prolog

21 0 0
                                    

Putih.

Hening.

Datar.

tidak ada sepatah kata pun yang terucap dari setiap orang disekitar meja oprasi itu

"ini aneh dok, seharusnya tidak seperti ini prosedur oprasi nya,!...kenapa dokter terlihat gugup sekarang?" seorang wanita bertubuh gempal berbalut jas berwarna hijau lengkap dengan masker, penutup rambut dan handscoon putih sedang berdiri di bawah meja oprasi itu memecah keheningan yang ada di hadapannya.

*handscoon adalah sarung tangan khusus yang biasa digunakan untuk tenaga medis melakukan tindakan kepada pasien secara khusus.

"pasien dengan penyakit gagal jantung dinyatakan meninggal pukul 02.18 AM" suara serak dan terdengar berat itu memecah keheningan seisi ruangan.

*Gagal Jantung atau Heart Failure adalah keadaan dimana jantung tidak bisa memasok aliran darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan berpotensi mematikan. Terkadang gagal jantung sering disalahartikan sebagai serangan jantung

"enggak, ini pasti salah dia harus selamat dok. anak ini satu satunya pasien yang membuat saya kembali ke meja oprasi lagi, jangan sampai gara gara anak ini juga saya tidak akan berani menginjak kan kaki saya di ruangan ini dok. Dok, saya mohon selamat kan diaa"

Tubuh perawat bertubuh gempal itu memberontak seakan tak ingin kehilangan anak perempuan berusia 8 tahun yang tergeletak di atas meja oprasi dengan perut yang masih terbuka lebar.

"tolong selesaikan ini."

Ketua team oprasi itu berbicara lantang kepada first asisten yang ada di hadapannya.

"baik dok,!"

"apa yang kau lakukan berhenti.! oprasi ini belum selesai dia harus membuat anak ini selamat"

Tangan kiri perawat bertubuh gempal itu menunjuk kasar ke arah ketua team oprasi tadi, nafas nya memburu tak karuan tatapan matanya tajam ke arah jari tunjuk nya.

"na please, berhenti menganggap dia sebagai putri mu. dia hanya pasien yang mengidap penyakit sama seperti putri mu, kamu tidak bisa mengubah takdir zafana. berhenti menyalahkan diri mu sendiri na, cobalah berdamai dengan keadaan. cobalah menerima apa yang sudah ditakdirkan pada putrimu, dia sudah tenang di sana."

Seluruh orang menunduk melakukan tugas mereka masing masing. sedangkan ketua team oprasi itu memegang pundak perawat bertubuh gempal yang sudah lama ingin sekali menangis kala mengingat kejadian yang menimpa putri nya dulu, menenangkan nya menatap nanar mata sayu perawat itu.

"aku mohon na, jangan pernah menganggap semua pasien yang mengidap penyakit sama seperti putri mu itu adalah anakmu. mereka jelas berbeda, mereka tidak akan pernah sama seperti putri mu, ingat baik baik itu. putri mu pasti senang bukan jika ibu yang sangat dia bangga kan tersenyum.?"

Perawat bernama zafana itu tersenyum tipis ke arah dokter yang ada dihadap nya itu.

"kau benar dokter jo, anak ku pasti bangga jika saya tersenyum bukan?"

Dokter itu tersenyum mendengar ucapan perawat yang ada di hadapannya itu

"dan saya akan tersenyum jika beban perawat hilang dari pundak saya,"

Semua orang seketika berhenti melakukan tugas mereka pandangan mata nya fokus ke arah perawat bertubuh gempal yang masih berdiri di bawah meja oprasi. heyy, lihatlah! perawat perempuan yang terkenal dengan dedikasi nya itu akan melepas pekerjaan yang sudah meninggikan nama nya.

***

Kooridor rumah sakit itu terlihat sepi tak ada tenaga medis yang berkeliaran di depan ruangan sejauh mata memandang, hanya menyisakan sepasang suami istri dengan gadis kecil berumur 8 tahun yang terus menangis di pelukan sang ibu tangan nya menggenggam erat sebuah kalung berinisial A.

LawDoctorWhere stories live. Discover now