chapter 4

2.9K 381 26
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~¦¦★¦¦~~~~~~~~~~~~~~~~

Saat ini acatia sedang berjalan dilorong istana garnet. Saat sudah sampai didepan pintu kamar claude, acatia langsung membuka pintu tersebut.

"Kau datang" kata claude setelah melihat pintu kamarnya terbuka dan terlihat sosok acatia.

"Papaa! Tia sudah datang!"

"Tiba - tiba aku kangen ayah sebesar ini, sebesar iniiii makanya aku datang!" Kata acatia sambil mengangkat kedua tangannya.

"Sejak pagi sudah ribut saja"

"Hehehe"

"..."

"Hidangkan"

'Kya~ tampilannya yang indah ini!'

"Sepertinya kau lebih senang melihat kue itu daripada aku" ucap claude

Deg

"Rasanya lebih enak karena makan bersama papa!" Jawab acatia

'Kepekaan super yang gak perlu!' Batin acatia

"Kau tidak bertemu siapapun dijalan?" Tanya claude

"Bertemu? Siapa?" Tanya balik acatia

"Bagus kalau kau tidak bertemu. Kedepannya pun abaikan saja"

'Hah, maksudnya siapa sih..' batin acatia

~~~~~~~~~~~~~~~~¦¦★¦¦~~~~~~~~~~~~~~~~

"Selama tidak melihatmu sepertinya kau bertambah besar ya"

'Kau dan aku bertemu lima hari yang lalu, mana mungkin begitu sih' batin acatia

"Hehe, papa juga cantik!"

"..."

"Ikuti aku" ucap claude

"Pas sekali kita akan bermain perahu, bersiaplah"

Lalu claude mulai menggendong acatia dan mendudukinya(?) ke perahu. Setelah claude dan acatia sudah menaiki perahu, perahu tersebut bergerak.

'Bagaimana cara perahu ini bergerak? Padahal tak ada yang mendayung' batin acatia

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya claude tiba - tiba

'Jawab apa ya? Cuaca hari ini bagus? Danaunya cantik?' Batin acatia

"Rambut papa berkilauan! cantik!" Jawab acatia

Claude hanya tersenyum kecil, lalu mengalihkan pandangannya kearah danau.

ACATIA POV

Pakaian seperti itu berasal dari negara mana ya.

Mesir?
Yunani?
Kerajaan minyak?

Cocok

Kalau dilihat seperti ini dia memang tampan seperti keluar kata wah.

Apa warna mataku sekarang juga seperti itu?

Ng?

Apa itu?

Uwaah. Apa ini?

Teratainya warna biru?

Ah. Bukan.

Itu karena air danaunya berwarna biru, kelopak bunganya sendiri bening.

Memangnya bunga teratai mekar di danau juga ya?

Aku mau punya bunga itu.

"Jangan terlalu mendekat ke arah air" tiba - tiba ada seseorang yang berbicara padaku. Ya siapa lagi kalau bukan papa.

ACATIA POV END

Setelah itu Acatia sedikit menoleh kearah claude, namun ia kembali melihat kearah danau tersebut.

"..."

"Papa, papa"

"Aku ingin lihat bunga itu dari dekat" kata acatia sambil menunjuk bunga teratai yang ada di danau.

"?" Claude lalu melirik kearah yang ditunjuk acatia.

"Kau suka dengan yang seperti itu?" Tanya claude

Acatia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Seleramu sangat unik" ucap claude

"Diam sebentar"

"?"

Claude lalu mengangkat bunga itu menggunakan sihirnya.

"Aku sudah membuatnya tidak bisa bergerak sembarangan, lihatlah perlahan - lahan semaumu" ucap claude

"Kyaaaa!!!"

"?!?"

"Kenapa? Kau bilang ingin melihatnya dari dekat"

"Gak! Aku gak tahu itu ternyata monster tentakel! Uwaah!"

"Pa, papa! gak mau!"

"Buang!!"

"Acatia, bahaya...!"

Lalu perahu tersebut bergoyang dan mengakibatkan acatia jatuh kedalam danau bersama claude.

Lalu claude membawa acatia ke pinggir danau.

'Papa jatuh bersama karena menangkapku' batin acatia

"Aku tidak akan melakukannya lagi. Aku tidak tahu kau akan takut seperti itu" ucap claude sambil mengeringkan pakaian menggunakan sihir.

"Tidak apa - apa.."

'Malu..

Hari ini di tempat ini, aku mau mati rasanya gara - gara malu'

~~~~~~~~~~~~~~~~¦¦★¦¦~~~~~~~~~~~~~~~~

2 tahun kemudian

Saat ini acatia sedang bermain di taman sekitar istana emelard. Lalu tidak sengaja tersandung dan terjatuh. Akan tetapi, ia tidak merasa sakit sedikitpun.

Lalu acatia perlahan membuka matanya, dan melihat seseorang yang sedang tertidur di hadapannya. Lalu ia menyadari bahwa ia terjatuh di atas tubuh orang itu.

Lalu orang itu membuka matanya.

"Minggir"

'Hah, ada laki - laki seperti boneka begini?'

"Ka, kakak siapa?"

'Ganteng banget'

"Disini kan tidak sembarangan orang boleh masuk... sedang apa disini?"

"Tuan putri!"

"Tuan putri~"

"Felix...!"

Ctak

"Tuan putri dimana?" Tanya/kata(?) felix seolah - olah ia tidak melihat Acatia yang tepat berada dihadapannya.

"Eh? Felix?"

"Apa aku cari kesebelah sana saja ya? Baiklah aku akan mencari kesebelah sana"

T.B.C
~~~~~~~~~~~~~~~~¦¦★¦¦~~~~~~~~~~~~~~~~

Oke maaf pendek lagi. Dahlah, tunggu next chapter pokoknya. Aku usahain buat double updete. Jan lupa vote bye bye

●Eternity● (wmmap x readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang