:: 1O

596 107 1
                                    

— bagian kesepuluh : curiga.

yeonji menatap yoshi yang baru saja pulang, sementara itu yoshi menatapnya juga dengan tersenyum namun ekspresinya berubah menjadi datar ketika ia sudah sampai di depan pintu kamar mandi.

jelas saja yoshi lelah, siapa memang yang tak murung jika lelah bukan. tapi lagi-lagi yoshi pulang lebih terlambat daripada hari-hari biasanya belum lagi beberapa hari yang lalu yeonji menemukan gelang wanita yang jelas bukan miliknya.

yeonji tak mau salah faham dulu, semuanya butuh kepastian bisa saja itu gelang bunda.

“kamu habis kemana, aku nunggu sampai hampir tidur.” tanya yeonji sembari melihat yoshi yang berjalan ke arah sofa kamar.

dia heran tak biasanya yoshi menghindarinya begini, yeonji yang terduduk di ranjang pun menghampirinya dan duduk di sebelahnya.

“mampir ke rumah bunda sebentar.” jawab yoshi.

“yoshi, aku mau tanya.”

“silahkan.”

“beberapa hari lalu aku nemuin ini di mobil kamu, ini punya siapa? aku ga pernah ngerasa punya gelang ini trus kalo bunda kaya nggak mungkin masalahnya modelnya nggak akan cocok ke bunda yang umurnya udah tua.”

“ohh jatuh ternyata, awalnya mau aku kasih ke kamu. ku cari ga ada eh ternyata udah ada di tangan pemiliknya.”

“beneran buat aku? tapi kenapa ada inisial yj?”

“yj ya yeonji.”

“ohh.”

“itu maaf banget pernak-perniknya enggak bisa warna beigie favorit kamu, cuma itu yang tersisa.”

“gapapa, aku terima.”

“sayang, kamu boleh kok curiga tapi aku ga mungkin selingkuh dari kamu. aku ini udah bukan cuma suami aja tapi udah jadi seorang papa lho dan dalam beberapa bulan lagi udah nambah anak satu lagi harus bisa logis. kamu ingat dijodohin enggak bisa buat aku cinta mati ke kamu apa?! ya jelas bisa.”

“kamu suka pulang telat sih enggak tau apa aku suntuk dirumah apalagi denger yeona yang tiap hari ngoceh nggak tau aja bikin pusing.”

“masih sering mual kamu?”

“yeona masih sering jebur ke kolam ikan, yeona kadang minta diceplokin telor buat dia ngemil trus baunya amis.”

“mual kamu? besok jangan berurusan sama yang amis amis.”

“aslinya selama ngidam ini penciuman aku tu terganggu tapi heran bau amis masih bisa kecium.”

“bawaan jabang bayinya kali.”

tiba-tiba saja yeona memasuki kamar sang orang tua dengan tanpa mengetuk pintu dan dengan berlari sekencang mungkin bahkan pintu kamar sampai berbunyi keras ketika didorong yeona.

“nahh kan lupa ketuk pintu dulu.” ingat yoshi sembari menunjuk-nunjuk yeona.

yeona mengulanginya lagi, masuk dengan mengetuk lalu kini menghampiri sang papa dan sang Mama dengan berlari kecil.

𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐟𝐥𝐚𝐯𝐨𝐫 𐀔 yoshinori. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang