Maaf kalau ceritanya rada gaje, soalnya cerita pertamaku, hehe. Btw, ada beberapa kata yang bahasanya bahasa jawa, dimaklumi ya, soalnya biar mendalami. Makasih yang masih stay nungguin aku update(≧▽≦)
Fyi guys, tolong cermati disetiap cerita ya, karena setiap cerita bakal ada teka teki yang mengharuskan kalian buat mikir:)
so, happy reading! :)
---🦋---
Nara dan Sekar pulang bersama dari sekolah. Mereka sampai di rumah sekitar pukul 15.00. Sekar langsung menuju ke dapur, karena perutnya sudah demo sejak tadi dijalan.
"Kak! Nggak ada makanan ya?" tanya Sekar pada Nara yang tengah membuka kulkas.
"Kalau nggak ada disitu berati abis" jawab Nara yang tengah menghampiri Sekar.
"Yahh" ujar Sekar frustasi.
"Kenapa Dek? Emang nggak ada sama sekali?" tanya Nara lagi.
"Kita nggak makan lagi dong Kak" ujar Sekar yang menunduk murung dan lesu.
"Mandi dulu gih, nanti Kakak cariin makan" ujar Nara pada Sekar.
Sekar langsung mendongak menatap Nara. "Hah! beneran kak?!" tanya Sekar pada Nara bersemangat. Lalu dijawab anggukan dan senyum mengembang oleh Nara.
Sekar pun pergi mandi. Sementara itu, Nara mengambil nasi bungkus di tasnya yang tadi sempat ia beli dikantin.
"Ck! gini amat punya orang tua tapi nggak pernah ngurusin anak" ujar Nara frustasi. Sangat berat rasanya, setiap hari yang mengurusi adiknya hanyalah Kakaknya seorang. Bahkan orang tuanya pun sepertinya tidak ingat jika mereka punya rumah.
"Dek! udah belom? Kakak juga mau mandi nih!" teriak Nara pada Sekar.
"Iya kak! bentar lagi!" jawab Sekar dari kamar mandi.
Sekar keluar dari kamar mandi dan menuju ke meja makan. "Loh kak? Kakak beli nasi bungkus?" tanya Sekar pada Nara.
Nara mengangguk. "Iya. Tadi Kakak beli di kantin pas istirahat" ujar Nara.
Sekar menepuk jidat. "Kenapa lo?" tanya Nara.
"Bekal tadi pagi kan masih ada yang disiapin Mamah, kenapa harus beli?" ujar Sekar.
"Elah Dek, kaya nggak tau aja Mamah bawain bekal apaan. Ga lain pasti juga roti tawar dikasih selai. Terus kalau kita cuman makan itu doang, apa kita masih bisa hidup dikeesokan harinya?" jelas Nara.
"Ya nggak tau kok tanya saya" ujar Sekar dengan entengnya.
Setelah itu Sekar duduk di kursi meja makan. Dan Nara pergi ke kamar mandi untuk mandi.
"Kapan ya Mama sama Papa bisa makan bareng sama Aku dan Kak Nara lagi? Aku kangen banget momen itu" gumam Sekar yang menatap langit-langit rumahnya.
Disaat Sekar sedang melamun, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu.
Tok! tok! tok!
"Iya bentar" teriak Sekar. Sekar pun berjalan menuju pintu depan rumahnya.
"Loh kak Darren" ujar Sekar. Ia melihat laki-laki yang tengah tersenyum lebar padanya.
"Kakak lo ada?" tanya Darren pada Sekar.
Sekar mengangguk. "Iya, ada. Ayo! masuk dulu" ajak Sekar.
Darren masuk ke dalam rumah Nara. Ia berjalan di belakang Sekar.
"Wih, lagi makan-makan nih, cocok banget, gw bawain makanan nih buat kalian" ujar Darren pada Sekar dan Nara yang baru saja selesai mandi.
"Anjayyy! ga sia-sia gw punya sahabat kaya lo Ren! Lo emang the best lah" ujar Nara sambil menepuk pundak Darren. Lalu Darren mengangguk dan tersenyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
WETON [vers 1]
Teen Fiction⚠️KISAH INI DIAMBIL DARI TANAH JAWA YANG SUDAH TURUN TEMURUN. TOLONG MENJADI PEMBACA YANG BIJAK, WETON YANG SAYA ARTIKAN MEMANG BENAR, TAPI BUKAN BERARTI CERITA SAYA ADA DI REAL LIFE. SAYA HANYA MENULISKAN ISI IMAJINASI SAYA⚠️ "Kita hitung dulu puny...