||Part 13||

61 6 0
                                    

Lathifa merenung sejenak air matanya keluar membasahi pipinya lalu menganggukan kepala pelan.

Tangan syabella mengusap pipi mungil itu hingga membuat tangan putih syabella basah karenanya.

Malam pun telah larut, sekarang syabella memasuki kamarnya "mas mau makan apa?" Gus azzam hanya tersenyum "ih syabella tanya bukannya dijawab malah cuman senyum" rajuknya "saya sudah kenyang sya, tadi habis makan di ndalemnya ummi"

"Emm" syabella mengangguk, lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur king size milik gus azzam, gus azzam yang sedari tadi berkutat dengan laptop, kitab dan handpone nya kini beralih menghampiri syabella yang sudah hampir menutup matanya.

"Sya saya mau tanya"
Syabella langsung bangun dan bersandar pada ranjang nya "iya mas?"

"Tadi saya dengar kamu mengangkat salah satu santri untuk-.."

Habis sudah kata-kata syabella "m-mas jangan marah ya, tadi syabella angkat buat jadi adek syabella aja kok gak lebih" dustanya.

"Tapi bukannya tadi saya dengar kamu mau angkat dia jadi anak, saya tanya kamu gak sakit kan?"

Ya allah ya rabb harus mengatakan apa aku pada suamiku, dengan gemetar dan tepaksa syabella mengangguk membenarkan perkataan gus azzam.

"Ngapain ngangkat anak kalau masih ada kamu"

"Mas...-" syabella menangis dengan menundukan kepala nya, lalu direngkuh oleh gus azzam didada bidangnya "kenapa?" "mas kemaren"

Falshback
Saat itu syabella yang tengah sendirian ndalem memutuskan melakukan pengecekan rahimnya sekaligus membersihkan rahimnya agar tetap sehat dan bersih.

Sopir ndalem pun mengeluarkan mobil gus azzam lalu mengantarkan syabella ke rumah sakit yang ia maksut, setelah datang syabella menunggu antrian tak berselang lama syabella dipanggil dan diperiksa oleh dokter mira spesialis rahim.

Setelah melakukan serangkaian perawatan syabella duduk dan mengambil hasil namun dokter mira menyampaikan kabar bahwa "ning" syabella yang awalnya tengah sibuk memasukan hasil periksanya tanpa membaca dan memeriksanya seketika menghentikan aktifitasnya dan beralih fokus kepada domter mira "iya dok", huhhh tarikan nafas dilontarkan tepat didepan syabella " gini ning, ini kabar yang sedikit meresahkan namun bisa ditangani dengan serangkaian perawatan dan kontrol rutin"

"Maksut dokter apa ya?"
"Ning, rahim ning sebenarnya bersih dan sehat namun ada sebuah benjolan kecil yang menghambat proses pembuahan didalam sana meskipun tidak bisa di hilangkan dengan operasi tetapi bisa dilakukan tahap perawatan rutin namun juga tidak cepat akan hasilnya"
"Maksut dokter syabella mandul?"
"Tidak ning, cuman sulit dalam prosesnya tapi saya percaya bahwa dalam sebuah proses mampu menghasilkan dengan ke sabaran"

Sejak detik itu syabella selalu merenung dalam diam dikala malam menghampiri sang bumi yang penuh dengan manusia hina ini.

Flashback off
"Mas syabella mau jujur, bella dalam waktu ini gak bisa hadirin seorang malaikat kecil ditengah-tengah kita, walaupun bella berusaha dan seberapa banyak mas nyentuh syabella tahun ini masih belum bisa, maafin syabella mas kalau selalu ngasih kabar yang ngecewain terus" tukasnya pelan penuh ketakutan didepan gus azzam.

Dalam hati gus azzam juga kecewa namun gadis kecilnya ini lebih sangat kecewa dibandingkan dia.

Tanpa basa-basi atau membalasi penuturan syabella barusan gus azzam menarik syabella kedalam pelukannya dan memeluknya dengan erat, ia tahu jiwa keibuan syabella telah lama terlihat setelah menikah dengannya namun apala daya kalau takdir masih menghambat mereka berdua untuk memiliki buah cinta nya.

Malam pun semakin larut setelah syabella kembali dari aula pondok puteri untuk mengimami sholat isya' dan membaca serangkai rutinan dzikir bersama.

Memasuki ndalem dirinya terduduk di ruang tamu utama ndalem gus azzam dengan tasbih yang masih berputar ditangannya. Pandangan kosong sampai tak sadar bahwa ada seorang yang sedari tadi mengetuk pintu ndalem.

"Assalamualaikum ning syabel" Teriakan sopan dari arah pintu sayup² terdengar dan menyadarkan syabella.

Ia pun beranjak membukakan pintu dalem "wa'alaikum salam, iya mbak?"
Beberapa santri tadi tertunduk dihadapan syabella.

"Ngapunten ning, ditimbali gus azzam" tukas nya memakai bahasa jawa kromo.

Syabella mengangguk lalu melepas mukenahnya dan keluar lalu menutup pintu ndalem. Syabella mencari gus azzam seantero pesantren tak kunjung datang lalu ia menginjak ndalem dan betapa terkejutnya syabella dikala melihat abi, ummi, gus azzam dan seorang gadis muda duduk didebelah gus azzam.

Syabella berpikir sejenak sebelum memasuki ndalem abi dan ummi "setahuku gus azzam tak punya saudara perempuan kandung yang sepantaran deh, lantas siapa dia?"

Cinta Dibalik Perjuangan Bill Ghoib (On Going!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang