Mila terhuyung huyung berjalan menuju kamarnya menahan kantuk yang sangat menyebalkan itu matanya ingin terpejam, bermimpi indah. Hari ini sangatlah melelahkan baginya tak ada waktu untuk istirahat kecuali malam ini.
Pagi yang indah ke tiga gadis itu sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Mega menginap disana begitu juga dengan Dion bahkan Irfan pun ikut menginap di sana. Para gadis sudah selesai memasak namun para pemuda masih enak enakan tidur di kamar. Muncul ide jail dari kepala mereka, secepat kilat mereka melaksanakan rencana itu.
Mereka menarik selimut yang menghangatkan para pemuda yang tengah tidur itu namun tak kunjung bangun.
"YANG GAK BANGUN GAK DAPET JATAH MAKAN"teriak Mega sontak para pemuda bangun dari tidurnya. Para gadis tertawa terbahak bahak melihat wajah ketiga pemuda itu penuh dengan make up, para pemuda itu saling pandang kemudian segera berlari menuju kamar mandi untuk membasuh muka mereka.
"Wah parah parah kalian tuh ya awas tunggu aja pembalasan kita"cetus Dion kesal. Para gadis masih asik tertawa dengan kejailan mereka itu.
"Oke silahkan apa perku kita adain lomba dance berani?"tantang Nadia, Mega dan Mila mengangguk setuju.
"Oke tantangan di terima"jawab Dion.
"Oke nanti tempatnya di kebun binatang alam gimana disana banyak pengunjung biar mereka yang jadi juri"tantang Mila.
"Wah gak deh gak entar malu maluin lagi di depan umum kayak gitu"tolak Rio, Irfan dan Dion mengangguk setuju mereka tak pandai menari apa lagi di depan umum.
"Ya udah gak usah di pikirin sekarang sarapan yuk" ujar Mega mereka kemudian berjalan menuju ruang makan disana sudah tersaji nasi dengan lauk pauknya.
"Nih sarapan punya loe gak ada udangnya udah gue pisahin"ujar Mila sembari menyodorkan semangkuk lauk dengan nasi.
"Emang Irfan alergi udang?"tanya Rio. Mila mengangguk.
"Wah perhatian juga kamu kok tau aku alergi udang"ucap Irfan.
"Gimana gue gak tau kemarin aja loe misahin semua udang yang ada dimakanan loe waktu di cafe"jelas Mila.
"Cie cie yang lagi di perhatiin"ledek Nadia wajah Mila memanas mendengar ucapan adiknya.
"Eh udah mau sarapan apa mesra mesraan nih"ujar Mega masih meledek Mila dan Irfan. Sebuah tawa tercipta diantara mereka.
Selesai sarapan Mega bersama kedua adiknya berniat akan pergi berbelanja di mall dekat rumah mereka, sedangkan para cowok akan bermain ps di dalam kamar Rio.
Ponsel Mila berdering, ia langsung mengangkat telfon sembari berjalan menuju kamar hendak mengambil jaket miliknya kemudian menyambar kunci motornya yang ada di meja.
"Maaf kak aku ada urusan di cafe kalian pergi aja dulu nanti aku nyusul"ucapnya sembari terus berjalan menuju garasi.
Sesampainya di cafe ia terus masuk menuju ruangannya, ia ingin semua urusan ini cepat selesai. Hari ini pengrekrutan grub band baru yang akan mengisi cafenya.
"Gimana udah selesai merekrutnya"tanya Mila kepada Cahya salah satu karyawannya yang bertugas merekrut grup band baru.
"Sudah mba ini grup bandnya"jawabnya sembari menunjuk kearah lima orang pria tengah berdiri.
"Oke kalau gitu panggil mereka san segera saya seleksi"ucapnya berwibawa.
Penyeleksesian telah selesai, Mila bergegas pergi menuju mall yang akan ia kunjungi bersama kedua saudarinya. Ia memacu kendaraannya membelah jalanan yang tak terlalu ramai. Di tengah perjalanan di dapatinya seorang gadis yang mengetuk ngetuk kaca mobil seperti tengah meminta tolong, ia merasa kenal dengan wajah itu namun tak menghiraukannya. Itu seperti Nadia, gak mungkin Nadia kan lagi sama kak Mega bisiknya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Power Of Girls (END)
NouvellesTiga orang siswa pindahan yang memulai hari barunya di sekolah baru mereka mulai kacau dengan adanya beberapa musuh yang mulai berdatangan tanpa adanya isyarat Mila siswa SMA kelas 3 yang terus dihadang perlwanan dan pembullyan tetap diam dan pada s...