:: 13 [ end ]

941 109 23
                                    

- bagian ketigabelas : dan berakhir begini.

-

yeona sudah dikebumikan tak lama setelah di kremasi, yoshi mengelus-elus rambut yeonji sembari mengecupnya setelahnya mengusap air mata yeonji.

yoshi mengelap air matanya sendiri. "kalo sama bunda juga mama ga mau, aku suapin ya. kamu harus makan kamu jangan lupa kalo kamu hamil." ujar yoshi membujuk sembari meyakinkan yeonji.

yeonji menggeleng lalu menangis keras setelahnya berdiri berhadapan dengan yoshi dan menyandarkan kepalanya pada dada yoshi sembari memegangi perutnya.

satu tangan yeonji berpegangan erat pada lengan yoshi. "yeona diatas sana bakal sedih liat mamanya kesakitan begini, kamu jangan keras kepala." ingat yoshi sembari menangis.

yeonji menatap yoshi lalu setelahnya merintih kesakitan dan setelahnya ambruk dengan tangan yang meremat bajunya. yoshi sigap membangunkan yeonji akan tetapi hatinya hancur lagi setelah melihat darah yang mengalir pada kakinya.

ketika melihat genangan darah yang keluar yeonji langsung mengusap-usapnya dengan menangis.

mama, ayah, papa, serta bunda langsung menghampiri keduanya ketika mendengar tangisan keduanya.

mereka dapat melihat yeonji yang menangis di dekapan yoshi dan genangan darah dibawah yeonji.

mama dan bunda langsung mendekati keduanya lalu sama-sama mengecup kening keduanya sembari mengatakan beberapa kata-kata yang mungkin membuat mereka jadi sedikit lebih tenang, ayah menelepon dokter sedangkan papa mengurusi urusan dengan jaden, orang yang menjadi penyebab semua yang telah terjadi.

jaden menghilang setelah kecelakaan hari itu, setiap sudut kota sampai negara papa berusaha mencarinya akan tetapi sama sekali tak dapat ditemukan dan untuk sementara ia berasumsi jaden bunuh diri karena tau sifatnya yang penakut akan tetapi sangat berambisi.

-

sudah sore hari kini yoshi dan yeonji berada di kamar keduanya.

yoshi mengusap kening yeonji lembut. "gapapa mereka pergi duluan kan tandanya mereka disayang, dunia terlalu buruk sekarang bukan?" yoshi mencoba menghibur yeonji yang sedari tadi termenung sembari menatap kosong pintu kamar dengan mata yang sembab.

"kak yoshi, kita pisah aja ya aku kasian sama kakak." ujar yeonji tiba-tiba sembari memalingkan wajahnya yang sudah menangis lagi.

"ey ey ey kenapa bilang begitu? aku jelas nggak bakal ninggalin kamu." bantah yoshi lalu mengengam tangan yeonji erat-erat.

"kamu ga denger apa kata dokter tadi, aku ga bakal bisa kasih keturunan kamu lagi. lebih baik kita pisah kak demi masa depan kamu."

"aku ga egois, aku juga orang yang ga akan pernah ingkar janji. apapun yang terjadi aku bakal terus sama kamu." ujar yoshi lalu kini duduk di ranjang tepat disamping yeonji.

yoshi merebahkan tubuh yeonji lalu kini ia memeluknya. "kamu pernah cerita dunia pararel kan dimana kamu dibuat cinta sama aku, aku awalnya ga yakin tapi kita bisa coba mungkin dunia pararel itu bener-bener ada. kita butuh aku yakin kalo dikehendaki kita bisa berada di sana." ujar yoshi.

yeonji menoleh pada yoshi. "tapi ga mungkin kan." ujar yeonji.

"aku yakin bisa, kita tidur." mereka berdua memejamkan matanya lalu tertidur ketika efek obat yang diberikan oleh pelayan tadi.

