Cardiac Arrest

194 13 1
                                    

Lyodra menemui Jisoo di rumah sakit untuk meminta maaf, Jisoo sudah dari lama memaafkan Lyodra karena mereka sudah bersahabat lama, tak baik marahan lama dan lagi pula seperti anak kecil saja marahan lama, akhirnya mereka pun berbaikan dan bersahabat lagi.

Jisoo tahu Daniel dan Lyodra kini berpacaran, karena tiga hari setelah mereka putus, Daniel menjadikan Lyodra sebagai kekasih barunya, Daniel sudah move on dari Jisoo, Daniel sangat cepat move on padahal baru tiga hari putus dengan Jisoo, Jisoo tahu itu kerena dia tak sengaja melihat mereka jadian, disitu Jisoo terdiam, sakit hati, bibir kelu dan belum bisa move on dari Daniel dan di hari itu juga Jisoo jatuh sakit.

Begitulah kisah persahabatan Jisoo dengan Lyodra hingga kisah cinta Jisoo yang kandas bersama Daniel. Jisoo dengan Lyodra tadi di rumah sakit mereka mengobati rasa kangen mereka dengan berbincang di cafetaria.

Hari ini perban di kepala Lisa di buka karena jahitan di kepalanya sudah kering, Dokter Yujin membuka perban di kepala Lisa dengan perlahan.

"Appa perban di kepalaku sudah di buka tapi aku masih agak sedikit merasa pusing, Appa aku ingin beranjak dari kasur bawa aku ke taman rumah sakit, aku bosan disini terus," ucap Lisa yang diangguki Hao.

Hao pun menyiapkan kursi roda, setelah menyiapkan kursi roda, Lisa pun di angkat tubuhnya oleh Hao untuk duduk di kursi roda, tak lupa membawa HP nya untuk memphoto bunga-bunga disana, sesampainya di taman rumah sakit, Lisa melihat bunga-bunga yang indah, Lisa pun langsung memphotonya.

"Appa lihat banyak sekali bunga-bunga indah, Appa aku mau kesana lihat bunga dandelion dan aku akan meniupnya, lucu bunga dandelion kalau ditiup berterbangan kemana mana," ucap Lisa seraya menunjuk bunga dandelion yang ada di taman rumah sakit, Hao menganggukinya dan berjalan menuju bunga dandelion yang tadi di tunjuk Lisa.

"Appa kenapa kau diam saja dari tadi ada apa? Apa karena aku? kau cape mendorong kursi rodanya?" lanjut Lisa bertanya, Hao tidak mengiyakan pertanyaan Lisa itu, dia menggelengkan kepala.

"Tidak nak Appa hanya saja...." ucap Hao menggantung.

"Kau tidak masalah kan kau sekarang pakai kursi roda?" lanjut Hao bertanya.

"Hmm tidak masalah, memangnya kenapa? Kenapa Appa bertanya seperti itu?" tanya Lisa balik.

"Appa takut kau putus asa hanya karena pakai kursi roda, Appa ingin anak bungsu Appa terbang setinggi tingginya mengejar cita-cita yang kau inginkan walaupun pakai kursi roda," jawab Hao.

"Aku tak akan putus asa Appa, walaupun aku pakai kursi roda aku akan tetap semangat dan mengejar cita-cita yang aku ingin kan," ujar Lisa.

"Baguslah kalau begitu, Appa suka putri bungsu Appa semangat dan tak putus asa," ucap Hao, setelah dari taman rumah sakit mereka kembali ke ruang rawat Lisa.

Di saat malam hari untuk yang menjaga Lisa bergantian, kadang Eomma nya kadang Appa nya dan sekarang Appa nya lah yang menjaga Lisa.

"Akhir-akhir ini saya sangat merenung, menghabiskan malam saya terjaga dan malam ini tidak ada bintang bersinar terang selain pada uri Lisa tersayang," gumam Hao.

Rose terbangun karena mendengar gumam an Appa nya "Appa kau, tak tidur?" tanya Rose.

"Tidak nak, Appa menjaga Lisa jika dia butuh apa-apa," jawab Hao.

"Kau bangun malam-malam kenapa?" tanya Hao.

"Aku ingin minum, haus, Appa," jawab Rose.

"Ya sudah kau minum setelah itu kau kembali tidur," ucap Hao, setelah minum, Rose berbicara sebentar pada Appa nya dengan suara kecil.

Dekap Aku Unnie✓[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang