||part 2||

125 15 1
                                    

Disisi lain seorang yang  diam-diam membuat gadis  yang  baru saja bertemu dengannya dapat mengukirkan namanya kini tengah berdiri di balkon kamarnya yang menghadap ke ladang hijau milik petani itu.

kini tengah memikirkan siapa gadis yang tadi tak mau menyingkir dari jalannya.....
(Yah dia adalah Gus azzam maliki).

“siapa santriwati tadi?"

“mengapa tak mau menyingkir?, seolah-olah dia tak mengenalku”.

Hening sejenak menghiasi ruang pikirnya.

kemudian ia bergumam. “setidak terkenal itukah aku dihadapan para santriku sendiri?”.

“ahh... sudahlah biarkan, lagian aku tak butuh dikenal”.
sembari melangkah pergi dari balkon dan mengambil kitabnya yang akan ia ajarkan kepada santrinya.

*Iyap, mulai sekarang gus azzam mulai mengajar dan mengambil alih pondok pesantren al-maliki dengan perlahan, atas perintah abah dan umminya*

Waktu ashar telah tiba.
pertanda setelah ini diniyah mengaji kitab para santripun dimulai.

Gus azzam kini tengah melangkah menyusuri setiap sudut pesantren dan mencari kelas yang tengah ia ajar saat ini.

Ulya 3

Sampailah beliau di kelas ulya 3 yang sudah dipenuhi para santri dengan kitab masing-masing yang mereka taruh diatas meja.
“assalamualaikum” ucapnya sembari melangkahkan kakinya masuk melewati pintu kelas ulya 3.

“waalaikumsalam warohmatullohi wabarokatuh” jawab mereka serentak dengan menunduk dan mulai membuka kitab yang akan dikaji.

“saya absen terlebih dahulu, yah".

acara mengabsen pun berlangsung dan nama terakhir telah beliau sebutkan. “ada yang belum disebut?” tanya gus azzam dengan mengedarkan pandangannya ke semua santri.

“saya gus” seorang santriwati mangacungkan tangannya. Dan membuat tatapan gus azzam  beralih ke yang bersangkutan.

“siapa namamu?” tanyanya dingin dan tegas.

“syabella gus”

Setelah bertanya dan mencentang nama syabella  tanpa di sadari beliau bergumam dan mengingat seorang yang tadi ia temui dan tak mau menyingkir dari jalannya.
“oh jadi namanya syabella, dasar aneh!”.

“baik kita mulai ya!”

“baik gus” jawab serentak para santri ulya 3.

“gus, gak ada cerita dulu gitu?” celetuk syabella yang sontak membuat seluruh tatapan tajam intens menatapnya.

“cerita?” sembari mengangkat alis sebelahnya.

“iya cerita, kan masih pertama mengajar apalagi gus dari yaman pasti banyak pengalamannya, bisa dibagi sedikitkan?”

“baiklah saya akan cerita sedikit”

“alhamdulillah” ucap syabella dengan lirih dan mulai lah cerita tentang gus azzam dan didengar oleh para santri dengan khidmat.

“begitulah cerita saya, sekarang untuk pengganti materi saya kalian semua setor alfiyah minimal 10 baris”.

Deggg


“ish ngadi-ngadi nih orang emang, untung ganteng” gerutu syabella dalam hatinya dengan membolak-balikkan kitab alfiyahnya.

“saya panggil maju untuk setoran,..... syabella!” panggilnya.

Syabella sontak terkejut tatkala nama yang pertama disebutnya adalah namanya, dengan merangkak menuju sang gus untuk setoran, gerutu terus mengalir dalam hati syabella.

“silahkan!”
Syabella menyetorkan 10 baris pertama dengan lancar dan ia akhiri dengan hamdalah.

“sudah?” tanya gus azzam kepada syabella.

“kan tadi sudah diakhiri, berarti sudah”

“hmm... awal sekali”
dengan seringai meremehkan yang ia tampakkan kepada syabella. Namun gadis tersebut memilih tak acuh dan kembali duduk, satu persatu santri telah menyetor dan bel pondok telah berbunyi saat itu juga diniyah sore ini beliau akhiri.

Information: syabella memang malas jika disuruh hafalan kitab oleh karena itu al fiyah saja yang sering dilantunkan para santri ia tak hafal saat gus azzam memintanya untuk setoran.







Semoga suka ya sama cerpen ku nanti kalo idenya ngalir terus aku buat versi panjang.👌

Happy reading baut kalian semua💞
Semoga suka dan menginspirasi.

Jangan lupa komen dan votenya😊

Cinta Dibalik Perjuangan Bill Ghoib (On Going!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang