🍼 - Kacau

4.1K 209 24
                                    

Play : Bagaimana kalau aku tidak baik-baik saja ~ Judika

...

Sampai kapan ini akan berlangsung? Aku lelah berpura-pura kuat ....

...

"Mas, kenapa Afa begitu lama mengembalikan putri kita? Aku sudah sangat rindu padanya, Afa benar-benar menyebalkan."

Rama merapikan anak rambut Ayara yang terjuntai. "Bersabarlah, Afa tidak mungkin ingkar janji. Dia pasti akan mengembalikan putri kita hari ini."

Ayara memanyunkan bibirnya sebagai bentuk protes. "Tapi 'kan Mas, ini udah mal"

Perkataan Ayara terhenti saat telinganya tak sengaja mendengar bunyi bel. "Itu pasti Afa, aku pamit ke depan dulu ya, Mas."

"Jilbabnya jangan lupa!"

Ayara terkekeh dan segera berlari ke atas mengambil jilbabnya lalu turun kembali dengan rambut yang telah tertutupi kain.

Langkah kaki Ayara membawanya menuju pintu utama rumah mereka. Tangan terangkat untuk menyentuh gagang pintu tanpa berniat mengecek siapa yang datang dari lubang pintu.

"Afa, kamIbuk?"

"Kenapa terkejut Nduk? Bukankah wajar seorang ibuk mengunjungi rumah anak dan menantunya?" tanya ibuk Rama dengan seseorang yang berdiri di sampingnya.

Ayara tidak mempermasalahkan ibuk Rama datang, akan tetapi apa bibi Rama juga harus ikut datang berkunjung? Habislah dia, semoga saja Afara tidak menunjukkan Zevannya di hadapan mereka. Apalagi bibi Rama terkenal dengan kehebatan racun ularnya yang siap kapan saja diberikan pada kehidupan rumah tangga seseorang.

"Ibuk ndak disuruh masuk?"

Ayara mengangguk kaku. "Maaf Ibuk, mari masuk."

"Yo ndak papa, ayo Li kita masuk di rumah Rama." Ibuk mengajak bibi untuk ikut masuk, Ayara hanya bisa berdoa semoga semua akan  baik-baik saja.

Ayara kembali menutup pintu rumah, melangkah menyusul ibuk dan bibi yang kini telah duduk bersama Rama di ruang televisi. Namun, di tengah perjalana Ayara berniat membuatkan mereka cemilan dan minuman, seketika langkahnya terhenti dan berbelok menuju dapur.

Berkutat dengan buah-buahan, Ayara akhirnya tak menyadari apa yang telah terjadi selama dirinya di dapur.

Ayara menyiapkan suguhan di atas nampan. Membawanya ke ruangan di mana keluarganya sedang bercanda ria. Namun, ternyata hal itu salah. Ayara melihat keributan di hadapannya. Tidak ada canda tawa yang ada hanya pertengkaran antara ibuk dan anak.

Mata Ayara seketika membola saat melihat Zevannya berada di gendongan bibi Rama. Tangannya spontan menjatuhkan nampan dan berlari mengambil anaknya. Tak peduli dengan pecahan kaca yang mungkin saja mengenai kedua kakinya, fokus Ayara saat ini hanya pada Zevannya yang terlihat tidak nyaman di gendongan orang asing.

"Zevannya ..." Ayara mengambil paksa putrinya. Mengabaikan jeritan tertahan dari bibi Rama.

"Apa yang kau lakukan? Anak itu harus di buang ketempatnya berasal. Lagipula mengapa kalian membiarkan orang asing tinggal di rumah ini?!" Bibi Rama bertanya dengan wajah tak habis pikir.

Mission to Get a Baby [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang