5

6.1K 617 3
                                    

Aku dan Jean bertemu di bangku SMA, dia menjadi murid pindahan di akhir tahun pembelajaran, saat itu bahkan ia tidak bisa berekspresi. Dia pendiam dan lebih suka menyendiri sama halnya dengan ku

Dari kecil aku Sudah mendapat intimidasi dari lingkungan sosial ku karena seratus ku yang sebagai Omega. Selalu di bully tanpa alasan membuat ku menjauhi lingkaran sosial.

Keluarga ku bukalah keluarga yang sangat kaya, kami hanya keluarga biasa yang sangat harmonis, ibu yang penyayang, ayah yang posesif dan adik yang imut. Rumah ku adalah tempat paling nyaman di dunia

Sedangkan untuk Jean, ayahnya adalah pemabuk dan kasar tinggal di rumah seakan tinggal di neraka, suatu hari ibunya membawanya pergi, dan kehidupannya menjadi lebih baik meski bayang-bayang ketakutan itu masih ada.

Setiap pandangan kami bertemu aku selalu tersenyum ramah, semua orang yang ada di kelas sedikit takut padanya karena auranya yang gelap. Sebelumnya aku juga takut padanya namun, karena aku sering mendapat intimidasi jadi aku merasa itu hal yang biasa

Dan kebetulan saat itu dia duduk di samping ku

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

"Pinjam....."

"Hah?"

Saat itu pertama kali dia berbicara dengan ku, setelah seminggu penuh kesunyian

"Pulpen.....aku...."

"Ah.... Kau ingin pinjam pulpen" ujar ku membenarkan

Wajahnya memerah mungkin karena malu, dia mengangguk dengan malu-malu. Saat itu aku sadar di balik aura gelap yang ia tebarkan ada wajah imut yang pemalu di baliknya

Aku meminjamkannya pulpen favorit ku, ntahlah rasanya senang saja ketika melihat ia memakai benda kesayangan ku

"Kemana kau saat jam istirahat?"

"Atap"

"Kau membawa bekal?" Dia menggeleng, tipe manusia yang malas bicara sekali

"Mau makan bersama ku? Aku membawa bekal lebih" aku melihat sedikit binar di matanya dan dengan semangat mengangguk

"Hahaha, ternyata kau bisa lucu juga ya?"

"Um, aku juga manusia" ujarnya pelan

"Memang ada yang bilang kalau kau iblis?" Jean melirik beberapa siswa yang sedang bergosip

"Ah, kau benar juga"

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

"Jean, makanan apa yang paling kau sukai?"

"Coklat"

"....."

"Kenapa?"

"Jean..... Aku tidak menyangka kau akan menyebutkan coklat!" Charles tertawa terbahak-bahak membuat Jean sedikit malu

"Ke-kenapa? Bukankah coklat manis dan enak"

"Tentu, tapi jika terlalu manis akan menjadi pahit" jean Bergerak gelisah seperti menyembunyikan sesuatu di sakunya

"Jangan bilang kau membawa coklat di saku mu?!" Tepat sasaran, Jean dengan panik membantah

"Hei tidak apa, aku juga suka coklat hanya saja tidak sesuka itu"

"Benarkah?" Jean menatap Charles polos

"Akh kau imut sekaliiiiii"

"Makan bersama"

"Huh?"

"Coklat"

"Oh! Tentu!"

Saling berbagi makanan adalah hal yang sangat biasa kami lakukan, apapun makanannya kami akan berbagi

Namun aku paling benci sayuran dan jika Jean membawa bekal isinya hanya akan ada salad dan sosisx tentu saja otomatis aku memilih sosis untuk di makan, hei aku bukan kelinci yang suka memakan sayuran aku adalah kucing yang karnivora

Tidak ada hal yang istimewa di masa SMA waktu itu namun menurut ku semua hari bersama Jean adalah hari yang spesial

Apa lagi saat kami saling bertukar buku harian, rasanya seperti dia sangat terbuka kepada ku

Dia adalah makhluk yang paling indah yang pernah ku temui, seolah tuhan memberikan ku sebuah cahaya tambahan selain keluarga untuk melangkah maju

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Setelah lulus sekolah aku langsung bekerja, sedangkan Jean melanjutkan pendidikannya namun tak lama dia harus kembali dan berkuliah di rumah karena ibunya yang sakit

Dia bekerja paruh waktu mengurus ibunya bahkan kuliah, pada akhirnya aku tergerak untuk membantu merawat ibunya

Kami tidak punya waktu untuk saling menyapa, Jean bekerja dari jam enam sampai dua belas, setelah itu ia kuliah dan malamnya barulah Ia sempat untuk merawat Sanga mama

Sedangkan aku, dari jam dua belas siang sampai jam sepuluh malam bekerja, jadi aku hanya sempat menemani mama Jean di pagi hari . Kami biasanya akan bertemu di hari Sabtu atau Minggu jika aku tidak lembur

Hingga di titik di mana tubuh ku sudah tidak kuat akhirnya aku jatuh sakit dan terpaksa harus di rawat Jean dengan panik masuk ke ruangan ku mengecek keadaan ku aku tahu

Eilis memberi kabar kepada Jean namun dia berbohong jika aku mengidap penyakit berbahaya dan bahkan umur ku sudah tinggal seminggu

Ah....... Berbicara tentang itu membuat ku teringat kondisi ku yang sekarang......

The sweeter it is, the bitter it will beTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang