Typo is my style
Happy reading•
•
•
•
•
Hendery X Renjun
•
•
•
•
•
WARN! MPREG!
Pagi ini rencananya Hendery akan mengajak Renjun quality time, jarang-jarang dia mendapati hari libur seperti sekarang ini. Waktunya hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja bahkan tidak ada waktu untuk sang istri mungilnya, makanya hari ini ia akan mengajak pergi sang kekasih seharian penuh.
Ia sudah siap dengan outfit sederhananya, ia kini sedang menunggu Renjun di depan mobil yang sedang ia panaskan. Tidak lama kemudian, Renjun keluar dari rumah dengan outfit sederhana juga, tapi di mata Hendery, pria mungil itu semakin cantik dan indah di waktu yang bersamaan. Ah, rasanya ia ingin cuddle saja di rumah daripada harus keluar rumah.
"Ge, sudah siap. Yuwen juga sudah siap." Ucap Renjun sembari mengawasi sang anak.
"A-ah ya. Eum tapi Njun, kau keberatan tidak jika Yuwen kita titipkan ke rumah Daddy dan Mae?" Tanya Hendery hati-hati.
Renjun memiringkan kepalanya menatap sang suami. Kemudian ia mengerjap mengerti, lalu mengusap pipi sang suami dengan senyuman lebar nya.
"Okay, aku mengerti. Baiklah, tidak apa. Ayo." Ujar Renjun.
Hendery segera menggendong Yuwen dan membukakan pintu untuk Renjun masuk ke mobil. Di dalam mobil, Hendery mendudukkan Yuwen di kursi bayi yang sudah ia siapkan.
Perjalanan ke rumah utama Seo tidak membutuhkan waktu lama, dua puluh menit kemudian mereka sampai dan langsung pergi lagi tanpa duduk terlebih dahulu.
"San, aku titip Yuwen pada kalian. Baik-baik pada anakku!" Ucap Hendery sebelum pergi dari sana.
Sedangkan yang di titipkan hanya memutar bola matanya malas.
"Baba mu terlalu posesif. Menyebalkan." Ucap San, sang kakak kembar.
"Hihi, siph!" Kekeh Yuwen.
_Nossa História_
Hendery melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, Renjun melihat keluar jendela. Pagi ini tidak begitu ramai, tetapi saat netranya melihat taman, taman itu di penuhi dengan berbagai jajanan pasar juga di seberangnya terdapat cafe, ia meminta Hendery berbelok ke arah taman tadi dan Hendery mengiyakan.
Turun dari mobil Hendery langsung menggandeng tangan Renjun kemudian mereka berjalan-jalan mengelilingi taman itu. Hendery mengedarkan pandangannya, sama halnya dengan Renjun, tetapi saat Renjun menemukan sesuatu yang menjadi favoritnya, ia langsung menarik Hendery ke sana.
Keduanya kini berhenti di depan outlet penjual aneka berbagai macam jenis alat juga ada boneka bermotif Moomin, kudanil gembul yang menjadi kesayangan Renjun. Hendery menghembuskan nafasnya perlahan, ia tahu jika sang istri sudah menemukan Moomin, dompetnya akan di kuras habis. Tapi tidak apa, dia CEO sukses, bahkan toko itu juga bisa dia beli.
"Hehe, mau ini." Ujar Renjun.
"Baiklah, pilih saja yang kau suka. Hari ini khusus untuk mu."
Kata Hendery membuat Renjun melompat kesenangan. Di tengah Renjun memilih, ada seorang pria tinggi berkulit tan berjalan ke arah pasangan itu. Bahu Hendery di tepuk dan ia segera berbalik menatap orang itu.
"Hai Dery." Sapa orang itu.
"Oh hai Luke!" Balas Hendery.
Luke atau Lucas tersenyum lebar sembari mengulurkan tangannya dan di balas oleh Hendery.
"Sendiri Luke?" Tanya Dery.
"Tidak, bersama istri ku, dia sedang memilih buah-buahan di sana. Aku yakin, dia pasti akan memilih semangka, hah~" Jawab dan keluh Lucas.
Hendery tertawa kecil mendengar keluhan Lucas, kemudian ujung Hoodie nya di tarik dan keduanya menoleh. Mata Renjun membola melihat siapa yang sedang berbicara dengan suaminya. Sedangkan Lucas tersenyum lebar kala bertatap dengan mata rubah Renjun.
"Hai Renjun. Lama tidak bertemu, apa kabar?" Sapa Lucas.
"Hehe hai juga, iya, kabarku baik. Kau sendiri dan Kak Mark?" Balas Renjun.
"Aku baik, dan kabar baiknya lagi, Mark sedang mengandung." Ujar Lucas dengan senyuman lebar.
Hendery dan Renjun terkejut mendengar ucapan Lucas. Renjun segera berlari menerjang tubuh besar Lucas dan melompat-lompat kegirangan.
"Woah, selamat Lucas Ge! Aku senang!" Ucap Renjun.
"Haha, terima kasih Renjun-er." Balas Lucas.
"Woah, kabar baik sekali. Sudah berapa bulan?" Tanya Hendery menimpali.
"Lima." Balas Lucas singkat.
Renjun melepaskan pelukannya dan kembali ke samping Hendery. Lucas tersenyum melihat itu, melihat kedua pasangan itu punya anak ia juga ingin, tapi karena jadwal pemotretan yang kadang mengharuskannya untuk ke luar negeri susah untuk quality time bersama Mark, sang istri. Jadilah hari ini ia dengan senang hati mengajak Mark jalan-jalan.
"Nah, karena kalian sudah tahu, aku pergi dulu ya, takutnya Mark malah menangis, haha. Aku pergi dulu." Pamit Lucas.
Hendery dan Renjun menatap kepergian Lucas dengan senyuman lebar. Akhirnya setelah dua tahun pasangan LuMark menikah, kini sudah di karuniai seorang buah hati.
"Wah, lama tidak bertemu, sekalinya bertemu malah sudah mau jadi ayah, kkk." Kekeh Renjun.
Hendery menatap Renjun menggoda. Ia membawa Renjun pergi dari toko Moomin untuk kembali berjalan-jalan. Tiba-tiba ia mencolek pipi tembam Renjun dan di balas tatapan sengit.
"Cieee, yang baru saja reuni dengan mantan." Ujar Hendery dengan kekehan.
Plak
"Hish! Dia kan cuma mantan, tapi sekarang kan sudah jadi teman. Tidak usah diingatkan lagi. Menyebalkan." Gerutu Renjun.
Hendery sendiri malah semakin melebarkan senyumnya karena sang istri begitu manis jika sudah cemberut.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Nossa História
Short StoryWARNING! Hendery X Renjun! CRACKPAIR! Kumpulan One shot, Drabble, and To be continued (?) dari pasangan Hendery-Renjun yang jarang di ketahui banyak orang. Cuma buat konsumsi sendiri. Kalau ada yang baca, terima kasih sudah mau baca. Budayakan memba...