Quest Type B
Quest 3 : Ceritakan awal mula kenapa sang tokoh utama bisa crossworld. Boleh menggunakan POV manapun, judul bab bebas, dan perhatikan ketentuan yang berlaku.
**
Kaki kecilnya nan panjang itu berlari gesit. Masuk dari gang sempit ke gang lainnya, sedikit memberi atraksi kekacauan seperti melempar sangkar burung milik seorang bapak berkumis tebal yang tengah pulas tertidur, atau memanjat genteng pemukiman sempit di tepi kali, segala macam hal aneh yang hanya mampu dilakukan Kyle.
Sepatu hitam sekolahnya dicat ungu dan merah bertaburkan gliter terlihat kotor akibat keributannya di pagi hari. Ya, gara-gara Kyle mencoret pagar sekolah, dua orang bapak polisi yang kebetulan lewat langsung tancap gas berlari mengejarnya. Dan dengan senang hati Kyle menerima ajakan bapak-bapak polisi itu untuk bermain kejar-kejaran bersamanya. Ini saat-saat mendebarkan dan menyenangkan yang pernah Kyle rasakan.
Hembusan angin kencang menerpa wajahnya nan pucat berkantung mata hitam. Kedua kaki milik Kyle mendadak berhenti. Keningnya mengerut dengan kerutan halus terbentuk. Sepasang bola mata hitam Asia-nya menyisir posisinya sekarang. Seperti di hutan dengan pohon lebat dan bau rerumputan yang pekat. Tak jauh dari ujung pandangannya, ia melihat sebuah rumah. Rasa adrenalinnya muncul tiba-tiba, Kyle tertarik untuk menapakkan kakinya kesana. Toh, bisa sekalian menjadi tempat persembunyiannya sementara dari bapak-bapak polisi itu.
Dengan langkah riang gembira seraya melompat kecil, Kyle berjalan ke rumah kecil di tengah hutan. Semakin lama ia menggerakkan kakinya, semakin ia tahu kenyataannya. Kenyataan bahwa rumah yang ia lihat tadi bukanlah sebuah rumah, melainkan toko kelontong sepi tanpa penghuni. Toko tersebut terlalu bersih dan rapi untuk ukuran tempat tertinggal di tengah hutan belantara. Toko tersebut terbuat dari kayu yang kuat dan kokoh. Di depan toko itu, terdapat sebuah patung kucing memegang kendi yang mengeluarkan air. Di sekitar kucing tersebut dikelilingi tanaman keladi--begitu hijau dan subur. Menarik.
Tanpa pikir panjang, Kyle dengan santainya masuk ke toko tersebut. Bunyi lonceng menggema, wangi pohon pinus bercampur apel menyergap penciumannya. Hm, tidak buruk. Karena Kyle lumayan menyukai perpaduan wangi itu.
Melihat banyak barang-barang, mulai dari perlengkapan rumah tangga, makanan asin hingga manis, boneka, segala macam barang yang biasanya ada di toko kelontong membuat seulas senyum tipis timbul di bibirnya. Kyle ingin mengambil beberapa hal yang ada di tempat ini, namun hal aneh terjadi kala Kyle tak sengaja mendorong jendela kayu di samping loket pembayaran.
Sesuatu yang amat aneh hingga Kyle tak yakin bisa kembali ke kamarnya untuk sekedar merobek beberapa koran, kemudian menempelnya ke dinding kamarnya bercat ungu telah memudar.
**
412 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pervert World
FantasySeorang anak nakal bersembunyi di sebuah toko kelontong. Namun, ada keganjilan terjadi setelah ia keluar dari toko tersebut. Dia tidak lagi di bumi yang ia pijak beberapa jam yang lalu. Dia datang ke sebuah tempat dimana para tokoh baik berbulu domb...