Sulap?

9 3 0
                                    

Quest 5 : Gambarkan tokoh utama sedang belajar sebuah magic sistem/sistem sihir di dunia isekainya. Pemberian nama bab terserah dan jangan lupa ketentuan yang berlaku.

***

Setelah beradaptasi cepat di tempat barunya, Kyle, pada hari pertama di dunia barunya langsung direkrut menjadi pekerja kedai bar dimana Selen bekerja.

Mata Kyle celingak-celinguk menatap pengunjung yang ramai. Dilihat dari fisiknya, kebanyakan yang datang ke tempat ini merupakan para prajurit dari ras manusia. Werewolf? Vampire? Entahlah, Kyle tidak melihat mereka di kedai bar ini.

"Ayo, lakukan tugasmu!" Selen berseru.

Alih-alih mengikuti perkataan Selen, Kyle hanya berdiri bak patung.

"Kamu tidak mau membantuku?" gadis bercepol tinggi itu mendengkus. "Lihat apa yang akan aku lakukan dan kamu lakukan ini nanti."

Kontan, Kyle memerhatikan Selen yang mulai beraksi dengan peralatan dapur. Jari telunjuknya memutar-mutar beberapa kali hingga membentuk angin topan halus dan secepat kilat, Selen mengarahkan sihirnya ke dalam sebuah adonan. Adonan itu langsung bereaksi--terbang, meliuk-liukkan adonannya seirama jari Selen. Hal itu membuat Kyle sangat takjub. Fantastis!

"Apakah kamu bisa melakukannya? Ini sebuah sihir tingkat rendah. Aneh rasanya bila seorang manusia yang tinggal di Heath tidak tahu hal ini."

"Aku tidak tahu apa-apa soal sihir," ungkap Kyle jujur.

"Benarkah? Apakah kamu berasal dari negeri lain sampai tidak tahu perihal sihir? Aneh sekali. Setidaknya manusia tahu satu dua sihir."

"Jadi, apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya Kyle.

"Sebaiknya, kamu keluar dulu dari sini dan belajar sihir. Bila kamu sudah bisa menggunakan sihir, maka aku akan menerimamu bekerja disini."

Kedua alis legam Kyle mengerut. "Kamu bukan pemilik tempat ini."

"Tetap saja, aku yang berhak memutuskan suatu perkara berkaitan kedai ini." Selen balas menjawab. "Cukup. Pergilah kamu secepatnya dan belajar sihir di luar sana!"

**

Sudah sejam Kyle berjalan-jalan tanpa arah. Tidak ada yang bisa ia lihat selain kios-kios pedagang. Tidak ada perpustakaan atau bimbel sihir. Ya mana mungkin di dunia ini ada hal seperti itu!

Sebuah pertunjukan di tengah lapangan Hutan Lute menarik perhatian Kyle. Tubuhnya nan kurus pendek tidak dapat melihat penyebab keramaian yang terjadi. Namun, semua kerumunan tadi mendadak menyingkir ke tepi--meninggalkan Kyle tetap di tempat termenung sendiri.

Seorang pria bertopi hitam bundar layaknya pesulap mendekati dirinya. Kyle tersentak tatkala pria itu meraih tangannya seringan bulu.

"Selamat Nona, kamu mendapatkan hadiah dariku, sang Pesulap Karnaval! Kamu harus menjaga pemberianku dengan baik, ya." Pria itu tersenyum. Dia begitu tampan dengan iris mata hijau keabu-abuannya. Penonton yang didominasi wanita itu pun tak henti-hentinya melempar pujian kepada pesulap itu.

"Aku baru saja--" ucapan Kyle terputus.


"Tak perlu sungkan, Nona. Kamu hanya perlu mengambil lalu menggunakan pemberianku dengan bijak. Jangan sampai karena pemberianku ini, kamu membahayakan dirimu sendiri."

"Baiklah," ucap Kyle akhirnya menurut.

Pria itu segera melepaskan topinya, lalu mengambil sesuatu dari sana, dan tada! Sebuah buku tua bersampul merah bergambar bintang diberikannya kepada Kyle.

"Simpanlah dengan baik, Kyle." tanpa nenunggu balasan dari Kyle, pesulap itu menghilang dan penonton aksi pesulap tadi pun mendadak sibuk dengan dunia mereka sendiri.

**

Kyle menginap di kedai bar untuk sementara waktu. Ia akan membayar biaya penginapannya saat ia bekerja nanti. Ia yakin, ia bisa menguasai sihir. Dan hal itu membuat ia teringat buku yang diberikan pesulap tadi.

Ia pun segera membuka buku itu. Mata Kyle bersinar takjub. Buku ini adalah buku sihir! Ia bisa belajar lewat panduan yang ada di buku ini.

Tangan Kyle membalikkan halaman buku itu, matanya berbinar. Ini sihir elemen. Dengan serius ia membaca tiap-tiap kalimat di buku itu. Tak berselang lama, Kyle mulai mempraktikkan sihir yang baru ia pelajari.

Tangannya terangkat terarah ke depan. Tatapannya menajam. Sebuah baskom kayu kecil berisi air diletakkan di depannya. Pikirannya memfokus. Kyle visualisasikan sebuah bola air, memperkuat bentuk fisik bola air dalam benaknya, memperkuat strukturnya hingga merasakan partikel demi partikel memadat dan membentuk bola lalu muncul di hadapannya.

Splash.

Kyle berhasil. Ia bisa menggunakan sihir! Terbukti dari dinding kayu kamarnya nan basah. Kyle tidak pernah merasa bahagia seperti sekarang--seolah yang ia lakukan kini seperti mimpinya ketika masih kecil.

Euforia Kyle meningkat. Semalaman ini akan ia habiskan untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan elemen airnya.

**

674 kata
NizSyazhu
wga_academy

The Pervert WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang