Kak Crush | Park Jisung

O6

📌 HAPPY READING 📌

Sesuai dengan apa yang mereka bahas du kelas, mereka akan melaksanakan ngerjain tugas bareng di lapangan dekat rumah Reyna.

"Ayo berangkat sekarang, biar nggak kemaleman" Kata Dimas.

"Ayo Rey, bareng gue" Harris mengajak Reyna untuk berboncengan dengan sepedah nya.

"Vid, lo sama Dimas aja" Vidia membalas dengan anggukan.

"Anjir Dim, Sepedah lu jalu nya cuman satu, gimana ini?" Ricuh Vidia.

"Yaudin, tinggal naik aja, susah bener"

"Atau mau didepan aja sini?" Sambung Dimas.

"Ogah ah, pantat gue sakit ntar" Tolak Vidia.

"Ya terus lu mau dimana njir? Jalan?"

"Iya..... Nggak sih, ya-ya udah didepan aja." Akhirnya Vidia duduk dengan badan miring, dan ia pegangan di stank sepedah Dimas.

'Mah... Vidia belum mau mati sekarang'

"Pelan-pelan ya Dim" Tegas Vidia, ini antara hidup dan mati Vidia soalnya.

"Iya ih, sans ae." Ucap Dimas dengan nada songong nya.

"Ayo dah berangkat." Dimas dan Harris mulai mengayuh sepedanya.

__

Sepedah Harris dan Dimas berhenti di salah satu minimarket, mereka jngin membeli sedikit cemilan untuk menemani mereka belajar.

"Gass, Harris yang bayar. Nguengg" Ucap Dimas ia masuk duluan.

Harris sudah memegang keranjang belanjaan.

"Nggak apa-apa nih?" Tanya Reyna tak enak.

"Ambil aja Rey, kalau mau toko nya sekalian gua beli" Jawab nya dengan senyuman yang... Yang apa ya? Ya gitu deh.

Akhirnya mereka berempat selesai dengan aktifitas memilih makanan dan minumannya.

"Segini doang Rey? Ambil aja nggak papa, nggak usah shy shy cat gitu."

"Iya segini aja cukup kok"

"Yaudah, Dimas!" Dimas menghampiri ke arah sumber suara itu.

"Wet?"

"Bayar nih, ini duit nya, kita bertiga tunggu di luar" Kata Harris, ia memberi uang merah nya, lalu mengajak teman nya untuk menunggu di luar.

"Ashiap"

Mereka sudah berada di luar untuk menunggu teman nya membayar jajanannya. Harris melirik Reyna sedikit lama.

Reyna yang masih dengan kuncirannya yang sama sekali belum berubah, masih sama saat dengan ia masuk sekolah.