JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA! TERIMAKASIH
✨✨
Mata kuliah hari senin menurut Aluna adalah mata kuliah paling membosankan. Jujur saja, setelah selesai matkul ia memilih menuju kantin daripada harus menuju ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Aluna tengah bersama Manda, karena sahabatnya Binar itu sedang ada kegiatan mahasiswa. tetapi Aluna semakin kesal karena Manda dengan tidak tahu diri malah berpacaran di depan Aluna.
"Lo berdua kalau mau bucin jangan di sini bisa gak? Males gue lihatnya, mood makan gue jadi hilang," kata Aluna.
"Makanya cari cowok Lunaaaa...." jawab Manda dengan nada di kalimat terakhir panjang.
"Iya, cari cowok biar lo bisa bucin juga kayak gue sama ayang."
Aluna ingin muntah melihat kebucinan dua sejoli itu. Ia rasanya ingin menghilang dari tempat itu. "Sorry deh, gue males ladenin orang kalo lagi bucin, susah dikasih tau. Gue aja kalo gitu yang pergi dari sini," ujar Aluna yang sudah kesal.
"Sorry ya Lun, soalnya kan tadi disamperin. ya masa gak mau sih diajak pacaran hehe," balas Manda.
Aluna menghela napas, "terserah lo deh."
Setelah makanan Aluna sampai, dia akhirnya pergi dan memilih duduk pada salah satu bangku yang agak jauh dari kantin, namun bisa dibilang kantin masih terlihat dari sana.
Seorang cowok menghampiri Aluna, "kasihan banget sendirian,"
Aluna yang melihat cowok itu lagi, menghentikan sejenak aktivitas makannya.
"Lo lagi? Kenapa dari sekian banyak mahasiswa di kampus ini, harus ketemunya lo sih?"
"Jodoh kali," balas cowok itu.
Aluna tersedak mendengar kalimat itu, mendengarnya ingin sekali muntah, walau ada sedikit harapan dalam hatinya.
"Salting lo kelihatan banget, makan aja sampe tersedak." kata cowok itu sembari menyodorkan tisu ke Aluna.
Yah, cowok ini ternyata act of service sekali, pikir Aluna.
"Udah gue bilang, gue nggak pernah salting sama lo. Lo nggak semenarik itu untuk bisa bikin gue salah tingkah."
Cowok itu tiba-tiba mendekatkan kursinya dan berbicara sangat dekat dengan wajah Aluna, "yakin, hm?"
Stop! kenapa jantung Aluna sekarang jadi berdegup kencang di dekat cowok ini setelah kata-kata maut 'hm' terucap? mata cowok itu sangat indah, tapi Aluna tetep saja mengelak bahwa ia tidak gugup ditatap oleh cowok ganteng. "Jauhin muka lo anjing!" Dengan cepat kata-kata itu terlontar dari mulut Aluna.
"Waw, mulut lo bisa bringas juga ternyata," ujar cowok itu dengan senyum meremehkan.
"Mending lo jauh-jauh deh, gue mau makan jadi nggak napsu karena ada lo."
Cowok itu malah tersenyum. Senyuman manisnya membuat Aluna benar-benar tidak tahan. Menurut cowok itu, Aluna juga sangat menggemaskan ketika sedang kesal. "Waktu itu gue belum selesai memperkenalkan diri lo udah keburu pergi, kenapa hm? salting karena dilihatin anak-anak di kantin?"
Cowok di depannya ini benar-benar over pede, membuat Aluna semakin kesal tapi juga gemas. "Lo tuh nggak usah kepedean jadi cowok gak bisa kah? narsis amat deh."
"Haha iya sorry deh. Anyway, gue Darren, satu fakultas dan 1 prodi sama lo, kakak tingkat Kelas A."
"Oke. Udah kan kenalannya? Bisa pergi dari sini sekarang kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGENTA
Mystery / ThrillerFOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️CERITA INI TERDAPAT UNSUR KEKERASAN, MOHON BIJAK SEBAGAI PEMBACA ⚠️ SILAHKAN PECAHKAN TEKA-TEKI DI SINI ⚠️DILARANG MEMBAWA CERITA KE REAL LIFE, CUKUP DALAM FIKSI SAJA!! . . . Tentang Aluna dengan sang kakak Genta, yang me...