🎶 You're the only one treasure 🎶
Klekk-bersamaan dengan selesainya lagu yang terputar di headsetnya, pintu mobil yang ia naiki pun terbuka, menampilkan sang supir yang sudah berdiri tegak membukakan pintu untuknya.
Anak itu sempat menghela nafas panjang, jenuh karena terlalu dilayani seperti seorang tuan putri namun ia memilih untuk diam saja dan segera bergegas pergi sebelum ia makin malas dengan sikap para ajudan suruhan ayahnya itu.
Kacamata hitam yang bertengger di hidung, headset yang terpasang di kepalanya menyumbat kedua telinga, ponsel yang ia pegang dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya dimasukkan ke dalam saku celananya. Pemandangan yang cukup menghebohkan para gadis yang langsung memanggil namanya sambil berlomba-lomba memberikan ucapan selamat pagi dengan antusias berlebihan.
"Woy!"
Seseorang berlari menghampirinya, sedikit menubruk punggungnya agak keras, kemudian melingkarkan tangan di lehernya.
"Anjing.."
Keduanya menunduk bersamaan, menatap ke arah name tag yang terjatuh ke aspal.
"Eh, sorry Ash."
"Ck.." dengan perasaan agak keki, ia menepis tangan yang merangkul pundaknya itu dan hendak berjongkok memungut name tagnya, namun seseorang sudah lebih dulu mengambilkannya.
"Hamada Asahi?"
Si pemilik nama merebut name tagnya dengan gerakan kilat. Tanpa mengucapkan terima kasih-ah boro-boro mengucapkan terima kasih, ia bahkan tak menatap ke wajah orang yang memungut name tagnya dan langsung berlalu begitu saja meninggalkan si pelaku yang membuat mood paginya makin kacau.
Kedua orang itu masih diam di tempat, cengo pada perilaku Hamada Asahi yang tak tau terima kasih.
"Ah, sorry ya, dia emang anaknya gitu, gue gantiin dia ngucapin makasih dan maaf."
Anak yang ada di sampingnya itu mengangguk mengiyakan namun tidak bersuara, ia lebih tertarik untuk menatap punggung laki-laki bernama Hamada Asahi yang terus pergi menjauh.
"Btw, gue kayaknya baru liat lo, anak baru?"
Anak itu mengerjap, sadar kalau dirinya baru saja mengabaikan seseorang yang sedang berbicara padanya. Dengan senyuman manis ia menoleh lalu mengangguk memberi jawaban, "Iya nih, anak baru hehe."
"Oh, salam kenal, gue Yoshi."
"Kevin."
Yoshi tertawa entah karena apa, ia berjalan mendahului Kevin yang mengekorinya. "Mau gue ajak muter-muter? Jam pagi masih sisa 30 menit, sekalian gue anter ke kantor guru buat laporan."
"Gak ngerepotin?"
"Santai aja."
"Oke, boleh deh, makasih ya."
"Yoi."
.
.
Yoshi menyakukan ponselnya kembali, ia baru menyadari kalau ada pesan yang dikirim oleh Asahi sewaktu laki-laki itu menatapnya tajam seakan-akan ingin melayangkan bendera perang padanya.
Dari semenjak Asahi meninggalkannya di depan gerbang depan ia langsung menghabiskan sisa waktu paginya dengan Kevin mengelilingi gedung sekolah sampai bel masuk dan rasanya sangat menyenangkan. Mungkin karena Kevin juga termasuk anak yang cerewet dan suka basa-basi seperti dirinya, tidak seperti Asahi yang bicara irit dan seadanya layaknya sebuah robot, jadi wajar saja ia sedikit kelupaan dengan temannya yang kini sedang mengambek padanya itu.
Yoshi tak ambil pusing karena tau perasaan Asahi akan membaik dengan sendiri nantinya, jadi ia memilih untuk mendiamkannya saja dan kembali ke kelasnya sendiri.
Kevin? Anak itu sudah ia antarkan ke kantor guru, mungkin sekarang sedang mengurus administrasi kelas dan mengambil jadwal.
Asahi baru saja mau menekan tombol balas, namun wali kelasnya sudah keburu masuk sambil membawa murid baru seperti apa yang dikatakan oleh Haru di grup chatnya.
"Hai, nama gue Kevin, semoga kita akur dan salam kenal semuanya."
"Shit."
KAMU SEDANG MEMBACA
[bromance] soulmate | jaesahi • sahijae
Short Story⚠️ W A R N I N G ⚠️ JAESAHI ; SAHIJAE - JAEHYUK X ASAHI of TREASURE GENRE : BROMANCE , comedy , school life , BXB , BL