Quest Type A
Quest 9 : Settingkan seseorang yang menarik perhatian tokoh utama diculik. Tokoh utama hanya diberi surat untuk bisa mengambilnya harus pergi ke sebuah perpustakaan kuno di sudut desa. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.
***
"Apa kamu memiliki seorang kekasih?" Kyle bertanya dengan mata berbinar. Sementara, pemuda dihadapannya menatap dirinya horor.
"Bicara apa kamu? Mana mungkin orang sepertiku memiliki seorang kekasih."
Kyle menepuk tangan gembira. "Baguslah." gadis itu mengulurkan tangannya kepada pemuda itu. "Aku Kyle, senang bertemu denganmu," ucapnya seraya tersenyum lebar.
Canggung, pemuda itu membalas. "Aku Hans."
"Apakah kamu akan memelihara kelinci itu?" Kyle bertanya kembali. Tak pernah dalam hidupnya se-agresif ini pada lawan jenisnya. Harus Kyle akui, ia benar-benar menyukai Hans.
"Untuk apa memelihara seekor kelinci? Kelinci 'kan makanan." mata Kyle sontak membulat.
Ya, ia pernah mendengar kelinci bisa dimakan di dunianya yang dulu, akan tetapi dia masih tidak lazim dengan makanan terbuat dari hewan imut itu.
"Apakah kamu serius? Mereka terlalu imut untuk jadi makanan. Alangkah baiknya kamu membebaskan kelinci itu dan biarkan aku memeliharanya," kata Kyle.
Hans menggeleng keras, dipegang erat kedua telinga kelinci itu dan menyembunyikannya dibalik punggungnya.
"Tidak. Aku tidak mau. Aku sangat lapar, sudah lama tidak makan. Juga, sepertinya kamu tidak makan akhir-akhir ini, 'kan? Lebih baik kita memanggang kelinci ini," balas Hans panjang.
Tepat setelah itu, perut Kyle berbunyi keras hingga Hans bisa mendengarnya. Pemuda itu tertawa lebar hingga menampakkan gigi putihnya nan rapi.
"Benar kataku, bukan?"
Kyle melengos. "Baiklah, aku kalah." Kyle mengalah seraya memalingkan wajahnya. Ia malu ditertawakan oleh Hans.
"Ayo, ikut aku."
**
"Apa kataku, daging kelinci sangat enak."
Kyle mengangguk setuju. Meski begitu ia tetap merasa bersalah pada kelinci yang sudah menjadi kelinci panggang kini.
"Dimana kamu berasal?" tanya Hans tiba-tiba di sela-sela makan.
"Disini juga. Hutan Lute."
"Hm, biasanya tak ada penduduk asli Hutan Lute, mereka kebanyakan dari daerah lain."
Mendadak, wajah Jyle berkeringat. "Ah, itu, memang sedikit penduduk aslinya, aku hanya lahir disini saja."
Hans menganggukan kepalanya. "Setelah ini, kamu akan kemana?"
"Aku akan kembali ke tempatku bekerja."
"Wah, kamu sudah bekerja rupanya."
"Kenapa kamu berkata seperti itu? Memangnya--"
"Bukan seperti itu, aku hanya kagum denganmu. Sampai umurku sekarang saja, aku tidak becus bekerja. Tapi kamu, Kyle, kamu sangat hebat hingga memiliki pekerjaan."
Hidung Kyle kembang kempis mendengar pujian Hans. "Berapa umurmu sampai-sampai kamu iri padaku begitu?"
Bukannya menjawab, Hans justru mengatakan hal lain pada Kyle. "Aku harus mengambil air dulu, Kyle."
"Oh, baiklah. Hati-hati."
Lima. Sepuluh. Tiga puluh. Sudah satu jam menunggu tapi Hans tak kunjung tiba. Hal itu membuat Kyle cemas. Kenapa pria itu begitu lama datang? Bukankah ia sendiri mengatakan bahwa ia hanya mengambil air saja? Jika Kyle tidak salah, di dekatnya memang ada sungai berada.
Tidak sanggup bersabar lagi, Kyle lantas pergi ke sungai dimana Hans mengambil air. Lima menit berselang, ia pun tiba di sungai. Airnya begitu jernih, deras, tapi tidak dalam.
Tidak ada Hans. Tidak ada seorangoun. Kyle cemas. Apakah pria itu membencinya karena Kyle ingin kelinci yang mereka makan menjadi peliharaannya atau karena pria itu hanyut? Tidak mungkin. Sungai ini tidak dalam sama sekali.
Kyle menyisir pandangannya ke sekitar. Matanya tak sengaja melihat sebuah amplop bewarna putih berisi surat tak jauh dari sungai. Ia segera berlari kesana dan paling mengejutkannya adalah kenyataan bahwa Hans diculik. Serta keinginnanya untuk menyelamatkan pria itu ke sebuah perpustakaan kuno--tempat yang dijanjikan oleh si penculik.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pervert World
FantasiaSeorang anak nakal bersembunyi di sebuah toko kelontong. Namun, ada keganjilan terjadi setelah ia keluar dari toko tersebut. Dia tidak lagi di bumi yang ia pijak beberapa jam yang lalu. Dia datang ke sebuah tempat dimana para tokoh baik berbulu domb...