3

5.8K 734 18
                                    

Hari berikutnya Charles masih setia menunggu Jean pulang, ia memasak makanan lebih banyak dan membuat beberapa kue untuk camilan

Sembari mengemasi barang-barang yang akan di bawanya ia terus teringat akan masa lalu yang sangat indah namun bagi Charles kenangan itu adalah duri tajam dan beracun

"Char.... Aku.... Di pecat"

"....."

"Maafkan aku, aku belum bisa membelikan mu peralatan dapur baru"

"Hei, jangan bersedih peralatan yang lama masih bisa di pakai. ayo semangat!"

"Um, semangat!"

"Hehehe Jean ku yang manis jangan bersedih"

"Jean nya Charles tidak akan bersedih lagi"

Charles bergumam "terlalu manis untuk di lupakan namun terlalu pahit untuk di kenang" ia mengelus cincin pernikahannya yang selalu terpasang di jarinya

"Selamat Hari anniversary yang ke dua belas sayang....." Ujar nya lembut

"Jean, ini hari-"

"Hari jadi pernikahan"

"Hehehe, ayo bawa aku ke akuarium...."

"Oke"

"Jean!"

"Selamat hari jadi pernikahan yang ke lima"

"Akh Jean! Kau membuat jantungku berdegup kencang!"

"Bagaimana kalo kita pergi ke museum?"

"Hah? Kau ingin mengajak ku berkencan di museum?"

"Kenapa tidak boleh?"

"Jean, selamat anniversary yang ke tujuh"

"Hm, selamat hari anniversary"

"Aku membuatkan mu kue"

"Aku akan memberikan mu sebuah hadiah"

"Tu-tunggu hadiah?! Aku bahkan hanya membuatkan mu kue ini tidak imbang!"

"Beri aku hadiah kesetiaan dan kepercayaan mu pada ku"

"itu selamanya milikmu Jean...."

"Seharusnya hari itu aku juga meminta kesetiaan mu pada ku... lagi-lagi ini semua salahku"

-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Charles selalu menunggu Jean pulang dari hari ke hari, sembari merapikan barang-barang nya. Ia selalu menggenggam testpack untuk di tujukan pada Jean saat pulang

Tepat sehari sebelum hari keberangkatannya Jeam pulang ke rumah

"Charles, aku pulang"

Charles menatap Jean yang baru saja pulang, aroma parfum dan Feromon omega melekat kuat di tubuh Jean. Keinginan nya untuk memberitahu tentang kehamilannya memudar seketika

"Um, cepat mandi dan kita akan makan malam" Charles memaksakan senyumnya

Jean hanya meliriknya sekilas lalu pergi menuju kamar mandi.


-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-

Di meja makan hanya suara dentingan alat makan yang terdengar, tidak ada yang mau membuka obrolan di antara mereka

Jean terlalu sibuk dengan handphone nya dan Charles yang sedang memikirkan bayi yang ada di perut nya

"Jean...." Akhirnya Charles membuka suara

"Hm?"

"Mari akhiri ini"

Deg

Jean seketika menghentikan kegiatannya dan memenbeku di tempat

"Kau bilang apa?"

"Mari akhiri ini, mari kita cerai"

Brak

Jean menggebrak meja dengan sangat kencang hingga gelas seketika rubuh dan tumpah

"Charles..... Apa yang baru saja kau katakan?!"

Charles menatap Jean dengan tatapan kosong tanpa ekspresi yang membuat Jean sangat syok

"Aku bilang aku ingin bercerai...." Ia melepas cicin pernikahannya dan menaruhnya di meja

"Kau bilang cincin ini  hanya boleh di pakai oleh orang yang paling penting di hidup mu dan orang itu bukan aku lagi"

"Char-""Jean" pandangan Charles masih kosong dan tanpa ekspresi

"Aku sudah memberikan kesetiaan dan kepercayaan ku pada mu sampai akhir, tapi kau tidak pernah menjaga nya dengan benar"

"Jean, aku sudah punya rencana saat hari anniversary kita kemarin untuk memberikan mu sebuah hadiah istimewa namun kau bahkan tidak pulang"

"Char, aku terlalu-"

"'Sibuk dengan pekerjaan'......" Jean terdiam, Charles tersenyum dengan pandangannya yang kosong

"Kau tidak pernah terlalu sibuk karena hampir separuh pekerjaan mu di kerjakan oleh asisten mu lantas pergi ke mana kau hingga tidak kembali? Kau tidur dengan omega itu kau tinggal di sana berkencan dengannya bahkan kalian saling memperkenalkan orang tua kalian! Kau memberitahu mamamu yang ada di makam bahwa kau akan mengambil seseorang sebagai istri mu?! Apa kau tidak malu?! Jean Vincent aku bertanya kepada mu kau taruh di mana wajah mu!" Bola mata Charles yang tidak bercahaya memerah karena marah, air mata mengalir namun tidak ada isakan di suaranya

"Jean..... Di depan mama yang hidup kau bersumpah pernikahan kepada ku, dan di depan makam mama kau berjanji tidak akan pernah pergi dari sisi ku! Apa kau alpha yang tidak tahu malu?! Di depan mama mu sendiri seolah-seolah tidak berdosa kau memperkenalkan Ivy ke mama! Jean, Kau gila!" Nafas Charles tidak teratur jarum di hatinya di cabut namun jarum itu tetap meninggalkan luka yang berdarah dan perih

"Kau.... Dari mana kau tahu namanya"

"Kau pikir aku tidak tahu apa itu media sosial?! Apa kau pikir aku hanya akan terus menjadi anak polos yang menggunakan handphone untuk bermain game saja?! Jean, kita hidup di lingkaran sosial yang nyata kau sekarang adalah bintang!"

Jean bersimpuh di hadapan Charles "maafkan aku...."

Tanpa aba-aba Charles menampar wajah Jean dengan sekuat tenaga, mendorong nya kemudian menindihnya, saat Charles hendak menampar kembali wajah Jean darah tiba-tiba mengalir dari hidungnya. Charles tersadar, ia menutup hidungnya dan berlari menuju kamar mandi

Jean menatap kepergian Charles yang meninggalkan noda darah di lantai, ia bangkit dan mengikuti jejak darah itu hingga akhir

Pintu kamar mandi di buka sosok mungil itu keluar dari sana dengan kain untuk menutupi hidungnya, pandangan mereka saling bertemu. Charles tersenyum lembut pada Jean dan nadanya sudah kembali melembut

"Beristirahatlah, aku akan membereskan semua nya"

Kembali ke Charles yang selalu menyimpan segala sesuatu yang menyakitkan sendiri

The sweeter it is, the bitter it will beTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang