Satu

54 8 0
                                    

Minggu pagi yang cukup sibuk bagi Mila ia harus menyiapkan beberapa bajunya karna keluarganya akan pindah ke rumah baru mereka,Mila baru saja selesai merapikan baju dan buku bukunya ketika panggilan masuk dan tertera nama adiknya Rio kemudian mengangkatnya selang berapa menit telepon pun berakhir. Mila keluar rumah dan mendapati kedua orang tuanya dan juga Rio telah menunggu di mobil,mereka lantas pergi setelah semua selesai.

Malam yang panjang,keluarga Mila telah sampai di rumah baru mereka,Mila yang duduk bersebelahan dengan Rio sontak langsung membangunkan Rio yang tengah tertidur di sebelahnya

"Rio hei bangun"ucap Mila membangunkan Rio sembari mengusap matanya Rio dan Mila keluar dari mobil dan mereka mendapati rumah yang megah nan mewah tak kalah jauh dari rumah yang mereka tinggali sebelumnya bahkan lebih besar dan luas.

"Mila,Rio,Nadia kamar kalian ada di lantai 2 kamar mama sama papa, Erik dan Bela ada di lantai 1"ujar papa Mila memberi komando,Mila Rio dan Nadia lekas berjalan menuju kamar masing masing.

"Langsung tidur besok kalian sekolah"teriak mama Mila

"Oke mam"sahut Mila Rio dan Nadia berbarengan.

Hari baru di lingkungan baru,Mila,Rio dan Nadia sudah siap berangkat kesekolah mereka dan sebenarnya mereka satu sekolah. Mereka berangkat dengan menggunakan mobil avanza berwarna putih.Hari pertama mereka masuk sekolah sekolah.Sebelum masuk Mila mengatakan kembali kesepakatan mereka bahwa ia tak mau teman temannya mengetahui siapa saudaranya karna akan terjadi hal yang tak diinginkan seperti dahulu.

Mila berada di kelas III IPS 1,sedangkan Rio berada di kelas III IPA 3 dan Nadia berada di kelas II IPA 1,awal yang cukup bagus bagi mereka namun tidak bagi Mila,ia masih di kerubungi oleh anak anak kelasnya yang masih penasaran tentangnya.

"Hei"cetus seorang gadis berambut pendek sebahu

"Ada apa"ujar Mila singkat

"Kenapa loe pindah kesini"tanyanya singkat

"Orang tua gue pindah kenapa" jawabnya cuek

"Hm...gitu ya oh y kenalin gue Caca salam kenal"ujarnya memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya

"Ooh"ujarnya cuek tanpa membalas uluran tangannya

"Loe mau gak temenan sama kita"tanya Caca

"Kita?"tanyanya balik

"Iya gue Kristya,Alfa,dan Dian,gimana mau gak?"jelasnya

"Hm boleh aja tapi dengan satu syarat,gimana?"

"Syarat apa?"tanya Alfa

"Syaratnya....gak ada "jelasnya sambil tersenyum lebar.

"Kirain apaan,eh kekantin yuk"ujar Dian,sontak semua menggangguk setuju mereka bergegas pergi ke kantin.

"Hei awas"teriak seseorang memperingati

Bola basket yang melambung tinggi mengarah kepada mereka,sontak tanpa sadar Rio menangkap bola tersebut dan melemparnya kembali ke lapangan.

"Woi kalo main hati hati dong"

"Kalian gak papa?"tanya Rio,Caca Dian dan Mila hanya mengangguk.

"Eh Rio kenapa loe disini?"tanya Alfa yang satu kelas dengannya

"Gak papa cuman kebetulan lagi lewat aja"sahutnya singkat

"Kenalin ini Rio anak pindahan"jelas Alfa memperkenalkan Rio

"Eh kekantin bareng kita mau gak?"ajak Caca

"Boleh"ujarnya singkat

Ketika di kantin mereka mencari tempat untuk duduk,seorang gadis melambaikan tangannya kepada Caca.

"Eh duduk disana yuk ada tempat kosong tuh"ujar Caca sembari menunjuk bangku yang dimaksud.

Saat sedang asik menyantap makanan masing masing terjadi pentengkaran di kantin,Mila berbisik kepada Dian yang duduk disebelahnya,ketika keributan semakin menjadi Mila mencoba melihat apa yang sedang terjadi,dan ia mendapati seorang gadis berambut panjang dan tak terlalu asing baginya,ia mulai memperhatikannya dengan seksama siapa gadis yang sedang di cemooh oleh gadis berambut sebahu dan temannya,Mila kemudian bergegas menghampiri kerumunan itu

"Eh apaan nih,mendingan loe cepet bersihin baju gue?"cetus Ria sinis kepada gadis berambut hitam panjang,dia adalah Nadia

"Maaf kak gak sengaja"jawab Nadia pelan

"Mending loe cepetan bersihin baju gue!!"gertaknya.
Tanpa berkata apa apa Nadia bergegas membersihkan baju Ria dengan tisu yang dia ambil dari meja yang ada di sebelahnya

"Bersihin aja gak becus loe ya!"lanjutnya

Mila yang sudah sampai dan melihat Nadia yang hendak di tampar oleh Ria,Mila spontan menahan tangan Ria.

"Auw...lepasin tangan gue"erangnya kesakitan

"Siapa si elo ikut campur urusan orang"lanjutnya sinis

"Nad loe gak papakan?"tanya Mila khawatir

"Iya aku gak papa kok Kak"jawabnya

"Heh loe denger gak si gue ngomong apa!!"bentak Ria seraya membalikkan badan Mila
Plakkk
Tamparan keras mengenai pipi Mila,Mila tersenyum mengejek kemudian menatap wajah Ria lekat lekat.Seraya pergi meninggalkan teman temannya.

"Woi mau kemana loe pengecut sini lanjutin"cetus Ria dengan sombongnya

"Woi pengecut!!!"teriak Ria,Mila pun menghentikan langkahnya

"Pengecut ya"gumamnya lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas. Sesampainya dikelas ia hanya diam dan membaca beberapa buku hingga bel masuk berbunyi.

Bel berbunyi tanda istirahat kedua Mila yang sedari tadi duduk diam dikursinya dengan kedua tangan sebagai alas untuk menyenderkan kepalanya,ia hanya menatap kelas yang ribut karna anak anak yang berlarian menuju kantin atau ketempat lain.Dian yang beranjak darikursinya dan menghampiri Mila,panggilannya membuyarkan semua lamunan Mila entah apa yang ada di pikirannya mungkin kejadian tadi pagi atau pelajaran yang perlu ia kerjakan nanti.

"Hei Mil"seru Caca

"apa?"jawabnya cuek

"Loe kenal sama cewek tadi pagi itu?"tanyanya penasaran

"Siapa Nadia? dia itukan dulunya satu SD sama gue"jelasnya

"Ooh gitu ke kantin yuk"ajaknya

"Gak makasih.. males gue kalo nyampe ketemu tuh bocah"tolaknya

"Emm maksudnya Ria?"tanya Dian

"Yes"jawabnya singkat

"Oh ok gue sama Caca pergi dulu ya"lanjutnya sembari melangkah pergi meninggalkan Mila.

Mila yang sudah bosan menunggu bel masuk berbunyi akhirnya memutuskan untuk pergi keperpustakaan tempat paling tenang baginya,ia pun beranjak dari duduknya dan pergi menuju keperpustakaan yang terletak tak jauh dari kelasnya.Ia melihat lihat buku yang berada di rak pertama entah buku apa yang sedang ia cari. Ia memutuskan mengambil buku fiksi berjudul 'Cokelat Valentine' karya Monica Petra kemudian duduk di bangku tak jauh dari ia berada hanya sekitar 10 langkah.

Tet Tet Tet bel masuk berbunyi,ia pun bergegas menaruh kembali buku yang ia baca tadi dan melangkah menuju kelasnya semakin cepat dan semakin cepat akhirnya ia sampai lebih dulu sembelum guru masuk kekelasnya,dengan nafas terengah engah ia memasuki kelasnya dan duduk di bangkunya,Caca yang duduk di sebelahnya terheran mengapa Mila terlihat begitu lelah.

"Mil loe kenapa kok kelihatannya capek banget?"tanyanya

"Iy soalnya tadi gue abis lari"jelasnya sambil mengatur nafasnya yang hampir habis

"Lah emang loe dari mana?"tanya Caca,namun belum sempat Mila menjawab guru mata pelajaran sejarah sudah tiba dikelas.Mila kemudian mengambil buku dari dalam lacinya dan hanya menghela nafasnya.

   

                            • • •

Power Of Girls (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang