Hello minna, author balik lagi nih.
Paling gak ada yang nungguin yah kelanjutan ff author ini. 🤣
Makasih yang selalu support, voting dan nunggu kelanjutan ff ini 🥰
Udah gak usah berlambatan.
Bekicot..Yuuji terbangun, dia menatap seluruh dinding yang serba putih. Tempat yang pernah di kunjunginya sewaktu dirinya koma.
"Are? Kenapa aku sudah ada di sini? Bukannya aku tadi.."Yuuji pun kembali mengingat-ngingat kejadian yang yang menimpa dirinya hingga membuatnya kembali ke alam bawa sadar atau bisa di katakan ke tempat di dimana ayah, ibu beserta kakeknya yang pemarah itu berada. Yuuji teringat kembali kejadian "perselingkuhan salah satu suaminya" hal itu membuat pemuda berambut warna permen karet rasa strawberry ini kembali memasang wajah sedih.
"Ah.. Benar, aku pingsan karena melihat salah satu suamiku selingkuh."Ujar Yuuji mengambil posisi duduk sambil menundukan kepalanya.
Tiba-tiba entah darimana kakek, ayah dan ibunya kini sudah menedekatinya. Dengan tatapan tentu saja kaget. Kenapa anak serta cucu semata wayang mereka ini sudah berada di tempat ini.
"Yuuji sayang? Kenapa kau sudah ada di sini?"Tanya Jin kaget kepada putranya itu.
"Astaga, anak ini kenapa kau sudah ada di sini hah?!"Tanya sang kakek ubanan dengan tidak santuynya.
"Yuuji, apa yang kau lakukan di tempat ini?"Tanya sang ibu lembut kepada putra semata wayangnya.
"Hm.. Aa.. Etto... Yuuji kangen sama ayah,ibu dan kakek, jadi Yuuji datang ke sini untuk bertemu dengan kakek, ibu beserta ayah. Aku merindukan kalian."Ujar Yuuji beralasan agar tidak membuat ayah , ibu dan kakeknya ini khawatir. Dan memaksakan senyumnya hingga senatural mungkin.
"Oo.. Begitu yah Yuuji sayang. Ayah dan ibu juga merindukanmu juga."Ujar Ayah dan Ibu Yuuji bersamaan dan memeluk putranya bersamaan.
"Kau pikir kau bisa membodohi kakekmu ini? Mungkin kalau kedua orangtuamu ini bisa kau bodohi dengan alasan itu. Dan apa-apaan senyummu itu terlalu di paksakan itu. Jangan coba-coba untuk membodohi kakekmu ini!"Ujar sang kakek kesal dan menjitak kepala gulali sang cucu.
"Aakhh.. Ittee.."Ujar Yuuji merengek kesakitan kepada sang kakek dan memeluk kedua orangtuanya.
"Ayah! Apa yang ayah lakukan? Jangan terlalu kasar kepada Yuuji. Kasihan dia masih kecil."Ujar Jin kepada sang ayah yang memang emosian itu.
"Masih kecil dari mana, mungkin kalau tytyd kecil, sudah pasti. Putra tunggalmu ini sudah menikah Jin. Apa kau tidak ingat itu?"Ujar sang kakek blak-blakan kepada putranya yang sama-sama bersurai peremkaret rasa strawberry itu.
"Astaga.. Kakek, jangan bawa-bawa ukuran tytyd Yuuji. Dari mana kakek tau tytyd Yuuji kecil? Kan kakek liatnya pas Yuuji masih kecil. Jelaslah kecil."Ujar Yuuji kesal kemudian menggembungkan pipinya sambil melihat ke dalam celananya. Yang memang Yuuji akui tidak terlalu besar. Tapi pria bersurai permen karet itu tak terima jika di bilang tytydnya kecil.
"Astaga Yuuji, jangan di lihat juga nak! Siapa yang mengajari kau begini sih? Siapa sih orangtuanya yang tidak mengajarkan sopan santun ke Yuuji "Cegah Jin memerah melihat kelakuan anaknya ini, benar-benar polos. Dan tiba-tiba amnesia mengenai orangtua biologis pria bersurai pink dan bak pinang di belah dua dengan dirinya ini.
"Kau lupa kau itu berstatus Omega Yuuji, ukuran tytyd seorang omega itu tidak terlalu besar alias mini. Jadi terima saja kenyataan itu bocah nakal."Ujar sang kakek yang tak di filter. Membantah perkataan cucu semata wayangnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pregnant
FanfictionYuuji tengah mengandung anak setelah pernikahannya (S2 dari Milik Kami jadi supaya paham jalan ceritanya. baca dulu yang ff Milik Kami) Bagaimanakah perjalanan kehamilan Yuuji? Apakah akan sangat menyenangkan? Atau akan sangat menyedihkan? Dan bagai...