Kegelapan Malam [Reverse x Boboiboy] __《END》

Kegelapan Malam (Part 3)

“Kau pengganggu. Akan aku bunuh kau serangga. Gara-gara kau aku menderita“, ucap Boboiboy penuh kebencian.

Aku membalas, “Tidak terbalik, eh???“ Setelah aku mengucapkan itu, aku terkejut. Mataku terbuka dan aku mendapati diriku di tebing yang tadi.

“Apakah itu tadi hanya bunga tidurku?“, gumamku pelan.

Aku kembali menyeringai karena aku sekarang senang menyeringai.

“Pertarungan dingin akan di mulai, Boboiboy... Aku akan menghabiskan darahmu“.

End Reverse POV

.

.

.

Maaf baru up. Kira² masih ada yang menunggu ngak sih 🙃😐

Boboiboy menatap makan malamnya dengan tidak berselera. Sudah 3 hari kedua kakak kembarnya tak ada di rumah. Ya..., mereka menginap di sebuah penginapan karena urusan pekerjaan. Sungguh bosan, itulah yang di rasakan Boboiboy di rumah.

Hari-hari itu hanya ia habiskan untuk mengurungkan diri di rumah. Ia tak berniat jalan-jalan. Sosok Reverse masih menghantui pikirannya, apalagi malam tadi ia bermimpi aneh.

_ Flash-Back _

Boboiboy POV

Aku berbaring di kasurku. Kutatap langit-langit kamar yang bernuansa putih. Pikiranku kini melayang ke dia, sosok yang mirip denganku. Reverse. Hingga tak terasa aku pun tertidur.

.

Perlahan aku membuka mataku saat merasakan hawa dingin yang menusuk menjalar di tubuhku.

Aku setengah bingung dan kaget saat mendapati diri sedang berada diruangan yang luas dan remang-remang sambil duduk di singgasana mewah khas bangsawan.

“Eh, ini dimana? “, gumamku bingung namun aku tak ingin beranjak dari singgasana mewah ini. Aku terlalu malas berdiri akibat masih agak mengantuk.

“Apakah kau merasa nyaman duduk di situ?“

Sebuah suara familiar kudengar. Kutoleh orang yang bersangkutan. Ck, baru saja aku memikirkannya, dia ada dan sekarang duduk di sebelahku, satu singgasana yang masih kosong.

Aku diam tanpa menanggapi ucapannya dengan wajah malasku.

Dia kembali membuka suara. “Kau tahu siapa aku sebenarnya?“

“Tidak tahu“, jawabku ketus.

Dia menyeringai, bersandar sambil bersedekap dada. “Asal kau tahu, aku adalah reverse-mu. Bagian dirimu sendiri. Kau dulu begitu menginginkan keberadaanku dan kini kita bertemu...“

Aku terkaget. Kutatap wajahnya dengan tatapan tak percaya. Ya, aku ingat. Dulu aku begitu menginginkan melihat diriku sendiri dalam versi yang berbeda dan ini kenyataan. Dialah orangnya.