Chris pulang cepat ia baru mendapat telpon dari Mary perasaannya tadi pagi juga Noah baik baik saja dan siangnya Noah ditemukan tidak sadarkan diri kamarnya ya tentu panik biasanya sakit nggak sampai pingasan, Chris berpapasan dengan dokter Noah tidak mau dibawa kerumah sakit itu membuatnya trauma.
"Ibu, apa yang terjadi?"
"Kata dokter tekanan darah nya turun dan badannya agak demam, tapi...."
Mary tersenyum
"Aku akan menjadi nenek dan kau menjadi ayah, Chris"
Chris yang mendengarnya mematung ia terkejut ia mendapat bonus ini dikuar perkiraan ia pikir akan mengadopsi anak namun sekarang Noah sedang hamil anak mereka.
"Chris hei nak"
"Eh ya bu"
"Dokter mneyarankan membawa Noah kerumah sakit besok"
Chris mengangguk dan masuk kekamar Mary meninggalkan mereka, Noah bergelung diselimut.
Bahkan setelah Chris mandi dan ganti pakaian ia masih menggulung dirinya didalam selimut menyembunyikam wajahnya membuat Chris tersenyum ia tidak akan kembali kekantor berhubung ia sedang bahagia dan dua hari kedepan ia ingin menghabiskan waktu dengan Noah, Chris duduk diatas tempat tidur disampingnya.
"Apa kau sedang bersembunyi dariku, Noah"
Terlihat anggukan dari Noah dari dalam selimut
"Kenapa?"
"Aku....malu bagaimana bisa?"
"Aku juga terkejut dan bertanya tanya"
"Chris aku mau cerita"
"Baik ceritalah"
"Aku takut kau akan benci, marah atau jijik padaku"
"Mana mungkin"
"Kau tidak tahu apa yang terjadi padaku saat itu"
"Aku tahu"
"Kau tidak tahu apapun"
Chris berbaring wajah mereka sangat dekat
"Aku tahu apa yang mereka lakukan padamu Noah aku tidak tinggal diam dan menunggu kau bicara aku bukan tipe orang yang suka dengan penasaran"
"Kalau begitu, tidakkah kau...."
"Tidak, aku malah semakin mencintaimu apapun itu kau masih punya aku yang akan bersamamu selamanya"
Noah membuka selimutnya dan membaringkan kepalanya di dada Chris, Chris memeluknya erat.
"Jangan simpan sendiri Noah ada aku dan ibu tempat kau bercerita kami tidak akan menghakimi kau tidak bersalah"
"Haruskah aku menceritakan ini pada mamah, ia pasti akan sedih"
"Ia orang tua sudah seharusnya bukan, ia sangat menyayangimu kau itu berlian dihatinya Noah"
"Aku merasa sudah membuatnya kecewa"
Noah memeluk Chris tangisnya pecah.
Mary kecewa bukan karena apa yang terjadi tapi karena Noah tidak percaya padanya.
"Chris, aku pulang kerumah lama ku lusa aku tidak bisa tinggal disini aku hanya orang asing"
"Ibu, Noah bukan tidak percaya ia takut akan reaksi ibu saat ia bercerita"
Noah memainkan jarinya menunduk dalam disamping Chris hingga Chris menggenggam tangan Noah.
"Aku sudah memutuskan aku seorang ibu seharusnya ia menceritakan semuanya aku tidak perduli apa yang terjadi ia tetap putraku Chris"
Noah bangkit ia memeluk kaki Mary membuat Chris kaget daemikian juga Mary.
"Maaf mah aku tidak bermaksud demikian mah aku takut sekali kalau mamah akan membenciku karenanya membuangku hanya mama yang aku punya"
"Noah, ayo berdiri"
Noah menggeleng ia mendorong Chris
"Ibu apa apaan ini?"
Mary tersadar ia membantu Noah berdiri namun Noah limbung membuat Chria menangkap tubuhnya sigap, Noah merintih dipelukan Chris memeluk perutnya.
Chris diam demikian Mary bahkan Noah suasana kamar jadi dingin.
"Noah, ya tuhan"
Noah mendelik dari mana Anna tahu ia dirumah sakit ia pasti menguping teman temannya yang mengatakan akan kerumah sakit.
"Woi woi woi apa apaan nih, ini nenek sihir darimana main grepe grepe Noah"
Christin naik pitam, tidak lama Kistin, Timofei dan Darin telat mereka langaung tersenyum canggung merasa bersalah langsung menyeret Anna keluar menendangnya pergi dari rumah sakit.
"Siapa itu"
"I...i....itu Anna mantanku"
👉👈 Noah gugup
"Apa, matamu buta ya Noah nenek sihir seperti itu main grepe grepe aja"
"Udah putus kok"
👉👈 Noah semakin gugup dan Mary memeikit pangkal hidungnya
"Chris kau tidak dengar Noah sudah putus gadis gila itu saja tidak tahu diri"
Trio teman Noah angguk angguk setuju
"Ia bener itu om eh kak eh...."
Timofei menyenggol bahu Kristin membuat Chris berang dengan gadis yang satu
"Setelah hitungan ke tiga lari"
Bisik darin
"Tiga...."
Ketiganya hilang dalam hitungan detik.
Tbc