2

6K 723 6
                                    

Charles duduk termenung di kloset kamar mandi nya menatap testpack yang baru saja ia gunakan, sesaat Sebelumnya dia terlalu bahagia hingga memberi tahu Ivy Sabahat nya, dan itulah yang ia sesali

"Itu refleks yang tidak terduga, untung aku tidak refleks memberi tahu Jean" Charles menghela nafas

Ia sedikit takut, tubuhnya semakin hari semakin melemah dan sekarang bayi kecil yang ia tunggu-tunggu hadir ia pasti tidak bisa.....

"Tidak! Aku akan melahirkannya apapun yang terjadi! Ini impian ku dari dulu" ujarnya menyemangati diri sendiri

"Besok saat cekup aku akan USG" Charles mengelus lembut perutnya yang masih datar

Esoknya saat Charles datang kerumah sakit dan hendak mendatangi ruang Ginekologi ia mendengar beberapa percakapan dari dalam

"Maaf nyonya Ivy dan tuan Jean, hasil tes nya adalah negatif"

"Ti-tidak, aku yakin bahwa aku hamil!"

"Ivy, apa yang terjadi?"

"Sa-sahabat ku mengatakan bahwa ia hamil, dan aku...... Aku juga ingin hamil"

Charles melangkah mundur ingin sekali rasanya ia mendobrak masuk dan meminta penjelasan dari sang suami  "tuan sullen?"

"Ah, suster Elena"

"Apa yang anda lakukan di sini?" Elena membantu Charles untuk duduk di kursi tunggu

"Aku ingin USG"

"A-anda hamil? Dengan kondisi tubuh yang seperti itu?" Elena tercengang

"Aku tahu Elena tapi aku ingin, ini impian setiap omega bukan? Aku juga ingin melahirkan Sebelum pergi"

"Tu-tuan sullen! Jangan berkata seperti itu! Kau pasti bisa sembuh!"

Charles menatap lembut Elena "Elena ayo antar aku ke kantin rumah sakit, aku ingin membeli beberapa makanan"

"Baik!"

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

"Tuan sullen, apa kau lihat ini, ini adalah jagoan kita yang menang, dia berhasil melewati rintangan yang berat sebelum akhirnya sampai ke sini" ujar dokter itu

"Iya, aku tahu" Charles memandang layar monitor itu dengan binar bahagia

"Tapi anda yakin ingin terus menyimpannya dengan kondisi tubuh yang begitu?"

"Ya..." Jawab Charles lembut

Setelah menerima resep dia kemudian menemui dokter yang biasa menangani penyakit nya

"Selamat siang dokter David" siapanya

Meski begitu David memandang Charles dengan tatapan sangat menusuk "Charles! Aku harus bilang apa kepada adik mu! Tolong!"

"Apa? Bilang saja aku sehat"

"Hah?! Aku mengajarkan ku berbohong?! Dengarkan aku! Kau sudah di ambang kematian! Hampir semua terapi itu tidak cocok di lakukan kepada ibu hamili Charles!"

"David....." David tersentak

Charles menyentuh perut nya dengan lembut "dia di sini, hidup di dalam diri ku...." Melihatnya sekarang kau bisa merasakan betapa sangat bahagianya omega ini ketika mendapat titipan dari Tuhan

"Charles....."

"Apa perasaan mu ketika mengetahui istri mu hamil?"

"Aku bahagia" jawab David tanpa ragu

"Aku juga. David ini adalah hal yang ku inginkan aku memintanya dan tuhan memberikannya"

"Kalau begitu kau harus di rawat!"

"Baik..... Tapi aku tidak mau di sini, aku ingin pergi jauh dari sini...." Charles menatap David dengan air mata yang sudah hampir keluar

"Tuan sullen, jangan menangis"

"Terima kasih"

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

"Halo kak"

"Halo Eilis, bagaimana kabar mu?"

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu"

Charles terkekeh "Aku baik" ia membuka tutup botol obat yang di berikan David tadi siang kemudian meminumnya

"David bilang kau hamil"

"Hm, begitulah" ia duduk di sofa dengan testpack positif di genggamannya

"Kak, kau masih belum memberitahu nya"

"Biarkan, dia sudah mendapat kebahagiaan dengan begitu ketika aku pergi dia tidak terlalu sakit"

"Aku akan di sisi mu ketika kau bersalin"

"Aku tidak ingin melahirkan di sini" cicit Charles

"Oke, kau akan di rawat di rumah sakit ku, aku akan menjemputmu Minggu depan"

"Hmmm"

"Jaga kesehatan, jangan terlalu lelah"

"Hmm"

"Aku menyayangimu, sampai jumpa"

"Hm, sampai jumpa"

Telfon itu di tutup oleh Charles ia sudah tidak tahan untuk terisak, air mata mengalir begitu deras di pipinya "hiks.... Hiks..... Haaaaaa!"

"Ayah........ Hiks...... Huhuhu..... haaaaa....."

"Ayah! Aku akan menikah!"

"Iya ayah tahu"

"Hehehe dia akan menjadi suami ku"

Senyum lembut muncul di wajah sang ayah ia menarik putranya ke pelukan hangatnya "jangan pernah menyesal saat kalian membuat keputusan, kalian harus menjadi pasangan yang bahagia selamanya"

"Itu sudah pasti ayah!"

"Jangan sampai ada air mata di rumah tangga kalian"

"Ya!"

"Hiks....Ayah......Maafkan aku.....hiks.... Ayah....." Charles terus menangis melampiaskan rasa sakitnya yang ia pendam selama ini

Beberapa jam kemudian akhirnya Charles tertidur karena kelelahan menangis, ia tertidur di sofa meringkuk karena dinginnya malam dan bermimpi tentang masa kecil yang bahagia bersama keluarganya

The sweeter it is, the bitter it will beTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang