Chapter 3

216 19 3
                                    


Aditya menggenggam tangan yaya sangat erat sampai yaya sedikit meringis kesakitan. Tiba tiba tangan aditya di lepas oleh seorang pemuda.

Yaya menatap orang itu dan.....




















Ternyata itu boboiboy.

"Yaya bilang gak ya gak, punya kuping kan lo" Boboiboy sekarang sudah ada di samping yaya. Sedangkan diposisi yaya dia masih diam saja.

"Emang nya lo siapa yaya haa!, beraninya lo ngomong gitu" Aditya geram dengan boboiboy yang mencampuri urusannya

"Gw cowonya yaya kenapa emang?~Ada masalah? " Boboiboy menyeringai, entah setan apa yang merasuki ia sampai bilang begitu

Yaya dan semua orang yang mendengarnya terkejut apalagi dengan aditya ia yang paling syok.

"Hah? " Yaya bingung kenapa boboiboy ngomong kayak gitu

"Sekarang udah taukan siapa gw, jadi jauhi yaya atau lo berurusan sama gw" Setelah itu boboiboy menggenggam tangan yaya lalu menarik nya menjauhi kerumunan. Meninggalkan semua orang yang bingung sekaligus terkejut.

Sedangkan teman teman yaya yang melihat bingung dan aneh

"Yaya udah pacaran sama boboiboy? " Gopal bingung dengan situasi sekarang ini

"Gak tau setau gw gak deh" Fang memikirkan apa ia pernah melihat boboiboy nembak yaya

"Kayaknya gak deh yaya orangnya gak kayak gitu soalnya" Ying menimpali

"Gak mungkin" Leo berbicara dengan lantang seperti marah

"Lah lo kenapa leo, kok marah sih" Gopal bingung

"Auk, mending gw kekelas aja" Leo meninggal teman2nya yang bingung karna nya.

"Dia kenapa yak" Ying bingung

"Entah mungkin cemburu" Fang

Dan mereka menuju kekelas masing-masing.































Di keadaan boboiboy dan yaya

Boboiboy poff


Aku merasa marah saat yaya diperlakukan seperti itu. Entah lah aku juga tidak mengerti kenapa aku marah mungkin jin tomang sedang mengendalikanku

Saat ini aku dan yaya ada di atas gedung sekolah. Masih ada 30 menit sebelum bel sekolah masuk. Aku sedang menatap yaya disamping ku yang sedang menikmati hembusan angin yang menenangkan. Kulit yang putih, hidung yang mancung, bibirnya yang berwarna pink sangat menawan dimata ku. Sangat cantik pikirku.

Aku terus memandanginya sampai ia menoleh kepada ku. Aku sedikit terkejut karna terciduk kalau aku memperhatikan wajahnya

"Kenapa? " Ia bertanya pada ku yang terus menatapnya

"Kamu cantik kalo diem kayak gitu" Aku bisa melihat kedua pipi yaya yang sedang merah. Sangat menggemaskan ingin sekali aku mencubit pipinya itu, tetapi aku menahannya

"Terserah" Aku melihat wajah yaya yang datar lagi dengan pipi yang tidak merah. Aneh sekali bisa cepat berganti warna seperti itu


Hening tidak ada yang berbicara. Aku menikmati hembusan angin yg entah kenapa didekat yaya aku merasa nyaman. Lalu teringat kalau tadi aku berbicara yang tidak tidak tentang yaya dan aku.

Kisah KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang