Aku pernah dengar, katanya jika kita mendapatkan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya, jangan pernah terima dia untuk mengisi hati kita.
Lalu, bagaimana jika hal tersebut terlanjur? Apakah aku harus mengabaikannya?
Jika seperti itu, aku merasa terpaksa dengan semuanya.
Pagi Harinya seperti biasa, Zahira menjalani kesehariannya tanpa ada kegiatan apapun. Kecuali di siang hari nanti akan ada diadakannya kumpulan kecil kelompok Ospek Asrama bersama kakak pembimbing dari kamar sebelah.
"Kamu semalam kok nggak ada di kamar?" Tanya Aisah
"Oh itu aku keluar duduk di tangga soalnya gak bisa tidur"
"Kirain kemana, beli makan yuk" Ajak Aisah
"Boleh nih, Dini, Nurul sama Anggra mau beli makan gak? mba mba kamar juga mau beli gak?" Tanya Zahira dengan nada mengajak
"Duluan aja entar kita nyusul" Kata Okta
Akhirnya mereka berdua pergi terlebih dahulu yang akan membeli sarapan. Namun ketika hendak membeli ternyata ada banyak santri putra yang mengantri dengan desak desakan.
"Ramai banget balik lah" Kata Zahira yang malas dengan suasana ramai
"Eh tunggu dulu jangan, bentar lagi sepi kok"
"Aku pusing liat begituan"
"Iya sabar deh sabar" Kata Aisah
Tak lama Anggra dan yang lain menghampiri Aisah dan Zahira yang hendak kembali ke kamar.
"Kok balik? kenapa? ayookk eyy" Kata Anggra dengan menarik mereka berdua
"Ramai tau" Kata Zahira
"Ya kita tunggu di samping dulu biar gak ramai" Sahut Dini
"Dia pusing kalau lihat yang ramai ramai begitu " Kata Aisah
"Ya udah sini sini" Dengan mendekapkan Zahira dan menutupi wajahnya menggunakan krudung
Zahira merasa malu saat itu namun karena tertutup oleh Anggra, rasa malunya pun hilang. Setelah mereka mengantri cukup lama untuk memesan beberapa rames dan sayur, selanjutnya tiga orang santri putra datang. Tak sengaja ketiganya menatap Zahira namun dia mengabaikannya dengan menundukan pandangan.
Seketika Zahira merasa sedikit risi dan tidak nyaman di lingkungan sekitar asrama yang dia tempati kini. Namun dia berusaha untuk tetap tenang dan berfikir positif.
Setelah membeli rames mereka makan bersama di dalam kamar hingga melanjutkan kegiatan selanjutnya yang akan dilaksanakan pada hari ini. Kali ini para santri akan mengadakan pertemuan bersama kaka pembimbing masing masing, Zahira dan Aisah kebetulan mereka mendapatkan kelompok yang sama.
"BTW, kak Fatimah mana ya?" Tanya seorang teman salah satu kelompoknya
"Itu lagi jalan kesini"
Pembimbing Zahira dan Aisah kali ini bernama Fatimah, dia beda satu tahun dengan Zahira maka dari itu Zahira memanggilnya mba atau kakak.
Fatimah mengumumkan beberapa barang yang akan di bawa ketika hari pertama mosba berlanjut, tak lupa dia juga mengingatkan untuk membuat papan nama yang di gantung ke leher dan membawa masker karena nantinya akan ada beberapa bagian kebersihan yang akan survei melihat acara.
Ospek santri kali ini di adakan lebih besar karena santri tahun ini dan sebelumnya lebih banyak. Tak hanya itu Ospek juga akan di selenggarakan dalam asrama bahasa karena yang memiliki aula dan lapangan yang luas, maka dari itu semua santri dari asrama lain besok akan berkumpul di aula asrama bahasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandyakala (ON GOING)
RomancePertemuan kedua manusia sesungguhnya tidak pernah terjadi tanpa alasan. Ada begitu banyak wajah wajah yang sering mereka temui. Namun dari banyak nya warna warni yang kita temui tak semuanya sama. Entah itu suatu perhatian sederhana yang dapat memba...