Bag 1

55 7 0
                                    

Hai, ini sebuah kisah nyata yang pernah ku alami dalam masa hidup ku. Semoga dengan adanya cerita ini,dapat mengispirasi banyak perempuan yang membacanya.

Awal kisah bermula dari sebulan sebelum kelulusan sekolah Madrasah Aliyah seorang perempuan bernama Zahira masih sibuk dengan urusannya dalam pengabdian. Zahira telah lama mengabdi di sebuah pesantren bahasa selama satu tahun lamanya untuk memenuhi sebuah sertifikat kelulusan pesantren.

Karena rumah Zahira dekat dari pesantren, maka ia lebih memilih untuk dilaju sekaligus membantu orang tuanya di rumah. Namun ketika hari libur tiba, ia hanya berdiam diri di di atas kasur dan menunggu seseorang.

"Mana ya, kok lama banget katanya mau ngambil sayur"

Tak lama setelah itu, ia mendapati sebuah telepon dari seorang ustad. Ustad ini bernama ustad Ali, biasanya orang orang memanggilnya dengan sebutan ustad Al. Beliau terkenal dengan caranya yang asik berceramah, karena Zahira dan Ali mengajar dalam satu sekolah maka tak heran mereka berdua saling kenal.

"Assalamulaikum Zahira, aku dah di depan rumah mu tapi sepi"

"Waalaikumsalam ustad, iya bentar"

Zahira langsung berlari menuju pintu depan rumah dengan membawa sebuah bingkisan sayur, yaitu sayur kangkung dan sayur semur jengkol.

"Ini ustad, jangan lupa dimakan bareng bareng"

"Makasih, kok sepi rumahnya?"

"Ibu sama ayah lagi pergi,aku tunggu rumah"

"Mampir bentar boleh?"

"Boleh,cuma di rumah belakang ada nenek takutnya entar nyamperin"

"Gak papa, cuma bentar cantik"

Zahira dan Ali sudah saling suka selama tujuh bulan sema semenjak mereka bertemu. Ali pernah berkata kepada Zahira akan segera menghalalkannya. Namun karena Zahira belum siap untuk menikah di umur 18 tahunnya mungkin mereka akan bertunangan terlebih dahulu.

"Gemes banget" Kata Ali dengan mencubit pipi Zahira

"He! mentang mentang gak ada orang berani kek gitu" Kesal Zahira

"Sekali doang kok"

Tak lama setelah itu, mereka sedikit mengobrol sekitar 20 menit. Karena Zahira tidak mempersilahkan Ali untuk berlama lama di rumahnya.

"Balik dulu ya jaga kesehatan"

"hati hati juga, jangan lupa makan"

Tak hanya itu, setiap hari dan setiap waktu Ali selalu mengabarkan Zahira.Entah itu makan,pergi maupun menugas. Jarak selisih umur mereka juga lumayan jauh yaitu enam tahun, maka tak heran jika Ali selalu mengalah dengan sikap Zahira yang masih sedikit labil.

###

Satu hari yang lalu sudah terlewatkan,kini saatnya Zahira memulai dengan aktivitasnya di hari senin. Karena ia harus piket kantor, maka ia berangkat terlebih dahulu sebelum jam kelas dimulai. 

Seperti biasa guru pengabdian setiap minggu tiga kali harus piket kantor di pagi hari dan membereskan kembali setelah jam sekolah selesai.

Tak lama kedua  teman Zahira datang membawa sebingkis serabi,karena mereka tau pasti teman teman yang tidak menyempatkan sarapan.

"Ra dah makan belom?" Tanya Eliza

"Belum lah, emak gua belom masak tadi pagi"

"Nih gua sama fella udah bawa serabi jangan lupa dimakan"

"Oke, thanks ya" Kata ku

Sandyakala (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang