jangan lupa di vote dan komen!
||||
"Ra."
Merasa di panggil, Barbara pun menghentikan aktivitas sarapan buburnya. Gadis itu menengok kesamping dan alisnya naik sebelah saat melihat raut wajah mencurigakan Rouvel.
"Kenapa?" tanya dia dengan nada bingung.
Rouvel membenarkan letak duduknya, dia semakin mendekati Barbara sampai bahu mereka bersentuhan.
"Bolos mau gak?"
"Gak."
"Sekali-kali, Ra. Ayo atuh."
Cowok mana yang mengajak pacarnya bolos sekolah? Rouvel memang berbeda.
"Buburnya panas loh, mau aku siram ke muka kamu?" Gadis itu mengancam sambil menatap datar wajah Rouvel.
"Ah gak asik banget!"
"Definisi asik harus nakal, ya?"
"Gak gitu, gak paham lo mah."
Mencoba tenang untuk menyikapi cowok di sebelahnya, Barbara menarik nafas dengan pelan. Matanya yang sayu karena masih ngantuk akibat Rouvel yang mengajak begadang semalam memperhatikan jalanan di dalam tenda penjual bubur.
"Kenapa kamu ngajak aku bolos sekolah?" tanyanya.
Rouvel mengerucutkan bibir bagian bawahnya, tangan cowok itu memainkan jari-jari Barbara di atas paha.
"Biar kamu ngerasain enaknya bolos sekolah, Ra. Mau ya? Ayo dong."
"Alasan yang lebih jelas, please."
"Pengen ngabisin waktu berdua sama kamu."
"Pulang sekolah juga bisa."
Rouvel berdecak, dia menegakkan tubuhnya lalu menatap datar jalanan yang masih lenggang di pukul setengah tujuh ini.
"Gak mau? Ya udah gak maksa juga," ujarnya tanpa menatap Barbara.
Gadis itu tahu Rouvel ngambek karena ajakannya tidak di iyakan oleh Barbara.
"Kamu ngambe–"
Buru-buru Rouvel menyela. "Cepet abisin buburnya."
Dengan tenang Barbara pun menghabiskan buburnya tanpa memperdulikan Rouvel yang cemberut sedari tadi. Gadis itu diam-diam memberi pesan kepada Daddy kesayangannya.
Me.
Dad, Barbara boleh bolos?
Tak lama ada balasan dari Daniel.
Daddy.
Bolos sekolah?
Me.
Ya...
Daddy.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAROUVEL STORY (END)
Dla nastolatkówBarbara gadis bodoh yang masih mau bertahan dengan Rouvel, yang jelas-jelas selalu mementingkan Lyly di atas segalanya. Sebenarnya Barbara lelah, hanya saja rasa sayang dia lebih besar daripada rasa lelahnya. Ingin protes kepada Rouvel, tapi gadis...