LawDoctor| episode 4 [°_°]

6 0 0
                                    

Sebelum membaca episode empat, baca dulu episode tiga nya ya guys.

***


"ZEANNN, TURUN GA?"

Sedangkan diatas sana, dikamar bang Ean, Zean terbata-bata menjawab.

"i-iyaa Raa, bang Ean ngajak aku main ps nih" jawabnya sedikit berbohong, padahal sudah jelas pasti Zean lah yang mengajak nya bermain ps.

"kenapa dah Ze?"

Zean menggeleng.

"abang ikut turun deh, kek nya seru liat Zean dimarah adek, haha"

Di sisi kamar lain tampak bang An keluar dari kamarnya sambil mengusap wajah nya, menyisakan bekas bangun tidur.

"kenapa dek? Emang Zean dah dateng, hm?" suaranya terdengar serak, khas orang bangun tidur

"Zean, dalam hitungan 3 kamu nggak turun aku hukum." teriak Ara, yang tidak mendengarkan pertanyaan abangnya.

Tampak dari atas sana seorang Zean berlari secepat mungkin ke arah Ara.

"1"

"2"

"3, dahh aku hukum kamu Ze, gamau lah main ke taman"

"Re, a-aku d-dah lari-lari l-loh ma-masa masi di hu-hukum?" ucapan Zean terbata karena mengatur nafas nya.

"bang An, cobak koreksi soal ini" titah Ara menyodorkan buku kearah bang An.

"kenapa dah Ze? Jawabn nya ngawur lagi?" bang Ean mendekati Zean, berbisik ke telinga Zean.

Zean bahkan mau menjawab pertanyaan bang Ean "ini bener, seratus persen bener Ra"

Zean tersenyum bangga.

"kobisa Ze?" Ara bertanya intens kearah Zean.

"mudah sekali Ra"

"terus kenapa nilai tema kamu 20 Zeann Narennangga?"

Zean duduk, menempelkan pinggangnya ke sofa ruang tamu "iyu mudah sekali Ra, jadi aku menang kan?" tanyanya ke Ara "bang Ean ke taman yok, naik kuda putar kita gimana?"

Bang Ean yang merasa terpanggil mendekat duduk disamping Zean "nah, ide bagus tuh Ze"

"ga, zean curang"

"apa yang curang Ra, jelas sekali itu benar, iya kan bang An"

Bang An yang ditanya mengangguk "abang masuk kamar lagi deh bentar lagi jadwal shift siang"

Ketiga orang di ruang tamu itu mengangguk "semangat bang An" suara itu bukan dari adik nya melainkan Zean yang masih terus nyengir "gimana Re, deal kan?"

Are pasrah, ia harus segera menuruti permintaan Zean jika tidak akan berisik hidupnya.

"naik kuda putar yeyy" ucap Zean puas.

"siap siap gih Ze"

"lahh, gabawa baju ganti Ra" Zean melirik bang Ean, postur tubuhnya hampir sama.

"kagak, ntar gak di balikin lagi" jawab bang Ean seakan paham lirikan Zean.

"yaelah bang, pelit deh"

"biar, salah si buat Ara marah"

"yee kan emang Ara gitu"

Bang Ean tak menggubris jawaban Zean, meninggalkan Zean yang masih duduk diatas sofa.

"mau baju ganti kagak Ze?"

"mau mau bang" Zean segera mengikuti langkah kaki bang Ean.

***

LawDoctorWhere stories live. Discover now