O4

47 28 40
                                    

[ n : disini ceritanya tidak dalam masa pandemi. jadi ceritanya masih dengan kegiatan biasa. ]

[ a : jadi kangen sekolah offline :( ayo pandemi pergi jauh-jauh dari Indonesia dan diseluruh dunia. ]

📌 HAPPY READING 📌

Sekarang Reyna sudah siap ingin berangkat ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Reyna sudah siap ingin berangkat ke sekolah. Sesuai yang kemarin ia bicarakan Reyna akan pergi sekolah dengan berjalan kaki.

Kak Renja sudah berangkat sangat pagi menggunakan motor nya, katanya ia harus mengeluarkan sesuatu di tempat Kak Jenan.

"Bekal nya udah dimasukin ke tas?" Tanya sang ibu sambil menyisirkan rambut Reyna.

"Udah ma"

Kalau kesekolah Reyna suka menguncir rambut nya dengan model kuncir satu. Biasanya ibu suka nguncirin rambut Reyna, seperti saat ini ibu nya sedang menguncir rambut nya.

Sudah selesai, Reyna memakai sepatu sekolahnya dan merapikan seragam nya. Oh iya sekarang ada pelajaran pjok jadi ia membawa baju ganti seragam olahraga dari rumah.

"Reyna pamit ya ma!, Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam"

Wahhh cuaca pagi ini lumayan bagus, Reyna mulai melangkahkan kakinya berjalan dengan santai sambil menggendong tas sekolahnya.

Reyna mengeluarkan earphone nya ia pasangkan dikedua kupingnya dan menyambung kan ke handphone. Ia mulai mem-play playlist lagu nya dan melanjutkan jalannya.

Tiba-tiba di tengah perjalanan ada motor membuat Reyna memberhentikan jalannya. Reyna pun melepas earphone yang ia kenakan sekarang.

"Mau bareng?" Katanya.

"Eh? Kak Zidan ya?" Dia mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Ayo bareng aja gak jauh ko jarak sekolah kita. Biar sekalian"

"Nggak usah, nanti Kakak telat lagi" Reyna menolak.

"Kenapa kamu jalan kaki? Abang kamu ngga bisa anterin?" Tanyanya.

"Ohh itu, lagi pengen jalan aja sih" Jawab Reyna seadanya.

"Ya sudah kalau gitu, ayo barengan aja"

"Nggak papa nih?" Zidam mengangguk.

"Ayo buruan naik nanti malah telat"

"O-oh iya kak"

Motonya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Motor yang cocok untuk dibawa pulang-pergi sekolah.

"Pegangan ya" Dengan kikuk Reyna bingung harus pegangan dimana?

"Santai aja" Zidan meraih tangan Reyna ia taruh di pinggang nya.

Kak Crush | Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang