Tidak

378 57 4
                                    

IU POV


Aku mohon jangan, aku mohon.
Aku bergetar mendekati ranjang dimana Lisa tertutup selimut tebal, wajah cantiknya sangat pucat. Aku menyentuh wajah Lisa, dingin menyengat kulitku. Aku tidak percaya ini, kenapa aku begitu bodoh menghindarinya hanya karena sebuah ciuman yang menyadarkanku bahwa aku juga menginginkannya? Kenapa?

"L-Lisa?"

Aku menunduk diatas tubuhnya, bibirnya membiru. Bibir tebal itu, bibir yang selalu menyapaku lembut, memberikanku ribuan kata yang selalu sanggup membuatku tenang. Setelah semuanya haruskah aku kehilang dia? Kenapa ini lebih menyakitkan daripada melihat kedua sahabatku terbujur kaku didalam peti?

Sulli Hara, aku mohon jangan ajak Lisa bersama kalian. Aku masih berhutang satu pernyataan cinta padanya, dan lagi aku masih sangat ingin menuliskan kisah hidupku bersamanya. Aku mohon jangan.

Aku memeluk tubuh dinginnya, Lisa hanya tertidurkan? Tubuhnya sangat dingin. Apa selimut ini kurang tebal? Aku yakin itu, aku perlahan naik ketas brangkar. Membalut tubub dinginnya dengan pelukanku, airmataku terus menetes saat aku meletakkan telingaku diatas dadanya.

Perih itu terus menyayat jantungku, tak ada detakan yang biasa ku dengar saat aku memeluknya seperti biasa. Lisa kumohon

"Lisa, kamu tidur eoh? Aku mau minta maaf karena menghindarimu . Kamu tau? Aku sangat merindukanmu , sungguh. Aku merindukanmu Lisa"

Aku menangis hebat diatas tubuh Lisa, ku mohon biarkan pelukanku mencairkan kebekuan tubuh Lisa. Ku mohon jantung Lisa berdetaklah untukku

IU pOV end







*




"Selamat datang Lisa-ya"

Taman yang sangat indah dengan ratusan warna bunga, sebuah gubuk kecil yang dihiasi tanaman rambat itu diduduki dua orang yang sangat Lisa kenal. Lisa berlari dan memeluk keduanya

"Unnie, aku Rindu"

Lisa tak dapat menahan airmatanya karena bertemu dengan dua sahabat yang telah dianggapnya kakak

Sebuah kesadaran menghantam Lisa

"A-apa aku sudah meninggal?"

Sulli dan Hara tampak saling berpandangan satu sama lain, mereka mengangguk

"A-andwe, IU di-dia pasti sedih nantikan Unnie? Aku masih ingin melihat dia menjadi penyanyi Unnie"

Sulli dan Hara menatap Lisa lekat

"Kamu mencintai Jie Eun Lisa?"

Lisa diam sebentar sebelum menganggukkan kepalanya

"Aku tidak mau meninggalkan dia sebelum dia sukses unnie, tidak. Dia pasti membutuhkanku, semua orang pasti sedih melihatku Unnie"

Lisa menatap keduanya yang masih saja terdiam, sebuah suara membuat Lisa mengedarkan pandangannya kesekeliling taman itu


"Sulli-ya, Hara-ya jangan ajak Lisa. Aku mohon , aku masih membutuhkan Lisa. Aku masih berhutang pernyataan cinta pada Lisa"

Namamu IU (IU x Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang