Plastik hitam di kepala Brad ditarik kasar oleh Samuel. "Siapa kau?!" seru Brad marah begitu menemukan wajah dingin Samuel berdiri di depannya dengan pistol yang tergenggam di sisi tubuh.
"Aku bosan menjawab pertanyaan yang sama setiap kali berada di sini."
Brad menggerakkan gusar kedua kaki dan tangannya yang terikat di kursi.
"Perkenalkan, aku Samuel Vargas De Santis."
Brad tampak terkejut. "Samuel—siapa?"
"Kau merasa tidak asing dengan namaku bukan?" Senyum sinis terpatri di bibir Samuel.
"Untuk apa kau menculikku seperti ini, brengsek!!"
Samuel merogoh secarik foto dari kantong jasnya. Menunjukkan di depan muka Brad. "Apa kau mengenal wanita ini?"
"Dia—"
"Katakan padaku berapa kali kau bercinta dengannya?" potong Samuel tajam.
"Apa maksudmu?"
Jawaban Brad bukan sesuatu yang diharapkan Samuel hingga ia mengarahkan pistol ke kaki pria itu dan...
DOR!!
Samuel baru saja menembaki kaki Brad dan membuat peluru menembus di kulit betis pria itu disertai darah yang memercik di udara hingga Brad berteriak kesakitan.
"Keparat!!" Napas pria itu tersengal-sengal memandang betisnya yang kini terluka.
"Itu baru kakimu. Aku bisa menembakmu lagi jika kau tidak menjawab dengan benar."
"Aku tidak bercinta dengannya, sialan!"
DOR!!
Samuel kali ini menembak pundak pria itu hingga mengakibatkan darah terpancar kuat di udara dan membuat Brad kembali mengerang kesakitan. Peluru itu tertancap dalam di bahu Brad dan pria itu meringis—melirik ngeri kucuran darah yang membanjiri kausnya
"Aku benci kebohongan."
"Aku tidak berbohong." Suara Brad terdengar memelas.
DORR!!
Samuel seperti tidak punya hati. Ia lagi-lagi menembaki perut Brad—menambah penderitaan pria itu hingga teriakan disertai erangan kesakitan untuk kesekian kalinya terdengar lantang dari mulut Brad. Titik-titik darah pun muncrat ke wajah Samuel.
"Kau ingin membunuhku?!!"
Pria itu memandang syok perutnya yang kini terasa nyeri—bahkan sedikit membuat ia sulit bernapas. "Oh, kau benar-benar gila."
"Sekali lagi jawab pertanyaanku dengan benar atau peluru ini akan menembus tengkorakmu."
Brad terdongak paksa karena Samuel menarik kasar rambutnya. Pria itu hampir kehabisan darah, namun Samuel malah menodongkan pistol ke dagu Brad. Brad hanya bisa menatap tidak berdaya Samuel disertai napas putus-putus.
"Aku benar-benar tidak bercinta dengannya."
"Aku membaca pesan yang kau kirimkan padanya. Kau ingin melakukannya lagi. Kau pikir aku tidak tahu?" desis Samuel geram.
"Aku memang berencana melakukannya tapi bukan berarti aku sudah bercinta dengannya."
"Kau kira aku percaya padamu?" Samuel langsung memasukkan paksa ujung pistol ke mulut Brad membuat pria itu terbelalak. Remasan Samuel pada rambut Brad mengencang lalu dalam satu kali tembak peluru itu berhasil merengut nyawa Brad.
DOR!!
Samuel tidak sedikit pun takut melihat darah memercik dahsyat ke wajahnya. Ia lalu menarik pistol dan menyentak kepala Brad yang kini tidak lagi memiliki kehidupan. Mengusap kasar sisa lumuran darah di muka dan menatap bengis telapak tangannya sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confined By You
Romance[Follow dulu ya sebelum baca] Warning [21+] Samuel V. De Santis adalah keturunan laki-laki De Santis yang memiliki aliran darah yang berbeda. Dan rahasia itu hanya diketahui oleh Marcio. Namun pada akhirnya, Samuel mengetahui fakta itu sendiri lewa...