Ch 3 : I'm Yours Tonight

8.8K 282 11
                                    

"Lewat sini," tuntun Leora pada Brad yang memapahnya. Langkahnya sedikit terseok-seok karena kadar alkohol yang menyerang kepalanya. Mereka masuk ke kamar di apartemen Leora, dan Brad menendang pintu di belakang dengan kaki.

Mata pria itu mengendar sesaat suasana di kamar itu, dan ia menyeringai. "Kau sangat pandai merapikan ruangan. Aku suka wanita sepertimu dan kuharap ini bukan hanya berlangsung satu malam saja."

"Kau ingin menjalin hubungan denganku?" Leora tertawa.

Brad langsung melemparkan tubuh Leora ke ranjang. Leora terentang pasrah dan memejamkan matanya sejenak, sebelum memandang Brad yang menanggalkan kaus dari kepala hingga kini Leora bisa melihat jelas otot-otot yang terbentuk sempurna di dada dan perut pria itu.

Oh, itu benar-benar pemandangan menggiurkan.

Brad membuang kausnya sembarang, merangkak ke atas tubuh Leora dan mengurungnya.

"Aku sudah tidak tahan lagi," kata pria itu tidak sabar.

"Jadi kau akan langsung memulainya, pria bertato?" Leora memeluk leher Brad, sementara kepala pria itu mulai tenggelam di lehernya. Leora tertawa geli tapi detik berikutnya ia melenguh nikmat. "Ouhh..." Brad mengisap lembut kulit di lehernya.

"Kau ingin aku membuka pakaianmu atau kau lakukan sendiri?" tanya Brad. Mata Leora menyorot geli ketika pria itu menjauhkan kepalanya. Jantung Brad berdetak keras karena gairah yang meletup dan cengiran mesum melukis wajahnya.

"Lakukan sesukamu. Aku milikmu malam ini."

Tanpa menunggu lama, Brad menarik lengan Leora untuk duduk, lalu pria itu melepas ke atas kaus Leora. Leora mengibaskan rambut panjangnya saat kausnya dilempar Brad ke lantai. Ia menggalungkan lehernya ke Brad saat pria itu mencopot tali bra di belakang punggungnya.

Detik berikutnya Leora terhempas ke ranjang akibat dorongan Brad. Ia tertawa sebelum mendesah lagi begitu merasakan Brad meremas satu payudaranya.

"Umm... rasanya menakjubkan." Leora menggeliat, memandang Brad yang kini menjilat puting payudaranya dengan gerakan memutar, sebelum melahapnya dan membuat Leora mendongak disertai punggung melengkung ke belakang. Tangan Leora turut meremas rambut pria itu dan desahan putus asa turut mengiringi.

"Ahh..."

"Kau akan menikmatinya. Aku janji kau takkan melupakan kegiatan panas kita." Brad menyusuri belahan dada Leora dengan lidah basahnya, bergerak turun—terus ke bawah—dan mengecup perut Leora.

Leora menggelinjang geli dan tertawa lagi namun tangannya masih memainkan rambut Brad.

"Ya... please..." Tingkah Leora kini tampak seperti wanita murahan. Ia terengah-engah dengan muka merah padam. Jantungnya berdegub kencang. Adrenalin darahnya serasa terbakar oleh gelombang gairah. Pikirannya kini menjadi tumpul dan ia hanya menginginkan milik Brad segera tenggelam bersamanya.

Namun di saat Brad akan menarik lepas dalaman Leora ke bawah, detik itu Leora merasakan gejolak tak nyaman di perutnya. Seketika ia terduduk dan memegang cepat pundak Brad, mengejutkan pria itu hingga Brad menegapkan tubuh dan berlutut di ranjang. Pada detik itu Leora memuntahkan isi makanan ke perut kotak-kotak Brad.

"Hoeeek..."

"Fuck!" umpat Brad keras. Ia menatap muntahan Leora yang melumuri perutnya, mengalir dan mengotori jinsnya. Cairan kental berbau dan menjijikkan itu membuat Brad merasa mual.

Leora mengusap mulutnya puas. "Apa itu tato barumu?" racau Leora tanpa bersalah disertai mata menyipit.

Alih-alih menjawab, Brad lekas beranjak dari ranjang. Wanita itu benar-benar pembawa sial. Brad lalu keluar dari kamar itu.

Confined By YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang