Kenali kebenaran,maka kamu akan tahu orang orang yang benar.Benar tidak di ukur oleh orang orangnya. Tetapi manusia di ukur oleh kebenaran.
Ali bin abi thalib
Pagi harinya dengan menghelai nafas dalam dalam Zahira siap akan menjalani kehidupannya sehari hari. Dia berharap semoga sesampainya dia di sekolah nanti tidak ada suatu kejadian yang tak diinginkan.
Karena hari ini pembagian rapot dari kelas empat hingga kelas enam, Zahira hanya bisa membantu Eliza menata ruangan.
"Ini biar gua aja gak papa" Kata Zahira
"Udah Ra gak usah, seharusnya elu istirahat gak usah berangkat"
"Loh, kenapa?"
"Kamu gak usah pura pura kuat, kita juga tau posisi kamu gimana" Kata Fella
"Kalian ini bicara apa si?"Tanya Zahira
"Udahlah entar aja gua bilangnya. Sekarang mau ngurus rapot dulu" Kata Eliza
Eliza dan Fella meminta Zahira untuk stay di kantor guru. Namun tak lama dia stay di sana ternyata ustad Yazid datang dan menyuruhnya untuk membantu Fella dan Eliza.
"Loh ngapain balik? ini udah mau selesai"
"Gua di suruh sama ustadz Yazid" Kata Zahira
"Rempong banget tuh kakek kakek" Kata Eliza dengan kesal
"Sabar atuh"
"Ya udah mending elu duduk sisni aja dah gak usah keluar" Pintanya
Selesai sudah pembagian rapot hari ini, namun ada banyak hal yang harus di urus oleh mereka. Mulai dari syarat kelulusan hingga acara kelulusan yang privat di lingkungan pondok. Waktu mereka tak lama lagi akan berpisah dan meninggalkan satu sama lain.
"Eh btw entar malam elu mau tidur di pondok atau di rumah?" Tanya Eliza
"Kayaknya di pondok"
"Cie tidur di pondok" Sahut Fella
"Sebelum pisah gak afdhol kalau kita gak tidur bareng dulu" Kata Zahira
" Iya dahh iyaa"
"Entar sore gua bawain mie ayam deh buat kalian biar semangat"
"Boleh tuh" Fella dengan tersenyum tipis
Setelah semua pekerjaan selesai, Fella dan Eliza memilih untuk kembali terlebih dahulu ke asrama. Sedangkan Zahira masih menetap di kantor karena sedang menunggu kertas yang sedang dia print.
Namun tak lama setelah kertas sudah di print, Ali datang ke sekolah tanpa membawa tas dan tanpa menggunakan pakaian guru, melainkan hanya baju koko biasa.
"Kamu belum pulang Ra?"
"Belum"
"Lagi ngurusin apa?"
"Udah selesai" Dengan beranjak pergi
"Mau kemana?" Mencegah Zahira pergi
"BUKAN URUSAN ANTUM!" Dengan nada bentak
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandyakala (ON GOING)
RomancePertemuan kedua manusia sesungguhnya tidak pernah terjadi tanpa alasan. Ada begitu banyak wajah wajah yang sering mereka temui. Namun dari banyak nya warna warni yang kita temui tak semuanya sama. Entah itu suatu perhatian sederhana yang dapat memba...