Kata orang, Sekolah Menengah Atas adalah momen yang paling berkesan di masa remaja. Karena di masa itu semua remaja akan menghabiskan waktu untuk bersenang-senang, mencoba menjalin asmara ataupun kegiatan baru lainnya.
Perumpamaan itu memang tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( っ'-')╮ =͟͟͞͞🏀
Happy reading all^^ • •
"WOI YO DAESUK! LU TEGA AMAT SAMA ADEK SENDIRI!"
"Lah anj*r orangnya nongol!"
Yo Daesuk terperanjat dari duduknya ketika Yo Dami masuk ke kamar inap sambil berteriak kencang.
Selanjutnya insiden kejar-kejaran sambil memukul pantat satu sama lain pun terjadi. Seorang penonton duduk santai sembari memakan pizza keduanya, dia hanya memandang masam ketika pantat juniornya itu dipukul kakak laki-lakinya.
"Daesuk udah! Dami sini!"
Jungwoo melambaikan tangan pada Dami, masih semangat berlari mengejar Daesuk. Perlahan-lahan Dami mulai berhenti mengejar kakaknya lalu berganti haluan menjadi berjalan riang ke arah Kim Jungwoo.
"Jangan lari-lari." Peringat Jungwoo.
"Itu tuh setan! Tega banget sama aku kak." Dami mulai memasang wajah manja di depan Kim Jungwoo. Sedangkan Jungwoo hanya tersenyum samar.
"Kamu dari mana kok lama banget? Beneran mandi atau shoping ke mall dulu?"
"Aku mandi cuma sebentar kok, tapi tadi aku nyari makan dulu, kak."
"Ohh pantesan." Jungwoo mengangguk.
"Dami lu pakai baju punya siapa?" Selidik Daesuk.
"Oh ini... Punya kak Jungwoo. Kenapa?"
"Kan udah gue bilang bakal bawain lu baju ganti. Jungwoo tuh gak ada baju lagi tau."
"Lagian lu sih, datengnya lama. Keburu bau nih badan."
"Ya siapa suruh nginep? Eh bentar deh, lu berdua tadi malam tidur bareng?"
"Eh? Ya tidur lah bro, masa main catur."
"Maksud gue kalian tidur seranjang atau gimana? Apalagi Dami pake baju lu, jadi curiga gue."
Kedua remaja itu terdiam kaku tanpa ada yang membalas ucapan Daesuk yang menelisik curiga kepada mereka.
•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
2 Bulan kemudian
Yo Dami berjalan cepat di lorong sekolah. Ketukan sepatunya membuat suara menggema di lorong yang mulai sepi. Tentu saja karena hampir semua penghuni sekolah sudah pulang sejak tadi.
Hanya segelintir orang saja yang masih betah berada di sekolah, entah menunggu ojek online, orang tua atau memang sengaja tidak langsung pulang.
"Kak Semangat ya ujiannya! Semoga lancar dan lulus dengan nilai terbaik!"
