:: O6

728 129 1
                                    

— bagian keenam : yeona’s wish.


yeona terbangun lalu pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka serta menggosok giginya lalu mandi setelahnya. yeona itu sudah terlatih mandiri dia sendiri yang memutuskan sejak ulang tahunnya yang ke empat tahun mau mandi dan melakukan hal yang ia bisa sendiri.

yeona mengenakan setelan baju bercorak seperti kulit sapi, lalu kini menyisir rambutnya untuk urusan menguncir rambutnya ia belum bisa jadi butuh bantuan dari sang mama.

yeona berjalan menuju kamar orang tuanya, mengetuk pintu terlebih dahulu lalu akan masuk ketika salah satu dari mereka akan membuka pintunya.

yeona tersenyum ketika melihat sang papa membuka pintu. “mama masih mandi papa?” tanyanya yang sekarang berada di gendongan yoshi.

“iya, tapi kayaknya sekarang lagi pakai baju.” jawab yoshi.

“papa bisa kuncir rambut yeona?”

“bisa, sini.”

“yang rapi ya pa.”

“yeona pake lipstik ya?” tanya yoshi ketika melihat bibir yeona yang merah.

“pelembab bibir aja pa, kata mama kalo cuaca panas harus pake pelembab bibir biar ga pecah-pecah. kalo pecah-pecah kan nanti bisa berdarah.”

“tapi lipstik mama kok hilang satu?” tanya yeonji yang keluar dari ruang pakaian.

“yeona lupa mau ngasih tau mama kalo yeona ambil satu.” jelas yeona.

“jadi pake lipstik kan kamu?” tanya yoshi.

yeona mengagguk. “lipstik ekstra pelembab.” jujurnya.

“lain kali ga boleh bohong, lebih baik jujur. mama sama papa ga bakal marah kok kalo cuma ambil apa yang papa mama punya.” ingat yoshi.

“pa yeona mau kucing, yeona pengen punya temen non manusia soalnya temen-temen yeona semuanya ngeselin.” pintanya sembari menatap keduanya bergantian.

“tapi yeona yakin bisa rawat baik-baik.”

yeona mengagguk antusias. “nanti kalo yeona teledor tinggal papa sama mama ingetin di marahin pun juga gapapa.” ujarnya dengan penuh semangat.

yeonji tampak berfikir. “na, kalo kamu pelihara kucing ikan koinya lama-lama bisa habis.”

“kucing kan takut air ma.”

“kalo nekat kaya kamu gimana, dibilang ga boleh nyebur eh malah nyebur.”

“yeona bakal awasi kucingnya dua puluh empat jam, kalo kucingnya jebur nanti yeona ikut jebur biar ga dimakan ikannya.”

“ya terserah kamu lah.”

“mama temenin belinya biasanya pilihan mama itu yang terbaik.” ujarnya tampak memohon.

berhubung akhir pekan yoshi juga ikut serta, yeona tersenyum manis sembari menatap sang mama. “yeona mau kucing yang warna abu-abu ma, tapi mama yang pilih.”

“iya,” jawab yeonji sembari mengelus rambut yeona lembut. “sayang nanti sekalian ke supermarket, buat beli makanan kucing sama beli camilan buat yeona.”

“heem okay, ” jawab yoshi sembari menghidupkan mesin mobilnya.

yeona memandang dari ujung kanan ke kiri dan kesamping kanan juga kiri. banyak kucing disini imut dan lucu, yeona tampak kegirangan satu persatu kadang berisi kucing ia berikan lambaian tangan dan senyuman manis.

“papa yeona mau keranjang kucing yang warnanya beigie ya.” pinta yeona yang sudah menenteng keranjang yang ia inginkan.

“iya ambil aja.”

“mama udah ketemu kucingnya?”

“mama sih langsung terpacu ke kucing ini, tapi warnanya putih emm kamu pilih sendiri aja ya.”

“yeona mau yang ini.” ujarnya sembari menunjuk dua kucing kecil yang ia sukai.

“kok pilih yang kecil trus kurus lagi.”

“yeona mau beri mereka kasih sayang kaya papa sama mama ke aku kalo ngurusnya dengan kasih sayang percaya deh nanti  sehat.”

“oke, tapi janji nakalnya dikurangin.”

“yeona ga nakal cuma jahil aja.”

“sama aja.”

“iya deh, tapi ga janji ya papa ya.”

setelahnya mereka pergi ke supermarket dan membeli apa yang mereka butuhkan.

— phew vote yay !

𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐟𝐥𝐚𝐯𝐨𝐫 𐀔 yoshinori. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang