27. meet

2K 197 70
                                    

hai, jangan lupa di vote dan komen ya!

||||

Di siang hari yang cerah ini Rouvel mengajak Barbara untuk ketemuan di salah satu restoran cepat saji. Barbara tentu mau, tapi masalahnya dia sedang bersama Daniel siang ini.

Jika mengajak Daniel ke restoran itu apakah dia akan mau?

"Didi..."

Daniel langsung menengokan kepalanya kepada Barbara, wajahnya sedikit tertegun karena mendengar panggilan Barbara kecil untuknya.

"Kamu bilang apa, Ra?" Daniel bertanya.

"Didi,"jawab Barbara, mata polosnya membuat senyum kecil Daniel hadir.

Dulu saat Barbara belum bisa menyebut kata Daddy, gadis itu menggantinya dengan kalimat Didi. Ah, Daniel rindu putri kecilnya yang sudah tumbuh dewasa ini.

Pria berkemeja putih itu berdehem, dia menjauh dari etalase tempat donat berada untuk menghampiri putrinya. "Kenapa, hm? Aruna-nya Didi mau apa?"

"Kok Aruna?"

"Kamu dulu lebih suka di panggil Aruna daripada Barbara. Sekarang lebih suka di panggil Barbara, ya?"

Dengan cepat Barbara mengangguk, jika dulu dia tidak menyukai nama Barbara sekarang dia malah sangat menyukainya. Nama Barbara disini jarang ada yang memiliki, dan di sekolahnya nama Barbara hanya ada satu yaitu dirinya sendiri.

"Nama Barbara unik,"gumamnya pelan.

Daniel mengangguk pelan. "Sama kayak kamu, unik."

"No! Barbara gak unik."

"Kamu waktu kecil suka makan makanan berkuah pakek garpu, itu unik Sayang."

Pipi Barbara merah karena dia malu mengingat kelakuan bodohnya sewaktu kecil. Bisa-bisanya dia makan makanan berkuah tapi memakai garpu.

"Pasti banyak kok yang sama kayak aku waktu kecil,"ucapnya berusaha mengenyahkan rasa malu.

Daniel tertawa, tangannya dengan gemas mencubit pipi putri satu-satunya.

"Balik lagi ke topik. Kamu tadi kenapa manggil Daddy?"tanya Daniel, ternyata dia penasaran.

Barbara memiringkan bibirnya, matanya memperhatikan lekuk wajah Daniel. Dia mendadak bingung bagaimana caranya meminta ijin kepada Daniel agar bisa bertemu Rouvel.

"Apa Daddy udah selesai pilih-pilih donatnya?"

Alis Daddy Barbara itu sontak mengerut. "Udah, Ra. Donatnya lagi di bungkus tadi. Cuma nanya itu doang nih?"

Kepala Barbara menggeleng pelan, dia takut tidak di beri ijin oleh Daniel.

Melihat raut wajah bingung anaknya sontak Daniel pun langsung mengelus kepala Barbara. "Bilang jujur coba kamu mau apa."

"Gak akan kesel sama aku?"

"Daddy gak bisa kesel sama kamu."

"Hm... aku mau minta ijin temuin Rouvel si restoran cepat saji."

"Dih, ya jangan!"

BAROUVEL STORY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang