lucas, kita bicara di kantor"
Dia meletakkan ponselnya kedalam kantong dan kembali fokus ke jalan , aku mendesah lega melihatnya. Aku hanya takut terjadi apa-apa pada kami, terlebih Lisa. Makan malam dengan sepupunya juga cerita Jennie dan Jisoo menjelaskan segalanya, Lisa sangat disayangi disana meski menurut Irene Lisa sangat pendiam. Memang gadis ini tidak banyak bicara, dia hanya banyak bertanya saat hari pertama membawaku berkunjung ke istananya. Ya aku menyebutnya istana, rumah ah mansion itu terlalu mewah untuk disebut sebagai salah satunya
IU POV end
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Namamu IU (IU x Lisa)
Short StoryNamaku Lee Jie Eun -IU Namamu mulai sekarang IU -Lisa _________________________________________ IU gadis polos yang terpaksa harus membagi waktunya antara bekerja dan kuliah, nasibnya berubah saat bertemu Lisa gadis penyendiri pewaris kerajaan bisni...