-

malam berganti pagi, sinar mentari kian makin cerah disertai kicauan burung dan suara semilir angin yang membuat yeonji terusik sehingga membuatnya kini terbangun.

yeonji berjalan menuju kamar mandi, yoshi tersenyum padanya namun jelas itu bukan senyum yang mengartikan kebahagiaan.

"kak yoshi ga usah maksain buat senyum aku tau itu sakit kak." ujar yeonji.

yoshi nampak mengelus rambut yeonji. "buruan mandi trus turun buat sarapan, kalo kamu mau kita bisa adopsi anak."

yeonji menggeleng sembari mengembuskan napasnya perlahan. "aku masih belum siap." ujar yeonji lalu memasuki kamar mandi.

yeonji kini memakai drees-nya lalu keluar kamar berbarengan dengan yoshi, atensi kata mereka tertuju pada kamar yeona.

yeonji menahan air matanya. "ayo kita lihat, kita beresin kamar yeona. terkahir kali dia katanya ngambar kan dan yang pasti belum diberesi.

yeonji mengangguk lalu memasuki kamar, kamarnya rapi akan tetapi gambaran itu masih terletak di meja.

yeonji menangis haru melihat yeona yang menggambar sebuah keluarga disana dan tentu saja gambaran untuk yoshi sebagai papa, yeonji sebagai mama, dirinya, dan sang calon adik.

"udah yah, kita pajang. yeona pasti bakalan suka kalo kita pajang kaya dulu sewaktu gambaran ikan koi-nya kamu pajang. locat loncat kegirangan kan."

yeonji mengagguk lalu keduanya beranjak ingin keluar dari kamar yeona.

"itu belum selesai lah papa mama, yeona masih mau nambahin bunga sama bintang-bintang lahh. huhh mama mah juga kebiasaan bisa-bisanya bangun siang kan jadi yeona yang urus yolan sama yeira." ujar gadis kecil dengan senyum yang manis, siapa lagi jika bukan yeona.

yeonji menoleh pada yoshi, lalu setelahnya keduanya memeluk yeona sembari mencium dan mengusap rambutnya.

"papa sama mama kenapa? yeona gapapa lahh yolan sama yeira kan adek yeona sendiri. cuma sebel aja kalo mama ga keburu datang." ujarnya lalu mengecup pipi keduanya.

"adik? yolan yeira? tcihh sini." ujar yoshi sembari mengelap air matanya lalu mengendong yeona dan satu tangannya mengandeng yeonji.

mereka membuka perlahan kamar yang dulu ia siapkan untuk si kecil, mereka kini tersenyum dengan sedikit menangis ketika melihat keduanya yang sekarang duduk sembari memainkan beberapa mainan.

yoshi mengelus lembut pipi dua anaknya itu. "mama, yeona ga kalah gemes sama adek kan." tanya yeona yang mendapat jawaban gelengan dari yeonji. "semua anak mama terimut lah pokoknya.

yoshi menatap yeonji. "kita butuh mereka bukan, jadi kita ga perlu bangun di dunia nyata." ujar yoshi setelahnya yeonji menjawabnya dengan mengagguk.

yeonji mengandeng tangan yoshi lalu mengecup pipinya setelahnya yoshi memerlukannya sembari mengecup dahi sang istri.









[ berakhir ]

makasih udah ikutin sampai sini-!
intinya sayang sama kalian semua💗!

nggak ngefeel ya?
apalagi pas bagian sedih.
ya tentu aja karena aku baru sekali ini nulis yang berbau sedih.
apalagi aku ga tega-an, ngerasa aja dunia wattpad beneran hidup.

see you next time teumz💗

©lleuiver.
tertanda wonogiri, jawa tengah, indonesia.

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐟𝐥𝐚𝐯𝐨𝐫 𐀔 yoshinori. ✓ 🎉
𝐧𝐞𝐱𝐭 𝐟𝐥𝐚𝐯𝐨𝐫 𐀔 yoshinori. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang