Part 9

646 72 27
                                    

Hello Guys..
Author balik lagi nih.
Mwehehe..

Maaf kalo akhir-akhir ini gak bisa update soalnya banyak hal yang harus author lakukan. ಥ⌣ಥ

Mohon di maklumi yah.
Makasih yang masih setia sama ff ini bahkan sampai ada yang lupa sama ff ini saking lamanya author gak updat yah ಥ⌣ಥ gomen minna..

Papayu : Woy Author Sableng, kapan nganunya?

Nah, gak usah berlambatan.
Cekidot

Papayu : Nyesel gua di kontrak sama ni author.














Keesokan harinya..



Nobara terbangun karena mendengar suara berisik dari arah dapurnya padahal saat ini waktu masih menunjukan pukul 3 pagi, Nobara berpikir ada maling yang masuk ke rumahnya.

"Loh? Kalo maling kenapa masuk terus obrak-abrik kulkas? Kan gak ada harta berharga di kulkas."Ujar Nobara sambil berpikir. Tak ingin kenapa-kenapa apalagi ada pakmil(bapak hamil) di dalam rumahnya, Nobara pun mengambil palu berukuran besar dan paku untuk menghukum maling yang masuk ke rumahnya. Nobara turun dari tempat tidurnya.

Nobara berjalan mengendap-endap dan perlahan-lahan agar tidak menimbulkan suara.

Langkah demi langkah, terdengar suara langkahnya seperti






Ngek Ngok Ngek Ngok


"Ish, kenapa malah berisik kek gini coba?"Gerutu Nobara kesalnya minta ampun, kenapa tiap langkahnya berbunyi aneh seperti itu. Di pandanginya kakinya, sendal apa yang di gunakannya.

Ternyata Nobara menggunakan sendal tidur bentuk bebek mandi yang limited edition, yang bisa bunyi dan bisa nyala.

"Njir, pantes aja berisik banget. Salah costume ternyata."Ujar Nobara mencobot sendalnya, menaruhnya di rak sendal tidurnya yang ukurannya seperti rak baju dan mengganti dengan sendal yang lebih tenang. Tanpa di pandanginya sendal apa yang di ambilnya, lalu segera pergi.

Kembali langkah demi langkah Nobara berjalan dan mengendap-endap untuk memergoki maling.

Trap trap trap

"Au.. Aduh.. Duduh.. Kenape nih? Macam sakit sangatlah kaki saye nih. Pijak ape saye nih ? Lah kenape saye dah bicare logat melayu macem ni? Sub indolah nih.. Bukan malaysiye"Ujar Nobara bingung dengan dirinya sendiri.

Di pandanginya kakinya, lagi-lagi Nobara salah menggunakan sendal tidur lagi untuk ke dua kalinya. Yang di pakainya sekarang adalah sendal berbentuk bulu babi.

"Liat sendal nih, inget Megumi lah."Ujar Nobara masih dengan logat Malaysia. Di ingatnya sendal itu di belinya untuk ulang tahun Megumi, Nobara membeli itu alasannya karena lagi-lagi limited edition dan menurut Nobara lucu. Alhasil, sendal itu tentu saja di tolak mentah-mentah oleh pria bersurai bulu babi yang memasang ekspresi kesal dengan kedutan di dahinya.

"Ish.. Lagi-lagi salah ambil."Ujar Nobara mengambil sendal tidur yang berbentuk kelinci. Dengan langkah pelan, Nobara kembali mendekati sumber suara yang merupakan hal yang membuatnya terbangun sambil mengendap-endap agar sang pencuri tak mengetahui keberadaannya. Tak lupa Nobara menyiapkan palu dan paku di kedua tangannya. Agar sang pencuri bisa di hajar dan di santetnya.

Tak memakan waktu lama Nobara sampai di dapur miliknya, dan di dapati ada yang sedang mengobrak-abrik dapurnya. Terbentuklah jalan pertigaan di samping kening Nobara, dia setengah mati membersihkan dan merapikan dapurnya dan dengan seenak jidatnya sang pencuri mengacak-acak dapurnya.

Tanpa pikir panjang, Nobara langsung menyerang sang pencuri dan memukulnya dengan palu.

Duagh





My Pregnant Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang