Rindu Gege

155 24 0
                                    

Typo is my style
Happy reading

Hendery X Renjun

Hendery = 10 y.o
Renjun = 9 y.o

Berlibur.

Kata itu cukup menyenangkan untuk anak-anak atau orang-orang yang memiliki kesibukan yang padat hingga membuat sebagian otak kita menjadi lebih serius.

Refreshing kalau kata Baba nya ketika ia bertanya.

Renjun kini berada di depan meja ruang keluarga menumpukkan dagunya di buku yang terbuka dengan bibir mengerucut. Ia menghela nafas yang mengundang perhatian dari Mama nya. Kepalanya di tepuk dua kali oleh sang Mama dan ia mengalihkan pandangannya.

“Renjun kenapa?” Tanya Mama Huang.

“Hiks.. Renjun ingin pulang hiks.” Jawab Renjun sembari terisak.

Mama Huang panik ketika sang anak kini malah mengeraskan tangisannya. Di raihnya tubuh mungil itu dan di tepuk pelan punggungnya agar tenang. Mama Huang mengecup pucuk kepala Renjun agar sang anak menghentikan tangisannya.

“Hei, kita sedang berlibur, harusnya Renjun senang.” Ucap Mama Huang.

“Hiks.. tidak seru.” Cibir Renjun.

“Eh? Kenapa?” Kejut Mama Huang.

“Ish! Renjun rindu.” Ucap Renjun.

Kening Mama Huang mengerut. Rindu? Renjun sedang rindu dengan siapa?

“Renjun rindu dengan siapa?” Tanya Mama Huang memastikan.

Renjun mendongak menatap sang Mama.

“Ma.” Panggilnya.

Mama Huang tidak menjawab tapi bergumam.

“Lusa kita pulang ya?” Tawar Renjun.

“Eh? Kenapa?” Sahut Baba Huang.

Renjun lalu mengalihkan pandangannya ke arah sang Baba. Ia turun dari pangkuan sang Mama dan berjalan menghampiri sang Baba dengan mata bulat polosnya.

“Kenapa Renjun ingin pulang lusa?” Tanya Baba Huang.

“Hehe, Renjun rindu Gege.” Kekeh Renjun.

Mama dan Baba Huang melongo mendengar ucapan sang anak. Lalu keduanya bertatap-tatapan dan tersenyum pasrah. Yah, apa boleh buat, lagipula mereka juga akan pulang lusa karena kerjaan sang Baba sudah menanti juga pelanggan sang Mama mulai menanyakan dirinya.














END

Nossa HistóriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang