.
.
.
⚠️Violence⚠️
⚠️Harsh Words⚠️
..
.
Happy Reading💎💎
Pandangan Haruto mulai tidak fokus, badannya gemetar tak berhenti bahkan dia tidak menyadari bahwa Yedam mendekat dibelakangnya.
Haruto menggigit bibir bawahnya menahan dirinya dari isakan ketakutan atas masa lalunya. Rasa mual mulai muncul dari dalam dirinya bahkan rasanya ia ingin mencakar tubuhnya saat mengingat sensasi menjijikan yang membuat dirinya trauma.
Yedam dengan perlahan menghampiri pemuda yang lebih muda tersebut tanpa mempedulikan Doyoung yang mulai memakinya sebagai jalang.
Yedam menutup mata Haruto dan memeluknya dari belakang secara pelan. Yedam berusaha untuk berbicara tenang dan selembut mungkin agar Haruto bisa lebih mengontrol dirinya.
"Ruto-ya"
Haruto awalnya terkaget saat seseorang menutup matanya. Namun perlahan ia lega saat mendengar suara bisikan pelan dari Yedam.
"Ssttt..ssttt..Haruto ada aku disini, mereka tidak pantas untuk menatapmu Haruto. Ingat seberapa besar aku dan semuanya menyayangimu dan ingin kau bahagia"
"........"
"Ingat dulu kau bisa menangani semuanya dengan baik, aku tau kau bisa mengalahkan mereka lagi. Kami akan selalu bersamamu" bisik Yedam lembut
"........" walau Haruto tidak menjawab namun Yedam tau bahwa pemuda tinggi di pelukannya ini sudah tidak terlalu gemetar ketakutan. Bahkan nafasnya sudah mulai normal dan ia sedikit tenang.
Yedam menatap ke 3 orang yang menjadi sumber kesengsaraan juniornya tersebut dengan tajam. Hingga membuat mereka mati kutu dan tidak bisa bergerak lebih dekat lagi.
Bahkan Keita sedikit bergidik ngeri saat melihat tatapan tajam tersebut. Seakan ia akan membunuh mereka saat Haruto tidak dalam pelukannya.
"KEITA TOLOL, KENAPA MEREKA MALAH BERHENTI SIH?. INGAT AKU SUDAH MENGELUARKAN BANYAK UNTUK MEREKA BERTIGA" Bentak Doyoung
Mendengar ucapan Doyoung tersebut ternyata malah menyulut emosi Haruto. Karena ia menyadari bahwa orangtuanya adalah mahluk bejat mata duitan yang tak pantas berada di sisinya. Apalagi fakta bahwa semua terjadi karena uang membuat dia lebih murka.
Haruto memegang tangan Yedam dan menyingkirkannya dari matanya. Ia mengecup halus tangan Yedam meminta keberanian lebih untuk melawan ke 3 orang yang membuatnya menderita tersebut.
Seakan paham dengan apa yang dipikirkan oleh Haruto. Pemuda mungil itu membalikan Haruto untuk menatapnya. Ia menatap Haruto dengan lembut dan menyadari pancaran matanya yang berbeda dari biasanya.
Walau mata pemuda jangkung itu sedikit sembap dan memerah akibat traumanya. Ia kini melihat sosok yang bertekad untuk bangkit dan menghancurkan orang-orang yang telah menyiksa hidupnya. Bukan tatapan putus asa maupun ketakutan seperti biasanya melainkan tatapan berani untuk merubah takdirnya.
"Aku...aku ingin menghancurkan mereka, aku tidak mau terkekang oleh masa lalu dan ketakutan hyung. Aku ingin mencabik mereka, menghancurkan wajah mereka yang sombong dan menjijikan itu" ujar Haruto yang mengepalkan tangannya dengan keras.
Melihat perilaku yang lebih muda ia tahu bahwa amarah Haruto bisa kapan saja meledak dan melakukan hal yang ada di pikirannya itu.
"Ruto, aku tau kamu marah...namun ingat derajat kamu lebih baik dari mereka hmm...aku tau kamu akan menahan amarahmu kan?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Inside | Yedam Centric (COMPLETE)
FanfictionComplete on: 12.12.22 Putus Asa, lelah, takut dan kebahagiaan apakah bisa menyatu? Apakah adanya senyuman itu memang benar karena dia bahagia? atau karena meyakinkan dirinya bahwa ia bahagia? are you really happy?? are you hurt inside? - Yedam story...