Kak Crush | Park Jisung

O7

📌 HAPPY READING 📌

Zidan dan Reyna sudah sampai di rumah sakit yang sudah Renja sharelock tadi. Sekarang keduanya masuk dengan sedikit langkah yang terburu-buru.

"Ruangan nya apa kak?" Reyna bertanya disela-sela mereka berlari.

"Aa.. sebentar" Dengan cepat ia menekan nomor ponsel sang Abang, lalu menelfon nya.

"Halo bang"

"Wet kenapa Zid?"

"Ruangan nya yang mana?"

"Dari lobby lu lurus aja terus belok kanan ntar belok lagi ke kiri

"Oh ya udah" Zidan mematikan telfon sepihak. Lalu ia menggenggam tangan Reyna.

"Ayo ikutin saya"

Tak lama kemudian mereka berdua sampai di ruangan itu, Reyna melihat Kakak nya yang sudah banjir air mata. Lalu Reyna menghampiri Kakaknya.

"Sabar ren, jangan panik, lo berdoa aja ya" Ucap sang sahabat memberi Renja semangat.

Reyna ingin sekali bertanya ada apa yang terjadi saat ini, tapi kondisi saat ini tidak tepat untuk Reyna banyak bertanya.

Jangan tanya kondisi Reyna sekarang, ia berjongkok tepat didepan sang Kakak sambil menangis, dunia nya hampir hancur.

Dengan sigap Zidan membangun kan badan Reyna lalu ia tuntun untuk duduk di bangku. Reyna terus menundukkan wajahnya, dan masih terus menangis.

"Kamu yang kuat ya" Zidan menepuk-nepuk punggung Reyna.

"Jangan nangis" Katanya tepat disamping telinga dan sedikit berbisik.

Dengan lancang Zidan memeluk Reyna, entah ia sedang berbuat apa tapi niatnya ini baik. Reyna tidak membalas pelukan itu, ia masih sesegukan.

'Anjing adek gua ngapain' disebrang sana ada Nanda yang melihat kelakuan sang Adik.

"M-maaf kak" Reyna melepaskan Pelukan itu, lalu mengusap air matanya sendiri.

"E-eh sorry sorry" Nah kan kikuk sendiri si Zidan.

Pintu ruangan terbuka dan menampakkan dokter disana. Eenja mengusap air matanya, ia menghampiri sang Dokter.

"Ibu saya kenapa dok?"

"Sesuai yang saya periksa, benturan dikepala nya sedikit keras dan mengakibatkan gumpalan darah dikepala nya" Ucap sang Dokter yang menggantung.