Langkah wanita paruh baya itu melangkah buru buru cemas namun ia juga merasa bahagia setelah mendapat telpon dari kepolisian, menghambur masuk kedalam kamar melihat putra tunggalnya terbaring tidak berdaya dengan beberapa lebam dan luka diwajah.
"Mah, kenapa menangis?"
Rupanya putranya tidak tidur ia mengusap lembut wajah putranya hati hati.
"Sayang apa yang mereka lakukan pada anak mamah?".
"Aku nggak apa apa mah?"
"Ini salah ayahmu, mereka tidak mendapatkanmu malah menculik dan menyiksamu"
"Yang penting aku nggak apa apa mah, aku tidak akan membenci ayah"
Putranya tersenyum dan Mary memeluk putranya yang tidak Mary tahu senyum putranya pudar, ia tidak mau mamahnya berhenti khawatir melihat keadaannya.
Noah pulih senyum nya masih sama dan mereka tidak melihat matanya.
"Wah kau sangat beruntung, kami senang kau baik baik saja"
"Ya para petugas itu menyelamatkan ku"
"Apa ia tampan?"
Seorang gadis temannya menyenggol bahunya menggoda Noah membuatnya tertawa, mereka menjadi pusat perhatian di kafe.
"Mereka terlihat sama bagiku, saat itu aku tidak bisa komsentrasi melihat mereka"
Gadis itu memajukan bibirnya
"Aku mau punya pacar seorang polisi pasti keren"
Noah dan temannya tertawa mendengar celoteh gadis itu, Noah tersenyum ada pujaan hatinya masuk ikut bergabung dengan mereka.
"Noah, bisa kita bicara?"
Noah bangkit keduanya berjalan keluar kafe teman teman nya tidak tahu apa yang mereka bicarakan namun melihat wajah Noah jelas hal buruk tidak lama Noah masuk tersenyum dan kembali bergabung.
"Ada apa, kalian bertengkar"
"Kami putus"
Singkat namun Noah tetap tersenyum dan seolah tidak terjadi apa apa.
Chris memandang sosok di kafe yang berkumpul bersama sama teman temannya ia merasa pernah melihat wajah itu, supirnya masuk membuatnya sadar dari lamunannya.
"Tuan, namanya Noah itu yang saya dengar dari teman temannya"
"Itu berarti benar ia mirip dengan ibu nya yang mana ayahnya adalah orang bejat membuat istri dan putra nya mendapat masalah"
"Tuan mengenalnya?"
"Ya, ayahnya pernah berkerja denganku dan ia tertangkap basah menggelapkan uang aku sendiri mengirimnya ke penjara"
"Anda tertarik dengannya?"
"Itu urusanku, jalan kita kembali kekantor"
Supirnya kembali menghadap ke depan kembali menyetir mobil, Noah memandang mobil mewah yang melintas kemudian ia memandang temannya.
"Mamah sudah bilang ia bukan gadis yang baik kau tidak percaya pada mamah karena mamah pernah lihat dia sama pemuda lain"
Noah diam ternyata gadis itu hanya mempermainkannya.
"Maaf kan aku mah, aku tidak percaya pada mamah hari itu"
"Sudahlah kau sudah sadar membuat mamah bahagia"
Noah mengangguk Mary memeluknya erat.
Noah membuka pintu apartemen sederhana ia sedang sendiri mamahnya ada urusan di butiknya.
"Maaf, ini rumah nyonya Mary?"
Noah mengangguk
"Tapi mamah nggak dirumah jika ada urusannya temui pergi saja ke butik"
"Masalahnya aku tidak tahu di mana butik nya, kau mau ikut menunjukkan alamat butik nya?"
Noah ragu ragu ia masih dihantui peristiwa yang membuatnya diculik namun karena didesak terus dan tampaknya pria itu orang baik baik akhirnya Noah setuju, sepanjang perjalanan hanya Noah yang berbicara kepada supir hingga sampailah mereka di butik.
"Selamat siang nyonya Mary, lama tidak bertemu"
Mary berbalik ia hampir menjatuhkan pakaian rancangannya yang hendak ia tunjukkan kepada pelanggan.
"Tuan Chris, bagaimana anda tahu?"
Chris tersenyum lembut dan ramah
"Mamah mengenalnya?"
"Ya sayang ini mantan bos ayahmu"
Noah hanya mengangguk angguk akhirnya ketiganya pergi keruang milik Mary.
"Saya merasa malu atas perbuatan suami saya itulah alasannya kami pindah, saya merasa tidak enak hati"
Noah hanya diam mendengar pembicaraan bunda dan Chris saat peristiwa itu ia masih SMP ia hanya tahu ayahnya dipenjara tanpa tahu alasannya mamahnya enggan mengatakan alasannya.
"Nyonya sekarang itu masa lalu, tidak perlu minta maaf dengan apa yang terjadi bukan anda yang melakukannya"
"Saya senang ia dipejara namun ia memberi kami banyak masalah, Noah sempat di culik dan disekap berhari hari karena hutangnya beruntung polisi cepat menemukannya"
Noah memandang mamahnya
"Mah aku ke kafe depan, aku merasa lapar"
Mary mengangguk ia tahu Noah hanya mencari alasan ia tidak mau mendengar apa yang terjadi padanya banyak yang mamah nya tidak tahu bahkan polisi apa yang mereka lakukan padanya.
Tbc