1. what the hell?

2.3K 51 0
                                    

Welcome back with me, penulis yang nulis pas mau doang alias pas gabut doang wkwkw.
Ini cerita pertama yang bener-bener untuk 18+, jadi buat yang umurnya belom nyampe sana skip aja yaa.
Gue ga mau nanggung dosa lu pada wkwk
ini udah di warning loh...banyak typo bertebaran, mohon di maafkan yorobun✌️
Happy reading btw🤍🖤



***

Aku segera membereskan berkas-berkas yang sebagian sudah aku tandatangani. Segera ku raih jas yang tersampir di kursi kebanggaan-ku.

Ini hari Jumat, sesuai janji beberapa hari lalu, aku dan Syera akan melakukan kencan. Iya, dia kekasihku. Kencan yang lebih banyak kami habiskan di sebuah kamar, yang dengan syarat sebelumnya aku harus memenuhi permintaannya.

Seperti membelikannya tas branded keluaran baru, atau sepatu, bahkan makeup, apapun itu akan aku berikan, karena setelahnya ia akan menjadi santapanku. Toh, aku sanggup membelikan apapun yang ia mau.

Sebenarnya kami pacaran sudah hampir satu tahun, tapi tidak banyak yang tahu soal hubunganku dengannya. Bukan karna malu atau apapun, hanya, kami tidak suka mengumbar sesuatu yang belum pasti akan berlangsung lama.

Jika kalian bertanya, jika tidak yakin hubungan kami akan berlangsung ke arah pernikahan tapi kenapa kami sering melakukan hubungan intim? Oh, ayolah jaman sekarang bukannya hal tersebut sudah menjadi hal biasa?

Ditambah usiaku yang sudah dua puluh delapan, bukan lagi abg labil yang perlu dikhawatirkan untuk hal seperti itu. Juga tak jarang Syera sendiri yang menawarkan melakukan hal 'tersebut' saat ia ingin sesuatu.

Jelas aku tak menolak, kan aku sudah bilang. Selagi kami sama-sama menikmati juga sama-sama punya benefit, ya apa salahnya, kami juga tak merugikan siapapun.

Setelah berhasil memarkirkan mobil, aku segera bergegas menuju kamar ya sebelumnya Syera sudah kirimkan padaku. Hotel yang tidak main-main bagusnya. Pilihannya memang tak pernah diragukan.

Hotel dengan pemandangan yang langsung menuju jalanan kota. Bahkan saat aku masih ingin membuka kemeja yang melekat di badanku, ia sudah terlebih dahulu menyambarku.

Meski heran pada awalnya, ia tak pernah seperti ini sebelumnya. Ia selalu membiarkan aku untuk bertindak terlebih dahulu. Seolah tak sabaran aku segera membalas apa yang ia mulai.

Membalas ciuman yang bertubi-tubi ia berikan padaku. Sampai akhirnya aku berhasil membawa tubuhnya ke ranjang besar dengan penerangan minim. Ia selalu terlihat mempesona saat berada di bawahku seperti sekarang.

Pipinya yang memerah membuatku semakin candu menikmatinya. Kami sama-sama terengah saat pelepasan pertama berhasil.

Tidak sampai sepuluh menit berlalu, ia segera duduk di atasku. Woow, pemandangan yang langka, aku masih heran dengan sikapnya kali ini, ia hanya pernah beberapa kali meminta untuk memimpin permainan, yang butuh waktu berdebat denganku.

Bisa dibilang ini kali ketiga ia ingin memimpin permainan tapi tanpa meminta persetujuan denganku terlebih dahulu. 'Aku ingin memuaskanmu kali ini Kas!' itu jawabnya saat aku mengerutkan keningku.

Oke baiklah, biar malam ini aku yang di puaskan. Memandangi tubuhnya yang berguncang juga bukan pilihan yang buruk. Meski aku berhasil mengeluarkan desahan efek permainan yang luar biasa darinya, seolah ia sudah semakin pro?

Jam dua belas lewat, kami sudah selesai dengan aktifitas panas tersebut. Bahkan aku sudah membersihkan diri yang sebelumnya Syera lebih dahulu. Kebiasaan yang dimiliki perempuan itu adalah saat tidur ia tak pernah menggunkan branya.

Stuck In You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang