"Hey... you look like someone I know, someone I longed for." Tukas Mingyu. Wonwoo menaikkan sebelah alisnya kemudian tersenyum simpul sembari kedua tangannya ia lingkarkan pada tengkuk lelaki tinggi nan tampan itu kemudian mengeluarkan kata-kata sihir yang dimana tanpa mereka ketahui menjadi awal dari kisah di antara keduanya.
"Then let me be that person tonight."
{}
Wonwoo terbangun tepat di pukul setengah empat waktu dini hari. Kedua matanya mengerjap dan perlahan terbuka. Gelap. Cahaya hanya berasal dari lampu tidur di atas kedua nakas di samping tempat tidur menciptakan suasana remang yang romantis. Wonwoo terdiam sesaat untuk mengumpulkan nyawa sembari kedua matanya berkelana ke seluruh ruangan.
Tunggu, bukan kah ruangan yang disewanya bersama Hoshi tidak sebesar ini? Ditambah lagi ruangan mereka memiliki fasilitas twin bed dan mengapa saat ini ia dan Hoshi tertidur di ranjang yang sama? Wonwoo mencoba mengingat apa yang terjadi semalam dan seketika lelaki itu melotot dan terduduk ketika kejadian semalam berputar di otaknya.
"Ack! Anjing, nyeri juga. Fuck, beneran gue tidur sama mas-mas itu semalem?" Bisiknya. Wonwoo menoleh ke sampingnya dan menemukan sosok lelaki tampan yang kemarin ditemuinya di pantai. Ah, ternyata memang benar. Ia memang 'tidur' dengan lelaki itu, Mingyu.
"Ck, miris banget sih lo won. Pacar gak punya, pernah punya aja enggak. First kiss diambil sama laki-laki, pengalaman pertama juga sama laki-laki. Papah kalo tau bakal ngetawain lo paling kenceng ini mah." Gumamnya. Wonwoo pun menghela napas pelan kemudian menatap sosok Mingyu yang masih terlelap kemudian tersenyum kecil.
"Sayang ya kita nggak bakal ketemu lagi. Jangan cari gue ya, dih geer banget lo Wonwoo." Ucap Wonwoo sembari terkekeh kecil. Lelaki itu pun bangkit sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara. Beruntung semalam ia memutuskan untuk mandi sebelum akhirnya terlelap sehingga saat ini ia tidak perlu membersihkan dirinya dan tidak akan menunda aksi melarikan dirinya.
Wonwoo pun mengernyitkan keningnya ketika melihat sweater dan celananya telah terlipat rapih di atas meja. Seingatnya ia tidak melipat bajunya semalam. Ia kan langsung tertidur setelah mandi. Wonwoo tersenyum. Ah, apakah lelaki itu yang melipat bajunya semalam? Kaca mata, beanie, dan masker miliknya juga tertumpuk rapih di atas bajunya.
Lelaki itu sontak memakai baju, celana, beanie, beserta masker dan kaca matanya bersiap untuk pulang ke kamarnya. Setelah rapih, Wonwoo berjalan ke arah Mingyu kemudian berjongkok di samping lelaki tampan yang masih tertidur pulas itu kemudian menyematkan maskernya dibawah dagunya. Wonwoo tersenyum menikmati wajah tampan itu kemudian mengecup kening lelaki itu.
"Siapa pun lo, makasih ya udah ngelipetin baju dan barang-barang gue. Makasih juga untuk yang semalem, gue pamit ya? Maaf, gue cupu soalnya gue malu karena ketauan sama lo yang semalem adalah beneran pengalaman pertama gue ngelakuin hal itu. Padahal gue udah sok-sokan, emang guenya aja yang gabisa acting dan akhirnya mempermalukan diri gue sendiri." Ucap Wonwoo tulus sembari membenarkan letak selimut lelaki itu.
Wonwoo bangkit kemudian tersenyum tulus untuk yang terakhir kalinya sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar. Lelaki berkacamata itu keluar dari kamar dengan perlahan seraya mengecek apakah lelaki itu terbangun atau tidak. Setelah memastikan lelaki itu tidak terbangun, Wonwoo pun berjalan keluar dari resort yang disewa oleh Mingyu.
Di perjalanan menuju keluar, Wonwoo melihat dua orang laki-laki yang terkapar di ruang tengah. Ah, apakah mereka masih hidup? Sepertinya masih. Wonwoo menggedikan bahunya tidak peduli. Mungkin saja mereka adalah teman yang pernah disebut lelaki itu kemarin kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Swastamita | Meanie [✔]
Fanfiction"Balapan aja terus ya, Wonwoo. Jangan sampai pertemuan kita selanjutnya adalah di ruang kerja saya apalagi di meja autopsi." "Yaelah om, sama balapan yang ilegal aja saya cinta apalagi kalo om buat hubungan kita legal hehehe." #1 in Meanie #1 in Ag...